~Still Merry Me~ “FINAL EPISODE”

Leave ur comment ! Don’t be silent READER please..

and

NO PLAGIATISM!!

Cast: masih kea kmren.. SUPER JUNIOR, SHINEE, FT ISLAND, CN BLUE

Seo Chaehyun : Pipit

Choi Hyerin : Ami Himawari

Kim Hyunjae : Author

Kim Chaeyoung : Pyna

Kim Binwoo : cindy

—-FINAL EPISODE——

“Bagaimana, hyung? Sudah kau dapatkan alamatnya?” tanya Kyuhyun –yang sudah seminggu ini disibukkan dengan jadwal 1st Concert K.R.Y di Taiwan- begitu sampai di dorm dan menemukan Siwon tengah sibuk dengan laptopnya di ruang tengah. Siwon menoleh lalu menunjukkan secarik kertas padanya sambil tersenyum lebar.

“Wha! Daebak! Kalau begitu besok aku dan appa akan langsung berangkat kesana!” ujarnya semangat. Siwon menggeleng dan kembali merampas notes berisi alamat itu dari tangan Kyuhyun.

“TIDAK! Kau baru saja kembali dari Taiwan, dan kau belum latihan untuk SM Town LA yang tinggal beberapa hari lagi,” larang Siwon yang langsung dibalas tatapan tajam Kyuhyun.

“Ya! Waeyo!? Dia kan adikku! Aku harus menjemputnya!”

“Andwae, Kyuhyun-ah. Aku sudah memerintahkan beberapa anak buah Appaku untuk mencari tahu terlebih dahulu tentang mereka. Lagi pula, besok pagi perusahaan akan kembali mengadakan rapat. Jika kau pergi perusahaan pasti tidak akan mengijinkannya!” Kyuhyun terdiam. Semua yang dikatakan hyungnya itu benar. Perusahaan tidak mungkin akan mengijinkannya, lagi pula semua itu belum pasti, akan sia-sia saja jika ia langsung menghampiri sepupu hyungnya itu. Lanjutkan membaca “~Still Merry Me~ “FINAL EPISODE””

~Still Merry Me~ eps. 10

Anyyeonghasaeyo yeorobeun~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Long time no see!! >.<
Missing me??? #plakk
Mianhae”.. jeongmal mianhae.. *nyanyi sorry” answer* kemaren author UAS,, berhubung materinya berat banget,, seberat pretty asmara *ditampol* jdi aq mohon H.I.A.T.U.S sbentar.. *niatnya* eh malah jadi hampir sebulan gini.. hohoho #plakk
Tp emg kbtulan UASnya juga ru beres jum’at kmren,, tinggal nunggu KHS ja ni,, doakan LULUS semua yaa,,biar dapet IP gede.. huhu… *mohon doa’nyaaaaaa…* dan searang author malah kena FLU (__ ____”) #curcol

Okayyy,, daripada kepanjangan dengerin cerita author yg tak berkesudahannn,,, mending yook dilanjutt ^0^v

READERS …
DON’T B SILENT READER PLEASE!!!!!
Dimohon dengan sangat ituuu komentarnya…
Ok.. Ok???

Leave ur comment ! Don’t be silent READER please.. and NO PLAGIATISM!!

  • Cast: SUPER JUNIOR, SHINEE, FT ISLAND
  • Seo Chaehyun : Pipit
  • Choi Hyerin : Ami Himawari
  • Kim Hyunjae : Author
  • Kim Chaeyoung : Pyna
  • Kim Binwoo : cindy

——STILL MERRY ME ‘Part: 10’——

Chaehyun terus saja berlari tak tentu arah, meninggalkan Yesung, Ryeowook, Chaeyoung dan Binwoo yang berlari mengikutinya dari belakang, hingga akhirnya mereka berempat kehilangan jejaknya.

“Yaampunnnnnn…. Chaehyun eonni kok larinya cepet banget sih!?” keluh Binwoo sambil memegangi perutnya yang mulai terasa sakit karena berlari. Yesung mengangguk, dan akhirnya karena lelah mereka berempatpun memutuskan untuk berhenti mengejarnya dan memilih untuk istirahat disalah bangku anak tangga yang tak jauh dari mereka.

