SUPA DUPA DIVA -Part. 21 *END*

BE A GOOD READERs Oke?

DONT FORGET FOR LEAVING SOME COMMENT and LIKE this post

BUAT SILENT READERs nyadar diri aja deh ya.. saia doakan dapet HIDAYAH

Ga bisa comment di WP?? Mw tanya sesuatu? silakan mention>> @yoendaELF

need another story? lets check this one out>> Library

 

*yang berwarna hijau dipart awal, menandakan kalu itu percakapan dlm bhs jepang*

SUPA DUPA DIVA *END*

“Park Bom!” teriak Jonghun sambil berlari sekuat tenaga saat matanya menangkap sosok yang sejak tadi dicarinya tengah berjalan menuju parkiran tempat dimana mobil pribadinya diparkirkan.

Bom yang merasa namanya dipanggilpun segera menoleh dan langsung menyunggingkan senyuman terbaiknya saat tahu yang memanggil namanya barusan tak lain adalah namja idamannya. Choi Jonghun.

PLAKK

Sebuah tamparan manis tiba-tiba saja mendarat di sebelah wajah cantiknya, membuatnya segera melotot geram kearah namja tampan yang baru saja menamparnya.

“HYA! APA YANG KA-”

“DIAM! IKUT AKU!” Jonghun menarik sebelah tangan Bom kasar dan membawanya ke arah pohon Oak besar di dalam taman dekat parkiran dimana tak ada satu orang pun yang dapat mendengar mereka.

“YA! LEPASKAN!!!!” dengan sekali hentakkan kuat Jonghun melepas cengkramannya pada tangan halus Bom. Bom meringis kesakitan sambil memegangi pergelangan tangannya yang memerah. “Neo micheosso?? Kenapa kau menamparku!!??”

Jonghun menatapnya penuh emosi.

“Hya! Aku sudah tahu semuanya! Kau jangan belagak polos! Kau kan yang selama ini menyimpan ponsel Hyunjae dan kau juga yang menyebarkan foto-foto itu juga artikel tak berguna itu!??”

Park Bom meliriknya dengan tatapan sengit.

“Jika iya lantas kenapa? Masih untung aku belum menyebarkan berita apa-apa mengenai dirimu yang secara diam-diam membawa Hyunjae dan menyatakan cinta padanya tengah malam dibawah cahaya lilin! Atau kau mau aku menghembuskan berita itu juga agar semua tahu bahwa Hyunjae seorang playgirl??”

PLAKK

Sekali lagi sebuah tamparan kembali bersarang diwajahnya. Tepat ditempat yang sama. Membuat wajah kirinya yang secara 2 kali terus terkena tamparan itu berdenyut nyeri dan terasa membengkak.

“YA!!!”

“Apa!? Asal kau tahu saja Park Bom-ssi. Jika orang yang kau sukai ternyata tak menyukaimu dan bahkan malah menyukai wanita lain, kau tidak seharusnya melampiaskan amarahmu padanya terlebih yang kau sakiti adalah orang yang salah! Yang menyakitimu adalah aku BUKAN DIA!” teriaknya geram.

“LALU KENAPA!!?? KALIAN SAMA SAJA! KAU MENYUKAINYA DAN SEJAK AWAL IA JUGA TAK PERNAH MENOLAK BERADA DI DEKATMU-”

“JELAS SALAH!!! AKU YANG MENDEKATINYA BUKAN DIA! DAN ASAL KAU TAHU DIA SELALU BERUSAHA MENOLAKKU SECARA HALUS TAPI AKU YANG SELALU MEMAKSANYA!”

“GEOTJIMAL!!”

“NAN GEOTJIMAL ANNIYA! Perlu kau tahu.. awalnya aku juga sepertimu! Aku terlalu terobsesi mendapatkannya! Aku bahkan sempat berpikiran untuk mendapatkannya dengan segala cara! Namun aku tersadar Park Bom-ssi.. Aku sadar bahwa apa yang aku lakukan salah! Hingga akhirnya aku benar-benar sadar dan mengerti bahwa ia memang bukan untukku…” tatapan penuh emosi yang sejak tadi menghiasi wajah Jonghun  kini berganti dengan raut muram dan tatapan lirih yang terpancar dari kedua bola mata jernihnya.

Park Bom terdiam.

“Ku mohon.. sebelum semuanya semakin rumit. Tolong hentikan semua ini.”

“Jebal..”

Park Bom menatapnya dengan tatapan yang sangat sulit diartikan. Kedua tangannya terkepal kuat.

“Apa untungnya bagiku jika aku melakukan perintahmu, huh? Apa dengan begitu kau akan beralih kesisiku, begitu?”

“Tidak, kan?” Park Bon mendengus lalu terkekeh kecil.

Kali ini Jonghun yang dibuat terpaku oleh Bom. Bibirnya kelu, tenggorokkannya terasa kering, otaknya terasa beku hingga tak mampu untuk berpikir. Ia rasa apa yang dikatakan Bom memang benar. Ia tak akan mungkin menerima Bom. Ia bukan tipe sosok pria ksatria yang rela mengorbankan apa saja demi putri yang dicintainya. Ia hanya pria biasa dengan segala ego serta hati tulus untuk melindungi orang yang dicintainya, namun bukan dengan cara menerima orang lain yang jelas-jelas tidak ia cintai hanya demi kebahagiaan sang putri yang jelas-jelas bahkan sudah memiliki pangerannya sendiri. Ia bukan pria seperti itu, karena ia menganggap bahwa cinta tak harus memiliki, dan bukan cinta namanya jika menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya yang malah akan berujung sakit hati. Toh meskipun Bom menghentikannya saat ini juga, semua sudah terlambat karena semua telah tersebar luas. Dan itu artinya tak ada gunanya juga jika ia harus mengorbankan dirinya untuk berkencan dengan Bom.

“Hmpphhh..” Jonghun menarik napasnya dalam, lalu beralih menatap gadis dihadapannya itu dengan tatapan setenang mungkin.

“Park Bom. Dengarkan aku. Terserah jika kau mau menerimanya apa tidak, tapi yang pasti aku hanya ingin mengatakan bahwa.. Cinta tak harus memiliki..

“Dan jika kau tetap berniat untuk melanjutkannya, setidaknya kau harus tahu bahwa orang pertama yang akan kau hadapi disini adala AKU. Dan jika kau memutuskan untuk menghentikannya, setidaknya kau juga harus tahu bahwa kau tak akan kehilangan AKU sebagai TEMAN-mu, bukan MUSUH-mu,” ujarnya dengan nada setenang mungkin dan diakhiri oleh sebuah senyuman manis. Tanpa berkata apapun lagi, Jonghun segera berbalaik dan melangkah pergi meninggalkan sosok gadis berambut panjang itu mematung ditempatnya hingga akhirnya ia terduduk lemas diatas rerumputan hijau disekeliling pohon Oak tua itu.

Hatinya terasa berdesir. Seolah baru saja ada sebuah aliran aneh merasuk kedalam dirinya dan mengalir keseluruh aliran darahnya, menimbulkan sebuah perasaan aneh yang kini menyelubungi dirinya.

Tess..

Tanpa ia sadari air matanya mulai menetes satu persatu membasahi wajahnya yang sedikit tembam itu dengan sengai kecil yang perlahan mulai mengalir deras keluar dari dalam matanya yang jernih.

Park Bom memangis. Entah kenapa, ia merasa perkataan Jonghun barusan begitu menusuk. Perkataannya memang tidak tajam, lembut namun dalam hingga mampu melukai hatinya yang sempat terselimuti baja tebal akan kebencian.

“Nappeun..”

“Jeongmal nappeun namja…” lirihnya dalam tangis.

~mrs.ChoiLee~

Begitu sampai di Bandara Internasional Kansai, Tokyo, Japan, sambutan para fans tak dapat dihindarkan. Rupanya kabar mengenai kepergian mereka hari itu ke Jepang telah tersebar dengan cepat dikalangan fans Jepang. Berbagai kalangan yang kebanyakan dalam usia remaja pun telihat berkerumun dengan berbagai poster dan spanduk berisikan gambar dan nama-nama idola favorit mereka masing-masing.

Pihak bandara yang tak memprediksi bahwa sambutan fans akan begitu ramai pun pada akhirnya memutuskan untuk tidak membiarkan para kru dari Korea itu keluar begitu saja dari bandara dan sengaja menyediakan bus dan membiarkan mereka keluar dari pintu belakang.

Para fans yang mendengar hal ini pun segera berlari dan menghadang bus tersebut dari pintu belakang bandara. Beruntung, tepat saat mereka sampai disana para kru baru saja akan masuk kedalam bus sehingga para fans masih dapat melihat idola mereka meski dari balik pagar besi pembatas.