“Dikasih makan apa sih dia sampe cepet gitu larinya? Bahkan sama aku saja yang pria bisa kehilangan jejaknya!?” Ryeowook geleng-geleng kepala tak percaya bahwa dirinya telah dikalahkan oleh seorang yeoja.

“Entah. Tapi memang kalian tak tahu ya? Chaehyun itu kan kalau tidak salah waktu masih smp dulu dia salah satu pemegang record lari tercepat di sekolahnya!” Binwoo, Yesung dan Ryeowook langsung menatap Chaeyoung dengan tatapan tak percaya. Chaeyoung yang sadar ditatap seperti itu langsung mengangguk yakin.

“Tahu dari mana?” Yesung melayangkan tatapan tak percayanya yang langsung diamini oleh Ryeowook dan Binwoo.

“Dulu aku sempat jadi sunbaenya di smp.”

“MWO???”

^0^

*Chaehyun POV*

TIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIINNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN

Aku menolehkan kepalaku, menatap silau kepada sebuah kendaraan yang kini melaju cepat tepat kearahku. Tubuhku lemas, seolah tak sanggup untuk menghindar. Aku hanya bisa memejamkan kedua mataku. Jika ini memang jalanku, aku pasrah.

Hening…
Hangat…

‘Perasaan apa ini? Apa aku sudah mati? apa aku sudah berada di surga sekarang?? Tapii.. hmmpphhh’ aku menghirup kuat sebuah aroma yang saat ini menelisik masuk melalui sela-sela lubang hidungku. Emporio White Cologne. Mwo?? Chamkanman.. apa di surga aromanya seperti ini?? Setahuku.. satu-satunya orang yang kukenal sering memakai aroma ini adalah…….’
Perlahan kubuka kedua mataku. Gelap. Berarti benar aku sudah mati! tapi bukankah jika aku sudah mati seharusnya serba putih? Dag.. Dig..Dug… kurasakan sebuah detakan tepat di gendang telingaku. ‘Omona! Ini bukan surga! Aku masih hidup! Dan aku..’ perlahan aku memberanikan diriku untuk mendongak, mencari tahu siapa yang tengan mendekap tubuhku dalam dekapan hangat ini. Deg. Sepasang mata kini menatapku dengan tatapan lembutnya.

“Gwenchana?” tanyanya cemas. Aku terpaku. Tubuhku membeku. Oh tuhan,, kenapa dia selalu ada disaat yang kubutuhkan?

^0^

“Igeo,” ia menyerahkan salah satu kaleng kopi yang baru saja dibelinya dari mesin penjual minuman yang tak jauh dari taman padaku, lalu duduk di bangku kosong yang ada disamping tempatku duduk. Ia membuka kaleng kopi miliknya perlahan dan meneguk isinya perlahan sambil memandang lurus kedepan. Aku tersenyum lemah lalu mengikutinya membuka kaleng kopi yang tadi diberikannya dan meneguk isinya.

“Go.. Gomawo,” ucapku lirih tanpa berani memandang wajahnya. Kudengar ia menghela nafas berat. Tak berkata apapun. Akhirnya kuberanikan diri untuk menatapnya dan mengucapkannya sekali lagi.
“Gomawo. Gomawoyo, Jonghun Oppa,” kali ini dengan penuh keyakinan dan ketulusan. Jonghun hanya diam, namun sebuah senyuman jelas terlihat terukir dibibirnya.

“Gwen-cha-na-yo,” ia mengacak rambutku pelan. Deg. Perasan ini lagi. Omona~ perlahan, tanpa sepenglihatannya aku memegang dada kiriku yang kini berdebar begitu hebatnya, dan langsung menarik kembali tanganku saat Jonghun Oppa kembali menatapku.
“Wae guraeyo?” ia mengangkat sebelah alisnya,bingung, begitu menyadari aku yang mulai salah tingkah.

“Annieyo. Hanya masih sedikit shock dengan peristiwa tadi,” kilahku, cepat. Jonghun mengangguk paham lalu kembali menyesap kopinya.

“Sebenarnya ada apa? Kenapa sampai hampir tertabrak begitu??”

“Ha? Ah…” Damn! Harus jawab apa aku?? Come on Chaehyun! Ppali.. Ppali!! Ayo berfikir cepat!!
“Oh,, aku hanya sedikit melamun sepertinya, tadi.” Bisa kurasakan Jonghun langsung melayangkan sebuah tatapan aneh padaku begitu aku menjelaskan alasan yang kurasakan memang ‘babo’ itu, tapi yah apa daya? Hanya itu yang sempat terfikirkan olehku saat ini. Otakku sedang konslet akibat kejadian di teater tadi!! Rrrr~

“Oh.. Tapi. Sebenarnya tadi kau tak salah juga,” ucapnya sambil kembali mengarahkan pandangannya lurus kedepan, kearah kotak pasir dan perosotan berada.

“M-maksudmu?” aku menatapnya dengan tatapan bingung. Jonghun Oppa berdehem sebentar. Dari raut wajahnya jelas sekali jika ia sedang berfikir.

*FLASHBACK*
*Jonghun POV*

“Ya! Jaejin-ah, kenapa kau terlambat sekali!??” pekik Hongki begitu melihat Jaejin si bassis berlari-lari menghampiri kami berempat yang tengah duduk di salah satu meja café di bagian outdoor.

“Ah, mianhae hyung, dongsaeng-ah, tadi di jalan aku bertemu dengan Jungshin, jadi kami mengobrol sebentar, hehe,” ia memasang tampang bersalah sambil menggaruk-garuk belakang kepalanya yang kuyakini tak gatal, kemudian duduk disamping Seunghyun yang masih kosong.

“Mau pesan apa, hyung?” tanya Minhwan, sopan.

“Ah,, kau baik sekali, cukup coklat panas dan waffle blueberry saja, Minhan-ah,” jawab Jaejin sambil tersenyum girang.s

“Annimnida, kebetulan aku dari tadi bingung mau pesan apa, jadi aku mau menyamakannya denganmu. He,” ucapnya dengan wajah tanpa dosa. Kkk~ dasar magnae!

Entah sudah berapa lama kami makan sambil berbincang santai di café ini sampai akhirnya aku memandang kearah jalan, dan sebuah sosok menarik perhatianku. Sosok gadis yang sepertinya aku kenal. Ia berlari melewat kafe ini menuju seberang jalan. Awalnya aku hanya diam mengamatinya, namun begitu melihat dari arah lain sebuah mobil mewah yang semula berjalan dangan kecepatan biasa dan jaraknya masih jauh dari zebracroos tiba-tiba saja mengubah kecepatannya menjadi maksimal begitu lampu mulai menyala merah dan gadis itu berlari menyebrangi jalan.
Entah dorongan dari mana, tiba-tiba saja aku langsung berdiri meloncati pagar pembatas kafe yang tingginya hanya seukuran pinggang dan berlari kearahnya.

“HYUNG!!!!!”/”JONGHUN-AH!!!!!!!!” pekik mereka berempat bersamaan begitu melihatku secara tiba-tiba melompat dan berlari meninggalkan mereka semua.

Aku terus berlari menuju tengah jalan sambil sesekali melihat kearah mobil yang kini tinggal 3 meter lagi jaraknya dari gadis yang malah berdiri mematung dan seolah telah kehilangan kesadarannya itu. Aku semakin mempercepat kecepatan berlariku, begitu jarak antara kami sudah semakin dekat, aku langsung menarik sebelah tanganya agar menjauh sekuat tenaga, dan tanpa sadar membawanya dalam dekapanku. Humphh… Aku menghela nafas lega begitu sadar bahwa aku telah berhasil menyelamatkannya. Sementara mobil itu? Ia sudah melesat pergi, menghilang entah kemana.

‘Hampir saja!’

*FLASHBACK END*
*Jonghun POV end*

“Begitu ceritanya,” jelasnya panjang lebar. Aku hanya mengangguk paham.
“Tapi, sepertinya ada sesuatu yang janggal disitu.”

“Maksudnya?” lagi-lagi aku bertanya.

“Iya. Coba kau fikir. Mobil itu sejak awal kuperhatikan dalam kecepatan standart, bahkan saat lampu hijau atau kuning sekalipun. Dan saat lampu mulai merah, mobil itupun sudah mulai memperlambat kecepatannya, tepi begitu kau berlari ketengah, mobil itu seolah dengan sengaja menambah kecepatannya menjadi penuh.”

“MWO!!??” pekikku tak percaya. “Jincha??”