“AAAAA… OOOPPPAA!! OOPPPAA!!”/”EONNIIIII!!!” teriak mereka histeris saat Taecyeon dan Chaeyoung yang baru saja akan masuk kedalam bus melambai kearah mereka sambil tersenyum.

Tak lama setelah Chaeyoung dan Teacyeon, menyusul Wooyoung, Sohyun, Hyerin dan beberapa artis lainnya dibelakang mereka yang secara bergantian masuk kedalam bus dan sekilas melambai kearah mereka. Cukup lama bus tersebut diam ditempat dengan pintu yang terlihat masih dibuka dengan penjagaan yang cukup ketat- terlihat tidak melakukan pergerakkan sama sekali sampai akhirnya sesosok pria berkacamata hitam masuk  dengan langkah sedikit terburu-buru –tanpa menoleh kearah mereka-  lalu kembali keluar kemudian dan bus itu pun perlahan mulai bergerak keluar.

“Eh? Itu siapa? Kru kah? Tapi kenapa keluar lagi?” ujar salah satu pria Jepang yang ada didalam kerumunan itu pada rekannya yang lain. Pria berjaket kuning lemon itu terlihat memegangi sebuah poster jumbo bergambarkan MIINA dalam formasi 4 orang.

“Tampaknya begitu. Tapi entahlah,” sahut wanita berambut merah yang sejak tadi sibuk memegangi kamera SLR miliknya. “Eh, hey, mereka akan lewat sini sebentar lagi. Cepat bersiap!”

Benar saja, tak lama setelah ia berkata seperti itu, bus mewah keluaran pabrik ternama Eropa itupun bergerak keluar melewati pagar pembatas yang sudah dikerumuni para fans yang menunggu kedatangan mereka. Kilat lampu flash yang diiringi teriakkan para fans pun akhirnya tak dapat dihindari, terlebih Wooyoung yang kebetulan duduk disamping jendela dengan sengaja membuka gordyn yang menutupi nyaris seluruh kaca di bus mewah itu dan tersenyum lebar sambai malambai ramah pada mereka sampai akhirnya bus itu pun menjauh meninggalkan kerumunan.

“Yosh!! JACKPOT! Angle Wooyoung Oppa bagus sekali. Sungguh beruntung!” wanita berambut merah itu berdecak kagum memandangi hasil bidikkannya di layar kamera. Disampingnya, pria berjaket kuning itu hanya tersenyum menanggapinya, sementara itu kerumunan sudah mulai membubarkan diri.

————

“Eh??? Ini siapa?? Seperti Donghae Super Junior???” ujar wanita berambut merah yang sebelumnya sibuk membidik para cast dream high di bandara dengan cameranya –saat dirinya melihat hasil bidikkan di laptop miliknya ketika ia berada di salah satu coffe shop yang masih berada di lingkungan bandara. Matanya menatap lekat kearah layar Mac Book miliknya sementara jari kanannya sibuk menekan icon zoom.

“Hey, ini kopinya,” ucap si pria berjaket kuning seraya meletakkan segelas Americano kehadapan si wanita lalu duduk di sebelahnya. Tepat saat ia duduk, dua orang wanita masing-masing dengan camera SLR tergantung dileher mereka serta tas ransel dipunggungnya menghampiri meja keduanya dengan langkah sedikit berlari.

“Hyaaa.. Apa kau lihat Donghae Oppa tadi????” tanya si wanita beransel hijau dengan suara yang sedikit tersengal begitu ia duduk tepat dihadapan si gadis berambut merah yang diikuti anggukkan teman disampingnya. Gadis berambut merah itu menatap keduanya dengan mata melebar.

“IYA! Aku tak sengaja menangkap sosoknya tadi. Coba kalian lihat!” ia memutar Mac Booknya, mengarahkan kepada kedua rekannya dengan tatapan campur aduk. “Gambar ini tak sengaja kuambil saat ada seorang pria yang tadinya ku kira kru –dan nyaris ku hapus gambarnya- terlihat masuk kedalam bus namun tak lama keluar lagi dengan langkah tergesa.”

“Pin Pon! Benar kan? Aku tak salah lihat!” gadis beransel hijau itu menepuk kedua tangannya keras.

“Eh? Maksudmu?”

“Iya! Tadi saat yang lain beranjak ke pintu belakang, aku masih berjaga di pintu keluar kedatangan. Dan tanpa sengaja aku menangkap sesosok pria ‘mirip’ Donghae tampak keluar dari dalam dengan langkah tergesa menuju counter penjualan tiket, jadi aku segera menghubungi Ayumi  untung menyusulku dan mengikutinya. Dan benar saja tak lama setelah Ayumi datang pria itupun kembali masuk dan menghilang sampai sekarang.”

“Dan sialnya kami hanya dapat satu gambar! Dan itu pun aku yang mengambilnya.”

“Hmmm… yasudah mana fotonya?? Ayo kita lihat dan kita share.”

~mrs.ChoiLee~

“Hyunjae-ya, mana Donghae hyung? Kenapa dia tak ikut kita saja??” goda Taeckyeon entah untuk yang keberapa kalinya setelah Donghae masuk kedalam bus untuk pamit pada Hyunjae tadi dan kembali keluar untuk pulang ke Korea. Hyunjae yang kebetulan memang tak begitu suka duduk disamping jendela dan duduk disebelah satunya disamping Chaeyoung –yang kebetulan disebelah barisan bangku Taeckyeon dan Wooyoung- mau tak mau langsung berhadapan dengan Taeckyeon. Dan ini sungguh membuatnya ingin sekali menggetok pria jangkung itu.

“Hya! Diam atau ku jitak kepalamu!” tatapnya sinis. Taeckyeon yang melihat hal itu malah tertawa ber-high five ­ria bersama Wooyoung.

Sementara itu di barisan paling depan, Hyerin yang duduk bersama SoHyun tampak tak begitu menyimak pertengkaran kecil dibarisan tengah dan malah sibuk berbincang kecil satu sama lain. Sebenarnya, pada syuting kali ini Hyerin sama sekali tak ada bagian dan ia sendiri yang memaksa ikut ke Jepang dengan alasan ‘refreshing’ karena terlalu penat dan meminta pihak drama untuk menyantumkan jadwal syutingnya ke dalam agenda agar dirinya dapat sedikit beristirahat. Jujur saja dirinya memang merasa sedikit stress belakangan ini apalagi sejak memutuskan untuk berpisah denga Gikwang dan lebih mempertahankan hubungannya dengan Thunder, ia jadi agak sedikit melankolis tiap kali dirinya mendengar atau melihat segala sesuatu yang berhubungan dengannya, terlebih Beast belakangan memang sedang popular hingga membuatnya ‘agak sulit bernapas’ tiap kali melihatnya, maka dari itu ia sangat butuh refreshing kali ini untuk menjernihkan pikirannya. Tapi ia tak mau sendirian maka dari itu ia memilih untuk ikut bersama kru sekaligus mencoba merajut kembali hubungannya dengan Hyunjae yang sempat renggang.

~mrs.ChoiLee~

Lagi-lagi untuk kesekian kalinya hari ini, Donghae sumber kehebohan. Bukan hanya sekedar sosoknya yang terlihat mengantarkan Hyunjae di bandara, tapi karena sebuah foto yang beredar diantara para netizen yang baru saja di upload oleh ELF-Japan yang memperlihatkan keberadaan Donghae di bandara Kansai yang hendak kembali ke Korea. Para netizen pada awalnya tak semudah itu saja percaya terlebih sebelumnya mereka baru saja melihat Donghae mengantar Hyunjae ke bandara Gimpo dan pergi dengan mobilnya entah kemana. Namun keraguan mereka terbantahkan setelah beberapa ‘’ssaeng fans’’ yang selalu ‘standby’ di bandara mendapati foto Donghae yang baru saja tiba di bandara Gimpo. Dan ini tak hanya sekedar foto biasa. Foto ini langsung mencuatkan nama LEE DONGHAE  dan DONGHAE RING menjadi kata kunci paling di cari di berbagai search engine, karena para netizen menemukan sesuatu yang terasa janggal pada dirinya. Donghae ang selama ini terlihat selalu setia memakai gelang silver pemberian ibunya kini tak lagi terlihat memakainya dan malah memakai sebuah cincin emas di jari manis kirinya –yang bagi orang Korea sendiri merupakan tempat keramat yang menunjukkan status bagi seseorang bahwa ia sudah menikah.

Kehebohan ini ternyata sampai juga ditelinga para member super junior lainnya, khususnya si raja twitter, Kim Heechul, yang langsung menghubungi Donghae yang kebetulan dalam perjalanan kembali ke dorm untuk segera melepas cincinnya.

“Dasar babo! Kalau ketahuan kau sudah menikah bagaimana???” tanpa basa-basi ia langsung menyambut sang dongsaeng yang baru saja masuk ke dalam dorm lantai 11 dengan sebuah jitakkan maha dahsyat tepat di ubun-ubunnya. Membuat Donghae meringis setengah mati menahan sakit.

“Hya hyunggg!! Sakit!” protesnya. Tapi bukan Kim Heechul namanya jika mau meminta maaf begitu saja dan malah melengos pergi mengambil Heebum dalam gendongannya.

“Makanya, jangan ceroboh dong. Kalau mereka sadar kalau itu cincin nikah bagaimana? Mending saja jika kau yang di cecar, kau pria, lagi pula sudah biasa. Kalau dia? Tau sendiri wanita itu makhluk paling sensitive di dunia, bisa-bisa dia gila karena di cerca karena telah merebutmu dari sisi eunhyuk!” cerocosnya tanpa melirik Donghae –yang masih sibuk meringis sambil berjongkok di depan pintu, menahan sakit- sama sekali.

“Biar saja hyung. Paling mereka mengira kalau ini hanya ulah stylist untuk promosi perhiasan,” Donghae berjalan lunglai kearah dapur, mengambil sebuah washlap dan membasahinya dengan air dingin lalu duduk disebelah Heechul yang tengah duduk sofa ruang tengah sambil mengompres kepalanya yang terasa nyut-nyutan dengan washlap.

“Tak tahulah. Resiko tanggung masing-masing.”

~mrs.ChoiLee~

Berkat segala macam kehebohan yang terjadi belakangan ini, membuat Kim Youngmin rupanya perlahan mulai berintrospeksi diri, terutama setelah dirinya diberikan kecaman keras akan tingkahnya yang terasa terlalu menganak emaskan MIINA dan Hyunjae, yang datang tak hanya dari fans dari grup satu manajemen lainnya maupun dari Hyejin langsung yang notebene ex-MIINA yang kini menjabat jadi Owner di kantornya.

Perlahan ia mulai membenahi cara kerjanya dan mulai mempelajari ulang secara satu persatu seluruh kontrak artis yang berada di dalam manajemennya sesuai perintah Hyejin yang dirasa agak sedikit tidak sesuai lagi dengan perkembangan jaman, ditambah lagi setelah ia tahu TOP yang merupakan suami Hyejin juga siap mendepaknya kapan saja ia mau jika hal yang tak mengenakkan seperti sebelumnya –saat ia jadi provokator demi menurunkan jabatan Hyejin dari Owner- terjadi lagi.

Dan demi rasa keadilan satu sama lain, MIINA yang menempati apartmen luas dengan 4 kamar tidur itupun akhirnya harus rela hati untuk berbagi apartment bersama f(x) sunbae mereka yang sebelumnya menempati apartmen sederhana dengan 2 kamar tidur untuk 5 orang, jadi setelah Hyunjae resmi membersihkan seluruh barang-barangnya dikamarnya yang lama di dorm MIINA, Ahrapun hijrah ke kamar Binwoo, sementara ex-kamar Ahra dan Hyunjae digunakan untuk para member f(x). Alhasil apartment merekapun menjadi sangat ramai karena diisi oleh 8 orang gadis remaja yang sudah pasti sangat suka sekali bicara.

 ~mrs.ChoiLee~

“Binwoo-ya~~” panggil Sulli dengan suara imutnya dari balik pintu kamar Bin-Ra yang sudah dibuka sedikit sambil melongokkan kepalanya kedalam saat melihat sang magnae –Binwoo juga setahun lebih muda dibawah Krystal- terlihat seperti sedang sibuk melakukan sesuatu sambil berjongkok membelakangi Sulli yang masih berdiri didepan pintu.

“Ne??” sahutnya tanpa menoleh.

“Aku masuk boleh?” tanpa menunggu jawaban, iapun masuk dan mennghampiri Binwoo. Sulli membungkukkan tubuhnya, mencoba mencaritahu apa yang sedang dilakukan sang magnae. Dan betapa terkejutnya ia saat tahu bahwa Binwoo ternyata sedang memberi makan kura-kura daratnya yang tersimpan di dalam akuarium kaca disamping nakas kecil sebelah tempat tidurnya.

“Wah? Kau suka kura-kura???” tanyanya takjub seraya mendudukkan tubuhnya disamping Binwoo.

“Eh? Hehehe.. Tidak juga,” Binwoo menggaruk belakang kepalanya pelan. Salah tingkah.

Sulli mengeritkan kening, lalu kembali menatap kura-kura berukuran sedang itu dengan tatapan bingung.

“Eh?  Bukannya ini ddangkoma ya? Peliharaan Yesung Oppa?” Sulli menatap Binwoo dengan tatapan curiga, sementara Binwoo malah pura-pura bicara dengan si kura-kura yang tak lain memanglah ddangkoma.

“Ya~ kenapa tak bilang saja ini ddangkoma? Jangan… jangan….”

—–

“Buahahahaha… Jadi kau suka pada Yesung Oppa??? Huhahahahaha” Sulli tertawa puas, saking puasnya ia tertawa perutnya terasa keram dan wajahnyapun merah padam akibat terlalu banyak tertawa. Baru saja ia berhasil mencecar Binwoo dengan berbagai tuduhan hingga akhirnya gadis yang sebenarnya masih sangat polos itu mengaku bahwa ia menyukai Yesung sejak pandangan pertama saat dirinya masih dibangku sd *baca SDD predebut story-binwoo*. Mendengar kenyataan bahwa Yesung adalah cinta pertama sekaligus cinta pada pandangan pertama-nya Binwoo membuat Sulli begitu geli saat mendengarnya. Bayangkan saja, seorang Yesung yang terkenal aneh selama ini justru malah berhasil membuat seorang anak sd jatuh cinta hingga tergila-gila padanya sampai saat ini. Bayangkan!

Karena saking kerasnya Sulli tertawa, rupanya mengundang Luna dan Krystal yang sejak tadi menonton kartun di ruang tv jadi penasaran, dan saat mereka bertanya oada Sulli alasan mengapa ia tertawa, dengan polosnya ia malah mengatakan semuanya sambil tertawa.

“MWO? YESUNG OPPA ADALAH CINTA PERTAMAMU!???” pekik Luna tak percaya, saking kerasnya pekikkan Luna barusan, membuat Victoria, Ahra, dan Amber yang sejak tadi sibuk menyiapkan makan malam di dapur langsung berhamburan masuk kedalam kamar Bin-Ra.

“WHATTTTT!!??”/”JINNJAAAAAAA!???”

——–

Akibat ulah Sulli yang ember, akhirnya seluruh penghuni dorm Miina-f(x) akhirnya tahu bahwa selama ini Binwoo memendam rasa pada Yesung, termasuk Chaeyoung yang baru saja kembali dari syuting drama saat tengah malam dan malah mendapati seluruh penghuni tengah duduk melingkar diruang tengah dibawah sinar lampur yang terang benderang..

Sebenarnya, Ahra yang berhidung tajam memang sudah lama mencium hal ini karena Yesung dan Binwoo memang terlihat terlalu akrab untuk sekedar Sunbae-Hoobae ataupun Kakak-Adik, karena dari sorot mata Binwoo sendiri ia bisa melihat bahwa ada binar-binar cinta di dalamnya, sementara Chaeyoung? Dia dulu sempat tanpa sengaja membaca buku diary Binwoo yang tergeletak bebas diatas meja belajar saat dirinya berniat mengambil CD BoA favoritnya, No. 1 yang disimpan diatas rak gantung diatas meja belajar. Dan tentu saja hanya ia sendiri yang mengetahuinya. Ia tak pernah membicarakannya pada siapapun setelah itu termasuk Binwoo.

“Hya. Jika kau suka kenapa tak dikatakan saja, huh?” Sulli menatapnya dengan tatapan gemas yang langsung dibalas tatapan tajam Binwoo. Ia agak sedikit kesal dengan sunbaenya yang satu itu karena ulahnya barusan telah berhasil membuat seluruh penghuni dorm gempar.

“Tenang saja Binwoo.. KAMI SEMUA MENDUKUNGMU!”

“FIGHTING!”

Binwoo meringis. Bagaimana mungkin ketujuh penghuni dorm yang semula mentertawakannya kini malah mendukungnya habis-habisan untuk menyatakan cinta pada Yesung.

~mrs.ChoiLee~

Kringg… kringgg..