Jonghun mengangguk mantap. “Tapi.. Mollayo, itu hanya opiniku saja.” Mendengar perkataanya yang mencoba menenangkanku barusan justru malah membuatku semakin berfikir. Sepertinya tidak seperti itu.

^0^

*Author POV*

“Haishhhh,,, Yong-ah, sudahlah. Sudah berapa kali kukatakan, jangan terus berlarut-larut dalam kesedihan seperti ini!” Siwon mangacak-acak rambutnya frustasi dengan sebelah tangannya sementara tangan yang satunya sibuk memegai ponsel yang ia tempelkan di telinganya, sementara anggota tubuh lainnya –kakiknya- sibuk mengayuh alat –sepeda- olahraga.

“Sulit Wonnie-ah. Bagaimanapun aku yakin bahwa Hyunnie masih hidup,” balas seseorang diseberang telepon. Siwon menghela nafas berat. Entah sudah berapa ratus kali ia menjelaskan hal ini kepada sepupunya itu, dan entah sudah berapa kali juga sepupu tersayanngnya itu membalas dengan kata-kata yang sama.

“Pulanglah. Ahjumma sangat mengkhawatirkan keadaanmu,” ucapnya dengan nada memohon. Orang yang diseberang telepon hanya bisa menghela nafas berat. Siwon menggelang-gelengkan kepalanya frustasi. Entah harus dengan cara apa lagi ia harus membujuk sepupunya itu. Donghae yang kebetulan baru keluar dari kamarnya untuk menonton tv diruang tengah, tempat dimana tv dan alat olahraga itu berada, langsung menatapanya dengan tatapan bingung. Tapi ia tak mau ambil pusing dan segera duduk di sofa sambil sesekali sibuk memindahkan channel dengan remote yang ada di tangannya.

“Jebal, Yong-ah, pulanglah. Aku prihatin melihat kondisi ibumu yang seperti itu. Ia kesepian. Ia sangat merindukanmu,” kali ini nada Siwon lebih melunak. Donghae yang terlihat seolah tak mau ambil pusing diam-diam tetap memasang telinganya untuk mendengarkan.

“Nanti. Belum saatnya,” jawabnya lalu memutuskan hubungan. Siwon yang belum sempat bicara langsung menatap lirih ponsel canggihnya itu sambil menghela nafas sebelum akhirnya melanjutkan aktivitasnya kemabali. Berolahraga.

“Waeyo?” tanya Donghae tiba-tiba. Siwon –tak lupa dengan gesturenya- langsung menatap balik Donghae yang menatapnya dengan tatapan ingin tahu.

“Annieyo. Hanya ada sedikit.. masalah hati?”

Sementara itu ditempat lain….

Seorang pria menatap nanar ponsel flip miliknya yang masih tersambung hubungan internasional dengan seseorang itu. Ia menghela nafas berat lalu kembali meletakkannya di samping telinga setelah tadi hanya ia gengam tanpa mau menggubris ucapan seseorang yang tengah membicarakan sesuatu padanya diseberang telepon.

“Jebal, Yong-ah, pulanglah. Aku prihatin melihat kondisi ibumu yang seperti itu. Ia kesepian. Ia sangat merindukanmu,” ucap seseorang diseberang dengan nada sedikit lebih lunak. Ia menarik nafas berat. Eomma. Ia juga sangat merindukan ibunya itu.

“Nanti. Belum saatnya,” jawabnya pada akhirnya sebelum akhirnya memutuskan hubungan dan memasukkan kembali ponselnya itu kedalam saku celana. Ia memejamkan kedua matanya dan merentangkan kedua tangannya ke udara, mencoba menikmati angin pantai dan suara deburan ombak laut sore yang menenangkan jiwanya.
Perlahan ia membuka kedua matanya dan menyunggingkan sebuah senyuman kecil disudut bibirnya. Suara deburan ombak dan riak-riak kecil di pinggir pantai Thanet seolah telah berhasil menghipnotis dan menghilangkan kegundahan hatinya.

Digulungnya celana panjang yang ia gunakan hingga betis dan dilepas lalu ditentengnya sepangan sepatu yang sedari tadi ia kenaka sebegai alas kakinya. Perlahan tetapi pasti ia melangkah, berjalan menyusuri pesisir pantai indah di selatan Inggris itu sambil sesekali menendang-dengdang air yang menjadi riak di bibir pantai yang ia lewati.