Kringg.. kringgg…

 

Dering telepon terdengar nyaring diseluruh penjuru villa kediaman Seo Hyejin dan Choi Seunghyun yang tampak lengang siang itu, karena saking lengangnya bahkan suara dering telepon itu terdengar lebih kencang dibanding suara tangisan Minah, anak si pemilik rumah.

Kringg… Kringg…

Dering telepon kembali terdengar nyaring untuk yang kedua kalinya setelah suara pertama terhenti akibat putusnya sambungan telepon. Dan kali ini tak seperti sebelumnya, dari arah ruang makan seorang wanita berjalan dengan anggunnya menuju pantry dapur yang juga menyediakan sambungan telepon paralel dari ruang utama untuk mengangkat telepon.

“Ne, yeo-”

“Eonni~~~~~~~~~” suara rengekkan khas Binwoo segera menggema hebat dari speaker telepon membuat Hyejin sontak menjauhkan gagangnya dari telinganya, menghindari resiko gendang telinganya pecah akibat pekikkan dahsyat Binwoo.

“Nugu?” tanya TOP lewat gerakkan bibirnya, tanpa suara, dari arah meja makan saat melihat kelakuan janggal istrinya,

“Binwoo,” balasnya dengan cara yang sama.

“Hya! Jangan berteriak,” protes Hyejin saat gagang telepon telah kembali menempel di telinganya.

“Huweeeeeeeee. Eonni ………..”

Dengan suara manjanya Binwoopun mencurahkan perasaannya pada Hyejin –segalanya mengenai kejadian beberapa hari lalu di dorm, dan betapa giatnya para member f(x) untuk membantunya menyatakan perasaan pada Yesung- dan meminta pendapatnya akan hal ini.

“Lalu apa saranmu eonni??”

“Satu kata.”

“Apa??”

“LAKSANAKAN!”

Tuuuuttt..

Hyejin tertawa lepas saat dirinya tersadar akan apa yang baru saja ia lakukan. Memberikan saran gila pada Binwoo dan langsung menutup sambungan telepon begitu saja setelah mengatakannya.

“Hahaha-”

Tawanya tiba-tiba saja terhenti saat tiba-tiba ia merasa ada sepasang lengan kekar melingkar diperutnya dan memeluk tubuhnya dari belakang. Dan ia tahu betul siapa pemilik dari sepasang tangan kekar itu, sudah pasti sang suami, Choi Seunghyun.

“Tawamu terdengar bahagia sekali. Ada apa?” TOP meletakkan kepalanya dipundak Hyejin dan memandangi wajah istrinya yang cantik itu dari sana, membuat Hyejin bergidik geli akibat desahan nafasnya yang terasa langsung di kulit lehernya.

“E-eh.. itu B-binwoo..”

“Kenapa bicaramu bergetar begitu?” godanya sambil tersenyum penuh arti. Hyejin tak melihatnya. Ia terlalu sibuk menahan sensasi yang ditimbulkan suaminya itu dikulit lehernya. Ini memang bukan pertama kalinya TOP melakukan hal –berbicara disamping leher dan membuatnya geli- seperti ini, namun tetap saja ia merasa geli dan salah tingkah tiap kali TOP melakukannya. Dengan pasti, sebelah tangan TOP yang memeluk erat perut Hyejin ia lepas dan berganti menarik dagu istrinya itu hingga membuatnya untuk menatap dirinya. Dan secara perlahan entah bagaimana caranya kedua mata Hyejin sudah terpejam dan jarak antara bibir keduanya tinggal terpaut beberapa mili lagi sebelum akhirnya bersentuhan.

“Eaakkkkk… Eakkkkk…”

Hyejin segera tersadar dari perasaan yang baru saja berhasil membelenggunya dan langsung melepaskan pelukkan TOP dari tubuhnya lalu berlalri menuju lantai 2 dimana kamar Minah, anaknya berada.

“Ne~ Eomma datang!”

TOP tampak memandangi kepergian istrinya dengan tatapan frustasi.

“Minaaaaaaaaaahhhh… kenapa kau menggangu kami disaat seperti ini!????? Padahal kau bisa punya adik baru!! ARGHHHHHHHHHHHHHHHH!!”

—————–

Sementara itu di seberang telepon, Binwoo tampak mengerang kesal setelah mendengar saran dari Hyejin yang hanya berisikan kata ‘LAKSANAKAN’ tanpa embel-embel lainnya yang menurutnya sama sekali tak berguna -__________-.

“ARGHHHHHH!! NAEGA MICHEONABWAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!” teriaknya keras dari atap sekolah. Ia kesal. Bingung. Marah. Gugup. Semuanya bercampur jadi satu. Kenapa? Karena hari ini rencananya ia akan menyatakan perasaanya pada Yesung. Ya hari ini, jika tidak ia harus rela memendamnya sampai satu minggu kedepan karena Super Junior nsedang disibukkan dengan aktivitas luar negeri mereka yang dengan kata lain selama seminggu kedepan ia tak akan bertemu denga n Yesung sebebas sekarang.

“Ya! Kenapa kau teriak-teriak???” seru seorang pria yang berhasil membuat Binwoo kaget setengah mati.  Pria berambut kuning yang rupanya sejak awal duduk diatas tumpukkan papan bekas meja yang tak terpakai disamping pintu masuk bahkan sejak Binwoo belum datang itu pujn menatapnya dengan senyuman penuh arti. Binwoo hanya meliriknya sekilas lalu mendumel kesal.

“Kenapa dia lagi, dia lagi sih? Bukannya dia sudah lulus ya? Tapi kenapa muncul terusssssssss????”

Pria berambut kuning yang tak lain adalanh Baro itupun hanya terkekeh kecil melihat gerak-gerik bibir Binwoo yang terlihat seperti sedang membaca mantera, lalu berjalan menghampirinya dan berdiri disampingnya.

“Kenapa kau bisa disini, huh?? Kau kan sudah lulus. Rajin sekali,” cibirnya. Baro tertawa kecil.

“Anni, hanya rindu saja dengan suasananya. Hey! Aku tadi tak sengaja mendengar perkataanmu loh!”

Mata Binwoo membelalak lebar, dengan segera ditatapnya Baro dengan tatapan sengit sekaligus tak percaya.

“Semuanya… termasuk saat kau mengatakan bahwa Yesung itu adalah cinta pertamamu. Apa benar??”

~mrs.ChoiLee~

Sore ini. Tepat pukul 17.30 Yesung sesuai janjinya telah menunggu Binwoo di parkiran mobil lantai 3, dan tanpa perlu menunggu lama sosok yang ditunggu itu pun akhirnya muncul dari balik pintu keluar perkiran lantai tiga sambil menenteng sebuah keranjang rotan yang tak lain berisikan ddangkoma –kura-kura peliharaan Yesung. Begitu melihat mobil Yesung telah siap menunggunya, Binwoopun dengan sedikit berlari kecil menghampirinya dan langsung duduk di samping bangku kemudi –karena di jok belakang sudah penuh dengan kkoming, serta kedua kura-kura Yesung yang lainnya yang tentu saja keduanya disimpan di dalam keranjang rotan tak seperti kkoming yang hanya diikat lehernya pada pegangan samping.

Jarak dari apartment menuju klinik hewan tempat mereka akan memeriksakan keempat hewan itu lumayan jauh, sekitar setengah jam dari apartmen, maka dari itu ia yang biasanya sendirian ke klinik hewan atau ditemani dengan menejernya kini lebih memilih mengajak Binwoo, karena selain untuk teman bicara, ia merasa bahwa Binwoo juga menyayangi ddangkoma seperti ia menyayangi kura-kuranya itu.

Sesampainya di sebuah klinik kecil bercat serba putih di pinggiran jalan apgujongdong, Yesung langsung menepikan sedan hitamnya dan keduanyapun masuk kedalam dengan membawa serta ‘anak-anak’ mereka.

“Ayo-ayo di vaksin dulu~” ucap dr.Shin, doker hewan wanita kepercayaan Yesung, dengan lemah lembut pada kkoming yang sepertinya agak sedikit takut saat melihat jarum suntik. Yesung yang ikut merasa ngeri melihat jarum tajam tersebut memilih untuk meninggalkan kkoming di ruang pemeriksaan dan menarik Binwoo untuk ikut keluar bersamanya.

“Hya.. kenapa Oppa? Kan kasian kkoming ketakutan?”

“Anni… Biarkan saja dia sudah besar.”

“Eh?” Binwoo mengerutkan keningnya, bingung.

“Wae? Sudah, lebih baik kita lihat kura-kura saja. Tuh,” tunjuknya kearah rak berisikan beberapa akuarium ukuran sedang yang memajang beberapa jenis kura-kura darat. Binwoo mengangguk senang.

Cukup lama mereka berdua saling berbincang seru dan nyaris melupakan tujuan keberadaan mereka berdua yang sebenarnya disana, sampai akhirnya Binwoo merasa bahwa ini adalah saat yang tepat baginya untuk mengatakan sesuatu pada Yesung.

“Hmm.. Hmm..” ia berdehem keras. Yesung yang semula asik menghitung berapa kali kura-kura junmbo dihadapannya mengedipkan mata dalam satu menitpun mau tak mau menoleh kearahnya.

Deg.. Deg.. Deg…

Seketika jantung gadis itu berkebit keras. Tangannya seketika terasa dingin.

‘Haduh! Bilang…

‘tidak..

‘bilang…

‘tidak…

‘bilang…’

“Kau kenapa?” pertanyaan Yesung sontak membuatnya terkejut setengah mati. Jantungnya yang semula berkebit kini semakin terpacu dengan kerasnya.

“Er.. itu..”

“Ya?”

“A-ada sesuatu- yang ingin kukatakan padamu Oppa..” ucapnya gugup dengan nada sedikit bergetar. Kepalanya langsung tertunduk, menahan malu karena tak kuat memandang wajah Yesung terlalu lama.

“Katakan saja. Hehehehe.. Kenapa wajahmu merah seperti itu dongsaeng-ah?? Seperti kepiting rebus saja! Kekekekeke~” Yesung terkikik saat melihat perubahan raut wajah Binwoo yang semula tampak putih merona, kini malah merah padam.

‘Ish! Keanapa tertawa!? Payah!’ rutuknya kesal.

‘Sabar… Sabar.. Kuatkan hatimu! Binwoo FIGHTING!!!!’ teriaknya pada diri sendiri.

Dengan segenap keyakinan, dan kedua tangan yang terkepal, Binwoo menegakkan tubuhnya dan …

“OPPA! AKU MENYAYANGIMU! MENYUKAIMU! DAN MENCINTAIMUSAMPAI AKU NYARIS GILA DIBUAT OLEHMU!!” ucapnya dengan suara lantang dan nyaris bertertiak tepat dihadapan Yesung. Yesung yang mendengarnya segera mematung ditempat dengan ekspresi wajah terbodoh yang pernah ia miliki.

Ia mematung lumayan lama, membiarkan Binwoo dibuat frustasi olehnya dan akhirnya berlari pergi keluar meninggalkannya.

Gadis itu berlari tak tentu arah, dan tanpa ia duga perlahan air matanyapun menetes keluar membasahi wajahnya yang cantik.

“Nappeun!” isaknya sambil berlari menuju sebuah taman kecil yang terletak tak jauh dari klinik.

Hatinya sakit. sejak awal ia memang sering menduga bahwa ia pasti ditolak. Yesung yang jelas lebih tua 13tahun darinya itu pasti tak akan mau menerimanya yang lebih cocok menjadi adiknya, bukan kekasihnya. Ia terlalu bocah bahkan untuk seorang pria dewasa bersifat bocah seperti Yesung. Tapi, ia tak pernah menyangka yang didapat dari Yesung bukanlah penolakkan seperti apa yang ia kira, tapi malah sebuah ekspresi seperti orang yang baru saja melihat hantu. Dan ini lebih menyakitkan hatinya.

“Eonnideul jahat! Baro babo!”

Sementara itu, di klinik. Yesung yang baru saja kembali kedunianya semula tampak panik karena tak menemukan sosok Binwoo di hadapannya. seluruh penjuru klinik ia susuri, namun nihil. Binwoo tak ada disana.

“Binwoo-ya!! Neo eoddiya!!???” teriakknya frustasi karena Binwoo tak kunjung ditemukan.

“Coba kau cari keluar, siapa tahu ia ke taman,” saran dr.Shin saat Yesung bertanya padanya. Ia mengangguk sopan lalu permisi keluar dan menitipkan seluruh peliharaannya padanya.

“Binwoo-ya!!!”

“Kim Binwoo!!”

“Neo eoddi-” ucapan Yesung terputus saat dirinya tak sengaja melihat sesosok gadis berambut panjang kecoklatan tengah berjongkok sambil menangis sesenggukkan disamping perosotan taman. Yesung tersenyum lega. Dengan langkah pelan ia pun menghampirinya.

“Bi-”

“Nappeun!”

“Eonnideul jahat! Baro babo!”

Ucapan Yesung terputus.

“Mana!? Katanya ia juga menyukaiku!? Kalian semua bohong!!!!” raungnya yang diakhiri suara ‘ssrrroot’ yang pastinya keluar dari lubang hidungnya yang mampet akibat ingus dan air mata yang tak sengaja masuk kedalamnya.

Mendengarnya membuat Yesung terkekeh geli. Sambil tersenyum, dihampirinya gadis yang tengah menangis itu dan ditepuknya pelan pundak si gadis.

Binwoo yang merasa bahunya ditepuk seseorang tampak tersentak. Bulu romanya seketika berdiri. Ia bergidik, takut kalau-kalau penunggu taman itulah yang menyambanginya saat ini.

“Binwoo-ya..” Binwoo tertegun.

‘Seperti suara..’

“Oppa?” ucapnya dengan suara serak saat melihat langsung siapa sosok yang baru saja menepuk pundaknya itu. Yesung tersenyum.

Tanpa berkata-kata, namja itu langsung menuntun Binwoo berdiri dan langsung menariknya dalam dekapan.

“O-oppa?”

“Ssstttt… jangn bicara apapun. Cukup dengarkan aku.”

Binwoo diam. Dalam jarak sedekat ini ia dapat merasakan detak jantungnya berpacu ratusan kali lebih cepat dari sebelumnya, dan ia pun yakin Yesung pasti juga dapat merasakannya. Dan dalam jarak sedekat ini pula, ia dapat merasakan dengan jelas hembusan nafas Yesung dan wangi aroma tubuhnya yang ia rasa sangat memikat.

“Jauh sebelum kau mengatakan hal ini.. Aku sudah mengetahui perasaanmu sejak awal. Dan untuk misi penembakkanmu dari ini, aku juga sudah mengetahuinya tadi pagi..”

“Dariman-”

“Ssstt… sudah kubilang jangan bicara apa-apa,” perintahnya. Gadis itu mengangguk. Yesung tersenyum.

“Kau kenal Baro?” Binwoo mendongak, menatapnya dengan tatapan penuh tanya lalu mengangguk pelan. Yesung tersenyum kecil lalu melepaskan dekapannya dari tubuh Binwoo dan beralih meletakkan kedua tangannya di wajah Binwoo, menatapnya dengan tatapan dalam.

“Dia sepupuku. Dia sudah menceritakan semuanya padaku.”

Kedua mata Binwoo terbelalak lebar.

“Baro? Adik sepupumu??” Yesung mengangguk.

“Dan asal kau tahu saja. Aku juga menyukaimu sejak pertama kali kita bertemu.”

Binwoo menatap kedua bola mata Yesung dalam, mencoba mencari kebohongan akan semua perkataan namja yang terkenal akan segala keanehannya itu, namun yang ia dapatkan hanyalah tatapan tulus seorang Kim Jongwoon.

“Sungguh. Aku juga mencintaimu.”

Yesung perlahan mulai mendekatkan wajahnya ke wajah gadis itu, mencoba memperkecil jarak diantara mereka. Dan..

Chu~

Yesung mencium bibir sang lovely magnae kilat. Binwoo yang sempat terkejut akan ciuman kilat itu akhirnya hanya bisa tertunduk, tersipu malu, sementara Yesung hanya bisa menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal, salah tingkah.

Sementara itu, tanpa mereka ketahui nampak seorang pria berambut kuning terus memperhatikan keduanya sejak awal dari kejauhan. Tatapannya terlihat nanar. Namun akhirnya ia tersenyum dan berlalu pergi meninggalkan keduanya.

~mrs.ChoiLee~

“Hey! Hey! Apa maksudnya ini kau akan ikut WGM bersama Lee Jangwoo, huh???” pekik Minho kesal dari seberang telepon saat dirinya mendengar kabar dari salah satu website bahwa kekasihnya, Chaeyoung akan dipasangkan dengan Lee Jangwoo di WGM, bukan dari kekasihnya langsung.

Chaeyoung yang dicecar Minho dari seberang telepon hanya bisa merutuk pekerjaan barunya itu dalam hati. Jujur saja sejak  dulu –sejak season pertama WGM dimulai- ia memang sudah tertarik untuk mengikuti acara variety show ternama tersebut, namun ia tak pernah mengira akan begini jadinya. Ia malah dimasukkan sebagai couple baru untuk menggantikan couple yang terdahulu –disaat ia sudah dalam status berkencan dengan seseorang!