“AUWCH!!!” pekiknya, kesakitan, saat tak sengaja menginjak sebuah benda yang ia kira kumpulan ganggang laut, karena warnanya yang hitam. Ia menunduk mengambil benda yang ternyata adalah sebuah benda berbahan lapisan alumunium itu. Dahinya berkenyit. Bingung.

“Ige mwoya??” ia melemparkan pandangannya kesekeliling. Pantai itu sepi. Hanya ada dirinya dan beberapa orang yang sepertinya penduduk local yang tengah berbincang lumayan jauh dari tempatnya berada. Saat ia baru akan kembali melangkah pergi setelah mengembalikan benda tsb ketempatnya semula, matanya tak sengaja menangkap sebuah benda, seperti tubuh manusia yang terletak disamping batu besar dekat bibir pantai. Dahinya kembali berkenyit namun secara pasti ia berlari mendekat untuk memastikan.

“Omona~” pekiknya, ia lalu membalik tubuh seorang gadis berambut panjang yang kini dalam keadaan tak sadarkan diri itu. Deg.. Deg.. Deg. . entah mengapa ia merasa jantungnya berdetak begitu cepat begitu ia menyibak rambut gadis itu untuk melihat wajahnya. Ia langsung mearik tangannya yang mulai bergetar hebat ketika melihat wajah gadis itu.

“Seohyunnie~” ucapnya lirih. “Seohyunnie!!!!” pekiknya tak percaya, sambil menepuk-nepuk wajah gadis itu agar sadar lalu menarik pergelangan tanga kirinya, memastikan bahwa gadis itu masih hidup. Matanya langsung terbelalak, dan segera menggotong tubuh gadis itu lalu dengan secepat mungkin ia mengendarai ferari kuning miliknya menuju rumah sakit terdekat.

“Bertahanlah, Seohyunnie. Aku akan menyelamatkanmu,” gumamnya sambil sesekali melirik kesamping bangku kemudi, memandangi wajah gadis yang baru saja ia temukan dalam keadaan kritis dipinggir pantai itu.

^0^

“Ya!!! Apa yang kau lakukan!!!” pekik Kyuhyun sebal begitu pementasan telah berakhir dan kini mereka semua sudah kembali kebelakang panggung.

“Ah, mianhae Oppa-ya. Jeongmal mianhae, aku hanya mengikuti perintah sutradara,” jawab Yongeun sambil memasang wajah tanpa dosanya. Jujur saja dalam hati Kyuhyun ia ingin sekali mendamprat gadis yang berdiri daihadapannya ini kalau saja Shin sajjangnim tidak tiba-tiba muncul dihadapan mereka sambil memasang wajah puasnya.

“Wah! Daebak! Penampilan kalian tadi sangat bagus sekali! Pertahankan!” pujinya sambil menepuk-nepuk bahu Kyuhyun dan Yongeun bergantian lalu berlalu pergi. Kyuhyun hanya bisa mendesah hebat lalu kembali keruang ganti meninggalkan Yongeunyang masih berdiri ditempatnya semula. Sebuah senyuman lebar atau lebih tepatnya sebuah seringaian tersungging di bibirnya kini.

“Hancurlah kau SEO CHAEHYUN!”

^0^

“Yeobo-ya. Kenapa kau?” Leeteuk meletakkan susu hangat yang baru saja dibuatnya keatas meja lalu duduk disamping tubuh istrinya yang saat ini mematung sambil memegangi ponsel dengan sebelah tangannya, dan memandangnya dengan tatapan heran. Hyerin diam, tak menggubris ucapan suaminya itu.

“Jadi? Appa tetap tidak akan pulang sampai kasusnya selesai?” Leeteuk hanya bisa memandangi wajah istrinya yang sedang sibuk menelpon itu dengan tatapan ingin tahu. Hyerin menghela nafas berat.

“Arraseo. Ne, annyeonghi jummusaeyo, Appa.” Hyerin tertunduk lesu setelah melemparkan ponselnya itu sembarangan.

“Waeyo?” Hyerin mendelik, lalu kembali menghela nafas.

“Appa. Dia masih gigih menyelidiki kasus tentang kecelakaan eomma waktu itu. Dia bilang ia akan sekuat tenaga membuktikan bahwa kecelakaan itu bukan karena kesalahan eomma,” ia menatap wajah suaminya itu sambil sesekali merapihkan poni suaminya yang acak-acakan. Leeteuk tersenyum samar.