“Hya! Jagiya, kau dengar aku apa tidak!?” ucapnya kesal karena tak kunjung mendapat respon dari kekasihnya itu.

Chaeyoung tampak kebingungan. Ia yang kebetulan memang tengah dilokasi syuting wgm semakin tak enak hati, mengingat ia memang tak pernah memberitahu Minho secara langsung akan hal ini sementara syuting sudah memasuki minggu ke 4 yang sudah pasti tak mungkin di akhiri begitu saja.

“Ahhh… Mian.. Mian, aku juga tak bisa berbuat apa-apa. Mereka meminta salah satu dari anggota Miina, kau tahu sendiri Binwoo masih dibawah umur, dan Ahra juga sedang mempersiapkan film perdanannya, jadi mau tak mau aku yang jadi pilihan utama,” terangnya dengan sejujur-jujurnya pada kekasihnya yang sudah beberapa bulan ini memang sibuk di Jepang untuk debut mereka disana.

“….”

“Jagiya??”

“…..”

“Jagiya?????”Chaeyoung panik. Minho tak kunjung menjawabnya. Ia takut kalau-kalau kekasihnya terkenal sangat kompetitif itu tak terima dan malah mengamuk nantinya.

“Putuskan kontrak wgm sekarang juga!”

Bingo! Minho mulai mengamuk. Chaeyoung hanya bisa menghela napas berat.

“Jika bisa begitu, sudah kutolak sejak awal, sayangnya itu semya tak bisa dilakukan..” lirihnya. Diseberang sana, Minho mengerang tertahan. Tangan kanannya terkepal kuat. Urat-urat lehernya mulai bermunculan menahan emosi.

“Kalau begitu ganti pemeran prianya!”

“Mwo?”

“Jika tak bisa juga, kau harus hati-hati! Jaga jarak dengannya! Jangan sampai ada skinship atau KITA PUTUS!”

Tuttt.. Tutt…

Hubungan telepon mereka pun terputus, dengan Minho sebagai pelaku utama penyebab putusnya sambungan telepon mereka.

Tak sampai semenit kemudian, ponselnya kembali berdering. Kali ini bukan telepun masuk, tapi sebuah pesan. Dari Minho.

Jangan harap kita akan putus!

Kita tak akan putus!

Jika terjadi apa-apa pria itu yang akan ku hajar.

 

                -p.s: kumohon jangan putuskan aku ><!

Chaeyoung terpingkal membacanya. Bagaimana tidak, baru saja semenit yang lalu namja itu marah-marah dan mengancam putus, tapi semenit berikutnya malah ia yang memohon untuk tidak diputusi. Sungguh konyol!

“Dasar Minho! Orang lain begitu tergila-gila akan flamming charisma yang dimilikinya. Tapi bagiku ia hanyalah bocah labil yang sangat tergila-gila padaku. Hahahaha.”

~mrs.ChoiLee~

Benar saja apa yang dikhawatirkan Heechul ternyata menjadi kenyataan. Para netizen yang berotak cemerlang dengan kadar ketelitian 300% lebih tinggi dari orang normal itupun akhirnya menemukan serangkaian foto cincin yang mirip dengan yang dikenakan Donghae waktu di bandara itu kini terlihat di kenakan Hyunjae untuk bandul pada kalung yang selalu dikenakannya kemana-mana dan hampir setiap saat selalu dikenakannya diberbagai acara.

Netizen yang berotak lebih cermat dari siapapun itu akhirnya menyadari sesuatu bahwa Donghae selama ini juga selalu memakai cincin itu untuk bandul pada kalung peraknya. Dan setelah melalui tahap sinkronisasi dari foto yang menangkap jelas cincin tersebut, akhirnya disimpulkan bahwa cincin tersebut merupakan bentuk dari cincin pasangan.

Dan kali ini mereka menangkapnya dengan jelas saat dream high mengadakan mini concert akan kesuksesan drama mereka yang memperoleh kesuksesan dengan mencapai rating tinggi hingga episode terakhir ditayangkan. Dengan begitu mereka mulai berspekulasi bahwa Hyunjae-Donghae tengah berada di dalam sebuah hubungan special meski mereka berdua terus menerus menampiknya.

~mrs.ChoiLee~

Hari ini merupakan hari yang amat berbahagia bagi Miina, karena bertepatan pada hari kasih sayang ini mereka merayakan hari jadi debut mereka yang ke-3. Dan untuk merayakannya, mereka membuat sebuah showcase dengan para Miinamist di sebuah gedung pertunjukan di daerah Incheon. Pada pertunjukan kali ini terasa begitu special karena dihadiri beberapa artis undangan –seperti : Yoseob, Hongki, Simon D, Ryu Hwayoung, Donghae, Heechul, serta Hyerin- dan ada penampilan khusus dari Shindong, Hyunjae, serta Hyejin –yang malam pada showcase itu mengumumkan bahwa dirinya akan kembali kedunia tarik suara sebagai seorang soloist.

“Ahra-ya..” panggil seseorang sewaktu Ahra baru saja keluar daro toilet dan hendak mengganti kostumnya selama jeda penampilannya. Ahra yang tampak sibuk dan nyaris tak menghiraukannya tampak terkejut saat melihat siapa sosok yang baru saja memanggilnya.

“Yo-yoseob Oppa??”

Yoseob tersenyum.

“Apa kau akan tampil sekarang?”

Ahra menggelang pelan, “Anni. Sekarang giliran special perform Binwoo solo stage, dan aku baru akan kembali setelah special perform Hyunjae dan Chaeyoung eonni.”

“Oh.. kalau begitu. SEMANGAT!” Ia mengepalkan sebelah tangannya dan meninjunya keudara, mencoba memberi semangat. Ahra terkekeh.

“Hehehe. Ne Oppa~ Gomawoyo^^”Ahra tersenyum lalu berbalik, berniat kembali masuk ke dalam ruang ganti, namun niatnya terpaksa diurungkan saat tiba-tiba saja namja yang disukainya itu menahan pundaknya, membuatnya kembali menatapnya.

“Ne?”

“Himnae!”Ahra senyum.

“HIMNAE!”

“AKU MENYUKAIMU!”

“Eh??”

——-

Dibangku penonton, Donghae yang tengah menikmati performance istrinya bersama Chaeyoung yang tengah membawakan lagu My Valentine –yang aslinya dibawakan Nichkhun dan Taecyeon untuk Ost. Dream High- dikejutkan akan sebuah panggilan masuk dari Kyuhyun yang mengabarkan sebuah kabar yang ia yakini dapat membuat Hyunjae jatuh pingsan saat ini juga.

Melihat gelagat rekannya yang terasa janggal, Heechulpun mencoba untuk menyikut lengannya pelan untuk mencari tahu masalahnya, namun bukannya menjelaskan, Donghae malah berlari keluar ruang acara. Heechul yang memiliki firasat tak enak langsung meyusulnya dan ikut berlari masuk menuju backstage saat dilihatnya Donghae berlari masuk kesana.

Lee Donghae. Pria yang selalu tampak tenang, manis dan innocent itu kini terlihat panik, wajahnya pucat pasi. Di tungguinya Hyunjae tepat dibawah tangga panggung di backstage. Dan dengan berat hati dan melalui pertimbangan yang sulit, akhirnya ia menyampaikannya juga.

“Ibumu.. Baru saja meninggal.”

~mrs.ChoiLee~

Kabar kepergian eomma Hyunjae untuk selama-lamanya seketika menyebar luas. Selain pada saat diakhir acara semalam ketiga anggota Miina menyampaikan kabar duka tersebut dan meminta seluruh fans untuk berdoa bersama, para rekan Hyunjae dan teman-temannya yang mendengar kabar ini pun segera berbondong-bondong menyampaikan rasa duka mereka melalui berbagai media sosial, membuat kabar ini semakin menyebar luas.

Eomma Hyunjae, Kim Taeyeon yang pada Oktober tahun lalu menjalani operasi kanker otak, nyatanya tidak terlalu berpengaruh pada kondisi kesehatannya. Setelah di operasi dan menjalani rawat jalan, penyakitnya malah tak kunjung reda, hal ini lah yang membuat ia mesti berlama-lama di Amerika sana untuk menjalani berbagai pengobatan lanjutan dan tidak kunjung kembali ke Korea. Bahkan saat itulah hari terakhir dimana seorang Kim Hyunjae dan Cho Kyuhyun melihat ibu mereka sebelum akhirnya kini kembali ke Korea dalam bentuk sebuah guci berisikan abu jenazah ibu mereka.

Cho Hyunjae dan Kyuhyun yang bertugas menyebarkan abu jenazah Taeyeon di lautan Mokpo, tempat kelahiran Taeyeon, sementara Hyunjae yang sejak kemarin tak henti-hentinya menangis hanya mampu terduduk lemas di pinggiran pantai, dengan dibantu Donghae yang terus menerus dijadilan sandaranya selama ia beberapa kali jatuh pingsan –termasuk setelah ia mengabarkan kematian ibunya semalam.

Hyejin, dan Chaeyoung yang menyaksikan prosesi tersebut hanya bisa memandangnya dengan tatapan iba.

~mrs.ChoiLee~

Hyunjae masuk kedalam apartmennya dengan langkah lesu. Perlahan di bukanya sebuah pintu kayu yang berada di seberang pintu kamarnya. Aroma mawar segera merebak masuk kedalam hidungnya saat pintu terbuka lebar. Aroma yang berasal dari vas bunga mawar yang tergeletak menghiasi meja rias. Bunga yang sengaja dipersiapkan dirinya untuk sang eomma saat ia mendengar dari Appanya bahwa ibunya itu akan kembali ke Korea hari ini.

Dan benar saja. Ibunya memang kembali, namun dalam sosok abu jenazah.

Mengingatnya membuat tangisnya pecah. Ia menangis meraung  di dalam sana sambil memegangi bingkai foto yang memajang wajah cantik ibunya yang tengah tersenyum.

Donghae dan Kyuhyun yang melihatnya dari pintu hanya mampu menatapnya dengan tatapan kasihan, iba, sekaligus sedih.

~mrs.ChoiLee~

Sekitar seminggu lamanya Hyunjae mengurung dirinya di dalam kamar, sebelum akhirnya tersadar bahwa ia tak seharusnya terus berlarut dalam kesedihan seperti ini.

Hal pertama yang akan dilakukannya hari ini adalah mengunjungi ayahnya di Incheon sebelum akhirnya memutuskan hal-hal selanjutnya.

“Apa kau yakin akan melakukan semua ini?” tanya Cho Hyunjae pada anak gadis yang selama seminggu ini tak pernah dilihatnya itu, terkejut akan permintaan anaknya itu.

Hyunjae mengangguk yakin. Sama sekali tak ada raut keraguan yang menyelimutinya.

“Hmpphhh..” Cho Hyunjae menarik napas berat sebelum akhirnya menyetujui keputusan anaknya.

“Baiklah, jika itu semua keinginanmu. Kau sudah dewasa, dan kau bisa memutuskan mana yang baik dan buruknya.”

“Gomawo Appa.”

~mrs.ChoiLee~

Entah sudah berapa lama Hyerin tak pernah bertemu lagi dengan tunangannya, Park Sanghyun, alias Cheondoong, alias Thunder –si pengusaha muda nan kaya raya itu. Sempat beredar kabar bahwa belakangan ini sang tunangan sedang berada di Abu Dhabi untuk mengurus pengelolaan minyak dengan raja minyak dari timur tengah namun sampai saat ini, kabarnya tak pernah terdengar lagi.

“Hey! Melamun saja!” kejut seseorang saat Hyerin sibuk melamun mengingat sosok Thunder yang amat dirindukannya di tengah-tengah rekaman Inkigayo. “Aish.. Gikwang-ssi kau mengganggu lamunanku saja!” Hyerin menggembungkan kedua pipinya, pura-pura kesal. Gikwang malah tertawa kecil melihatnya.

“Hya, sekarang sedang rekaman, jangan melamuni hal yang jorok-jorok!” godanya yang langsung dibalas sebuah cubitan kecil dibagian pingganggnya, membuat dirinya mengaduh kesakitan dan memohon ampun agar segera dilepaskan. Ahra yang saat itu jadi pengganti Sulli hanya mengawasi mereka dari seberang sofa sambil tersenyum penuh arti.

Hubungan antara Hyerin dan Gikwang kini mulai membaik seperti sebelumnya, seolah tak pernah terjadi sesuatu diantara mereka, dan yang lebih penting mereka berdua kini bersahabat. Gikwang perlahan mulai menerima keputusan Hyerin yang lebih memilih tunangannya dibanding dirinya. Ini jelas membuat dirinya lega.

“Jagiya..” panggil seseorang dengan nada sedikit berbisik dari arah backstage. Ahra tidak mendengarnya.

“Jagiya..” panggil suara itu sekali lagi. Kali ini berhasil. Ahra berbalik kearahnya.

“Saranghae~” ucap seseorang dengan gaya aegyonya sembari membuat bentuk hati dengan kedua tangannya diatas kepala, membuat Ahra yang melihat itu tersipu malu lalu tersenyum senang.

Baru saja Yoseob –sang main vocal dari Beast yang akan melakukan comeback stage-nya minggu ini- mengekspresikan rasa cintanya paa Ahra. Sejak pengungkapan rasa sukanya pada Ahra di backstage acara showcase Miina seminggu yang lalu, mereka berdua mulai resmi berkencan.

Kenapa Yoseob bisa tiba-tiba saja melakukan penembakan pada Ahra? Itu semua tanyakanlah pada gadis manis yang saat ini sibuk bermain dengan ‘anak’-nya di dalam kamar. Ya, itu semua berkat Binwoo, gara-gara permasalahan antara Hyun-Ra mau tak mau ia melakukan sebuah rapat rahasia dengan beberapa anggota Beast, dan disaat itu ia mengatakan bahwa selama ini Ahra menyukai Yoseob. Yoseob awalnya menyangkal behwa dirinya juga tertarik pada sosok Ahra yang supel itu, namun pelahan ia mulai sadar bahwa ia juga perlahan menyukai Ahra. Dan beginilah akhir kisah mereka berdua.

Binwoo sendiri, setelah resmi berkencan dengan Yesung sempat mendapatkan tentangan dari para tetua –super junior- serta kakak dan orang tuanya yang merasa Yesung terlalu dewasa –dalam segi usia- untuk anak mereka, namun pada akhirnya seiring berjalannya waktu perlahan mereka semua dapat menerimanya. Selain itu, sebagai hadiah resmi jadian mereka, Yesung sengaja memberikan ddangkoma pada Binwoo untuk dijadikan anaknya –padahal sesungguhnya sejak dulu Yesung memang sudah berniat untuk menyumbangkan hewan peliharaannya yang dirasa sudah terlalu besar itu ke tempat perlindungan hewan, namun setelah ada Binwoo ia lebih memilih memberikannya pada sang kekasih.

“Jagiyaaaaaaaaaaaa… kumohon maafkan aku!”

Brug.. Brugg.. Brugg../Tingnong… Tingnonggg…

Suara gedoran pintu sekaligus bunyi bel serta teriakan seseoang terdengar diseluruh penjuru ruangan asrama. Sore itu asrama memang sepi, hanya ada Sulli yang sedang sakit dikamarnya, Binwoo, dan Chaeyoung -yang entah sejak kapan sudah berada di dalam dorm sambil memotong-motong kentang dengan penuh emosi.

“Jagiyaaaaaaaaaa…. Aku dan Yuri tidak ada hubungan apa-apa!! Sungguh!”

Teriak orang itu lagi masih sambil menekan bel dan menggedor pintu.

“YA!!!! ENYAH SAJA KAU SANA!” kali ini suara Chaeyoung. Dari sini bisa ditebak, bahwa yang berada diluar sana pasti tak lain tak bukan adalah seorang Choi Minho, si flamming charisma yang selalu kehilangan karismanya tiap kali berhadapan langsung dengan seorang Kim Chaeyoung.

“Jagiyaaaaaaaaaa…” rengek Minho dengan suara bass-nya, lagi.

Beginilah keseharian mereka. Tak pernah melewatkan satu pertengkaranpun. Minho yang possesive bertemu dengan Chaeyoung yang cuek. Jelas saja tak pernah ‘klop’, dan kali ini tak seperti biasanya –Chaeyoung yang cemburu setengah mati gara-gara kedekatan Minho dengan model ternama Korea, Kwon Yuri. Karena saking dekatnya, stylist keduanya –yang kebetulan memang sama- selalu saja membuat keduanya itu memakai aksesoris yang sama, selain itu hampir ditiap acara yang menanyakan tentang pria ideal, Yuri pasti menyebutkan semua ciri-ciri yang mengarah ke sosok Minho begitu pula sebaliknya, dan terakhir saat di acara invisible youth dimana Chaeyoung juga jadi pemeran tetap, Minho malah lebih memilih Yuri. Dan ini jelas membuat Chaeyoung kesal sampai ke ubun-ubun!