“Ah, iya. Igeo,” ia menyerahkan segelas susu hangat yang ia buat tadi pada Hyerin. “Aku buatkan susu hangat. Kasihan, kau sepertinya belakangan ini kurang menjaga kesehatan karena terlalu lelah.” Hyerin tersenyum, lalu mengambil alih gelas berisi susu hangat dari tangan suaminya itu kemudian menghabiskannya dalam sekejap. Leeteuk yang melihatnya langsung tersenyum geli.

“Ya! Ya! Kau ini suka atau memang haus?” ledeknya.

“Suka sekaligus haus!” Hyerin merong. Leeteuk yang sudah kepalang gemas dengan tingkah istrinya itu langsung mengelitiki perut Hyerin dan membuatnya kegelian setengah mati.

“Ya! Geli! Yeobo-ya.. Ampunn~~~” Hyerin memohon sambil memegangi tangan Leeteuk agar menjauh dari perutnya.

“Shireo!”

Cklekkk

“Ehemmmmmmmmm…” Leeteuk langsung menghentikan aktivitasnya sementara Hyerin langsung membenahi penampilannya yang mulai berantakkan karena kejadian tadi begitu melihat ada dua pasang mata yang kini menatap mereka yang salah tingkah.

“Ya, kalau mau bermesraan. Ke kamar sana,” goda Minho sementara Chaehyoung yang juga baru sampai dan berdiri disampingnya mati-matian menahan senyum.

“OPPA!!!”

^0^

“Hyunnie-ya… Bertahanlah! Jebal!!” ujar seorang pria sambil menggenggam erat tangan gadis yang tadi ia temui di pantai itu, dengan penuh kasih sayang. Hening, tak ada jawaban, yang ada hanya suara pendeteksi detak jantung yang terpasang disamping tempat tidur dikamar rawat gadis itu.

“Hyunnie-ya, jebal. Sadarlah~” ia semakin memegang erat tangan gadis itu.

Tokk.. Tokkk..

Ia menoleh. Seorang pria setengah baya berpakaian ala dokter berdiri diambang pintu, memberinya tanda agar ia menghampirinya diluar.

“Hyunnie-ah. Chankanman. Jangan kemana-mana, oke? Aku akan kembali,” bisiknya lalu menegcup kening gadis itu lembut sebelum ia keluar menghampiri dokter itu.

“Mr. Jung Yonghwa?” tanya dokter itu dengan bahasa Inggris begitu Yonghwa sudah berdiri dihadapannya. Yonghwa mengangguk mengiyakan.

“Sebenarnya apa yang terjadi? Keadaannya sangat kritis. Ia mengalami hypothermia yang sangat berat,” dokter itu menatap Yonghwa dengan tatapan penuh selidik.

“Entahlah. Aku juga bingung, dokter. Tadi sore aku menemukannya dalam keadaan seperti itu dibibir pantai.”

“Begitukah?” tatapnya masih tak percaya. Yonghwa mengangguk yakin. “Lalu apa hubungan anda dengan gadis itu?”

Deg. Tiba-tiba saja ia seperti tersadar akan sesuatu. Gadis itu? Siapa gadis itu sebenarnya? Ia tahu betul bahwa ia sama sekali tak mengenalnya, tapi entah mengapa saat ia berada disampingnya ia merasa bahwa gadis itu adalah Seohyun. Kekasihnya, sekaligus calon istrinya…. Yang sudah meninggal.

“Mr. Jung?” panggil dokter itu lagi.

“AH? Oh,” ia bingung. Harus jawab apa dia? “Dia.. dia tunanganku. Seohyun.”

>>TBC<<<
~mrs.ChoiLee~

Huwaaaaaaaaaaa~~ akhirnya beres juga part 10!!!
Setelah perjuangan selama 5 jam.. kkk~
So~ tolong hargain ya usaha author ini.. 

LEAVE UR COMMENT PLEASE!
Bagi yang susah komen lewat WP,, silakan mention aja k twitter q –> @yoendaELF

~Still Merry Me~ eps: 9

Part 9

Leave ur comment ! Don’t be silent READER please.. and NO PLAGIARISM!!

  • Cast: masih kea kmren.. SUPER JUNIOR, SHINEE, FT ISLAND
  • Seo Chaehyun : Pipit
  • Choi Hyerin : Ami Himawari
  • Kim Hyunjae : Author
  • Kim Chaeyoung : Pyna
  • Kim Binwoo : cindy

————o0o————-o0o————-

Kedua orang tua Kyuhyun segera kembali ke Seoul begitu mendengar berita bahwa pesawat yang ditumpangi Hyunjae mengalami kecelakaan. Mereka tak tinggal diam. Mereka bahkan langsung mendatangi kepihak maskapai dan bahkan mendatangi langsung TIM SAR yang menangani kasus ini.
Eomma Kyuhyun bahkan menagis histeris ketika melihat nama Hyunjae terpampang jelas di daftar pencarian penumpang yang hilang dalam kecelakaan tsb. Dalam kecemasannya Kyuhyun hanya bisa berusaha untuk tegar dihadapan semuanya, terlebih lagi Donghae, hyungnya, kini malah terbaring di rumah sakit. Akibat berita ini ia mengalami shock berat. Bagaimana tidak, awalnya ia akan segera menyusulnya begitu concert SM TOWN di Seoul berakhir dan ia berencana untuk langsung melamarnya saat ia tiba disana. Tapi takdir ternyata berkata lain.
Semua hanya dapat prihatin melihat keadaan Donghae yang sudah seperti mayat hidup, seolah keadaan Hyerin waktu itu kini berpaling padanya. Nasib buruk seolah masih tak mau pergi dari mereka semua. Lanjutkan membaca “~Still Merry Me~ eps: 9”

~Still Merry Me~ ePs: 8

Anyyeong yeorobeun~~
Kali ini author cepatt updatenya..
Hoho
😛

Eiia,, di part kali ini, n beberapa part kedepan aka nada kembali penambahan cast..
Hoho,, jdii,, silakan menikmati,, *bow*

DON’T B SILENT READER PLEASE!!!!!
Dimohon dengan sangat ituuu komentarnya…
Ok.. Ok???

ahh iyyyaa,,, DONT BASHING
OKAY
🙂

Leave ur comment ! Don’t be silent READER please.. and NO PLAGIATISM!!

  • Cast: masih kea kmren.. SUPER JUNIOR, SHINEE, FT ISLAND
  • Seo Chaehyun : Pipit
  • Choi Hyerin : Ami Himawari
  • Kim Hyunjae : Author
  • Kim Chaeyoung : Pyna
  • Kim Binwoo : cindy

————o0o————-o0o————-

Part 8!!

“Kumohon jangan pergi,” ucap Donghae sambil mendekap erat tubuh kekasihnya itu, erat, seolah tak akan pernah rela untuk melepaskannya. Hyunjae hanya bisa tersenyum samar mendengar perkataan kekasihnya itu. Jujur, di dalam hatinya yang terdalam, ia pun tak ingin pergi. Andai saja ia bisa. Perlahan ia melepaskan dekapan kekasihnya itu, Donghae langsung menatapnya dengan tatapan tak rela.
“Kalau begitu, biar aku yang mengantarkanmu ke bandara.” Hyunjae menggeleng, lalu tersenyum lembut.

“Andwaeyo, Oppa. Besok sudah waktunya kalian konser, hari ini kau kan masih harus rahersal untuk persiapan. Jika kau mengantarkanku ke bandara besok, bisa-bisa kau malah tak bisa ikut konser. Kau mau? ” Donghae mengangguk sambil memasang wajah polos layaknya anak kecil. Hyunjae menjitak kepala Donghae pelan.

“Aishhh.. Sakit, jagy!” Donghae menggembungkan pipi. Kesal. Hyunjae malah terkikik geli melihatnya.

“Ya! Kau ini, nanti kan kita masih bisa bertemu. Seperti tidak akan pernah bertemu lagi saja, kau ini,” Mendengar perkataan Hyunjae barusan, Donghae terdiam. Tatapannya berubah menjadi sendu. Entah mengapa, sesuatu mengganjal dalam hatinya. Tapi apa??
“Hahaha. Sudahlah. Aku janji deh, nanti saat SM TOWN di LA aku akan berada di bangku paling depan!” Donghae hanya bisa tersenyum datar menanggapinya.