Lain Chaeyoung, lain pula dengan Hyejin. Sang owner SM ent ini akhirnya memutuskan untuk mundur untuk merintis karir solonya dan menyerahkan jabatannya ini kepada sunbae sekaligus orang kepercayaannya di SM, Kangta. Sejak keputusannya untuk mundur dari dunia entertainment beberapa waktu sampai akhirnya memutuskan kembali merintis karirnya di dunia tarik suara, mau tak mau Hyejin harus memulai semuanya dari nol lagi. Namun meski ia disibukkan dengan segambreng aktivitas ia tetap tak bisa lepas dari keluarganya, khususnya Minah yang selalu ia bawa kemanapun ia pergi. Dan ini jelas membuat TOP bahagia.

“Jagiya~~ ayo kita bikin adik baru untuk Minah??” TOP melayangkan tatapan nakalnya pada Hyejin saat istrinya itu baru saja meletakkan Minah yang tertidur akibat lelah di dalam tempat tidurnya. Hyejin yang melihat gelagat tak enak dari TOP langsung bergidik ngeri dan berlari masuk kedalam kamarnya serta menguncinya dari dalam agar suaminya itu tak bisa ikut masuk kedalam.

“Yeobo~ Buka pintunya! Kenapa aku kau kunci diluar???” rengek TOP seraya menggedor-gedor pintu kamar mereka.

“TIDAK AKAN! KAU MENGERIKAN!!!!!!!!!!!!!”

~mRs.ChoiLee~

Hyunjae menatap gedung bertingkat dihadapannya dengan tatapan yang sangat sulit diartikan. Cukup lama ia hanya berdiri memandanginya dari kejauhan sebelum akhirnya kembali berbalik dan melangkah pergi, masuk kedalam taksi yang telah menunggunya.

Sepanjang jalan, ia menatap keluar jendela namun tatapannya sama sekali tak fokus dan pikirannya jauh melayang entah kemana.

“Aggashi, kita sudah sampai di bandara,” ucap sang supir taksi yang rupanya mengantar Hyunjae ke Bandara Internasional Incheon.

“Aggashi,” panggilnya lagi karena gadis itu masih saja sibuk melamun.

“Ah, ye?”

“Kita sudah sampai,” ucapnya ramah. Hyunjae mengernyitkan dahinya bingung, dibukanya jendela samping tempat duduknya –mencoba melihat keluar- dan benar saja ia sudah sampai.

Begitu selesai membayar ongkos taksi dan mengeluarkan barang bawaannya, Hyunjae segera menarik koper ukuran sedang berwarna ungu tua miliknya untuk masuk kedalam bandara. Saat ditegah-tengah, ia sempat berhenti, melemparkan seluruh pandangannya ke sekeliling bangunan bandara terbaik di dunia itu  sebelum akhirnya kembali melangkah menuju bagian imigrasi serta pemerksaan tiket dan pergi meninggalkan negara yang dicintainya itu.

~mRs.ChoiLee~

Dengan perasaan letih, Donghae melangkah masuk kedalam apartmentnya dan mendapati bahwa seluruh lampu masih dalam keadaan mati.

“Dia masih mengurung diri rupanya,” pikirnya saat melewati kamar Hyunjae dan mendapati lampunya masih dalam keadaan gelap.

Donghaepun memutuskan untuk membersihkan tubuhnya dulu sebelum menyalakan lampu yang lainnya karena ia merasa tubuhnya terasa sangat lengket.

Setelah selesai membersihkan tubuh dan keluar dari kamar, langkahnya kembali terhenti di depan kamar Hyunjae. Sekali lagi dipandanginya kamar itu dari luar. Entah kenapa ia merasa ada yang janggal.

“Omo! Lampunya gelap?” pekiknya tak percaya. Setahunya Hyunjae sangat takut gelap. Dan berapa hari ni juga lampunya selalu menyala.

“Apa mungkin??”

BRAKK.

Donghae membuka pintu kamar istrinya itu kasar. Dilihatnya kamar dalam keadaan gelap, dan begitu saklar dinyalakan ia mendapati kamar itu dalam keadaan rapih dan.. bersih. Dengan langkah hati-hati Donghae berjalan masuk sambil memanggil nama istrinya, namun… bukannya sosok Hyunjae yang ia temui, ia malah mendapati selembar kertas dengan tinta biru diatasnya terselip dibawah bingkai foto keluarga mereka saat pernikahan dikamar rumah sakit.

Dengan perasaan campur aduk, iapun mengambil kertas itu dan membacanya dengan seksama.

——

To: Donghae Oppa.

Hae Oppa, annyeong^^

Sudah lama kita tak bertemu –meski kita tinggal serumah- tapi seminggu ini aku tak pernah menampakkan batang hidungku .___.V

Aku hanya ingin mengucapkan rasa terima kasihku yang teramat dalam padamu.

Terima kasih atas segalanya. Terima kasih karena kau mau mengorbankan masa lajangmu untuk menikahiku tiba-tiba demi keinginan eomma. Dan terima kasih karena selama ini kau selalu ada di sisiku. Sungguh aku sangat bersyukur akan semua ini.

Dan kali ini aku ingin meminta maaf padamu. Maaf karena aku telah merepotkanmu. Dan maaf karena aku memang telah sangat-sangat merepotkanmu.

Karena itu, sebagai ucapan terima kasih dariku.

Aku akan melepaskanmu dan pergi menghilang dari kehidupanmu.

Kumohon lupakanlah aku. Lupakanlah bahwa kita berdua pernah menikah. Anggap saja semua tak pernah terjadi, karena kau berhak untuk mendapatkan seseorang yang lebih dariku 🙂

Pernikahan kita tak pernah dicatatkan, dan itu artinya kau bisa melakukan apapun yang kau mau.

Jeongmal kamshahamnida. Mianhae.

Annyeong sarang-ah, haengbokhae yadwae. *Goodbye my love. You gotta happy*

THE END

Gantung????? Wkwkwk sengaja. Khusus untuk couple yang udah married, masih ada special partnya. Tapi nantiiii~ haha *ga bulan ini ya, tp sktr awal feb XD*

oyaaa maaf kalo byk TYPO saya males ngedit keburu sakit -___-v

Semoga aja endingnya gak begitu mengecewakan ya?? Maklum udah hampir sebulan aq emang TOTAL berhenti bikin FF karena fokus sama timbunan tugas -____-

Oya jujur aja FF kali ini aq ngerasa agak kurang ‘sesuatu’ dan cenderung kacao ><!

Kali ini aq kapok bikin FF stripping! Ga lagi” dehh ampunnnnnnnnnn.

Buat yang udah doain supaya UAS aq lancar, makasi doanya yaa.. tapi saia masi kebat-kebit juga soalnya nilai belum keluarrr huweeeeeeee…

Buat TOP-JIN shipper *lirik ahra* sabar ya ntar ada special partnya ok?ok??

Hayu atuhlah ya, saia bikin dari malem mpe subuh, trus lanjut pagi sampe sore

So??? COMMENT itu sangat berarti bagi blog sepi komen namun ramai pengunjung ini huhuhu

Mohon kerjasamanya *bow* m(__ ___)m

Dan sampai jumpa di ff selanjutnya~~~~

*nb: enaknya special part ntar d kunci apa engga ya???? Kalo sepi komen d kunci aja deh ya??? Wkwkwkwk *tanduk setan keluar*

10 respons untuk ‘SUPA DUPA DIVA -Part. 21 *END*

  1. Huaaa eonni jinjja daebak endnya~!

    Sempet kaget ngeliat end-nya.. Hahaha
    aku tunggu FFspesialnyaaa! ^^

    aku udah comment dari part 1 belom yah? Hahahaha walaupun kadang aku lupa log in… Aku udah berusaha comment di FF SDD eonni…

    Aku ngerti kok eonn, soalnya aku juga harus ninggalin dulu tulis menulis demi tugas dan nilai… Huhuhu…

    KEEP FIGHTING EONNI!! 😀

  2. huuaahhh
    daebak bgt bgt bgt deh unn,
    Tpi kok gantung bikin gregetan aja nih si ipar
    ohh ya unnie, knp binwo-nya sma yesung bukan sama baro, pdahal dari awal aku kirain binwo sama baro ._.
    Tpi ttp daebak kok ff iparku ini kekeke~

  3. Daebak crtanya eon..
    Aq udh ikutin dri part 1, tpi bru komen skrg, mian.. 😀
    Suka bgt ma TOP-hyejin couple..
    Klu ad sequelnya ksh tw ya eon..
    Keep fighting ya utk FF, tugas, n kuliahnya.. ^^

  4. wah..dr awal sampe akhir ff ini emang keren..aku suka jln ceritanya..walopun blm happy ending buat hyunhae..tp ttp keren..^^

Tinggalkan Balasan ke yOOn ~mRs. cHOiLee~ Batalkan balasan