“Janji ya?” ia menyodorkan jari kelingkingnya kehadapan Hyunjae. Hyunjae terkikik geli melihatnya, lalu mengangguk dan kemudian mengamit jari kelingking Donghae sambil tersenyum.

“Janji!”

^0^

“Ne, hyung. Arraseo,”
“…”
“Ne. Aku? Ah, kebetulan hari ini aku tidak ada jadwal, besok juga aku hanya ada filming untuk acara FBG bersama yang lainnya,”
“….”
“Ne. Ne. Arraseoyo, hyung. Dia juga kan adikku.”
“…”
“Ne, annyeong.”

BIIPP. Jonghun menghela nafas panjang, lalu menatap wajah yodongsaeng semata wayangnya yang sedang duduk menyandar di tempat tidur. Hyerin. Sejak bangun tidur sampai hari beranjak siang sepeti saat ini, perutnya baru terisi 2 sendok bubur, itupun hasil paksaan dirinya. Perlahan ia berjalan mendekat, lalu duduk di sampingnya.

“Hyerin-ah. Sudahlah. Jangan seperti ini,” ia mengelus-elus kepala Hyerin, sayang. Hyerin masih diam. Tatapannya lurus kedepan. Jonghun mendesah.
“Ya! KUMOHON JANGAN BEGINI!!!” bentaknya. Hyerin tersentak. Jonghun menarik wajah Hyerin dengan kedua tangannya dan menatapnya lekat. “KAU KIRA HANYA KAU YANG KEHILANGAN EOMMA, HUH?? HANYA KAU YANG SEDIH DENGAN KEADAAN JONGMI!!???” Hyerin diam.
“ TIDAK! KAU SALAH!!! KAMI JUGA KEHILANGAN!!”
“ KAU KIRA KAMI TIDAK SEDIH MELIHAT JONGMI YANG MASIH TERBARING LEMAH DI RUMAH SAKIT!!??” Hyerin masih diam.
“KAMI JUGA SEDIH!!”
“ASAL KAU TAU! SETIAP HARI, LEETEUK HYUNG, AKU, MINHO, CHAEYOUNG, DAN BAHKAN HYUNJAE! SECARA BERGANTIAN MENUNGGUI JONGMI DI RS. PADAHAL KAU TAU? MEREKA SEMUA SIBUK! TAPI, MEREKA SELALU MELUANGKAN WAKTUNYA UNTUK MENJAGA JONGMI SECARA BERGANTIAN.” Hyerin terdunduk. Jonghun memijat kepalanya yang terasa sedikit pening karena terus berteriak-teriak.
“Kau tau? Kami semua bertambah sedih saat melihat keadaanmu yang sudah seperti mayat hidup ini, dongsaeng-ah,” tambahnya, namun kali ini tidak ada lagi suara bentakan atau teriakan seperti sebelumnya. Intonasinya kembali seperti semula. Hyerin mendongak, menatap Jonghun yang masih duduk di sempingnya dengan tatapan nanar.

“Oppa..” Jonghun menoleh. “Mianhae..” Hyerin langsung memeluk tubuh Jonghun erat dan langsung menumpahkan semua air matanya yang selama ini ia pendam sendirian. Jonghun terpaku. Lalu tersenyum dan membalas pelukkan adiknya itu sambil sesekali mengelus dan menepuk-nepuk bahunya pelan.

“Gwenchana.. Gwenchana..”

“Mianhae.. Mianhae..” ucapnya sambil sesenggukkan.

KRINGGG… KRINGGG…
Telepon rumah mereka bordering keras. Jonghun langsung melepaskan pelukkan mereka lalu segera berlari kebawah untuk mengangkatnya. Hyerin yang penasaran langsung mengikuti langkah Jonghun sampai kebawah.

“Yobsaeyo,”
“…”
“Ne. Ini kediaman keluarga Park Joongsoo.”
“…”
“Dari RS?”
“….”
“MWO!!!!????”

^0^

“Selamat datang, Mrs. Shelina Kang,” sambut seorang pria setengah baya begitu melihat sesosok wanita yang sedari tadi sudah dinanti kehadirannya kini tengah berdiri di depan sebuah papan billboard yang memasang foto anak didik perusahaan mereka.
“Tuan Park sudah menanti anda di ruangannya. Mari,” ucapnya ramah, lalu mempersilakan wanita itu untuk mengikuti langkahnya sampai akhirnya mereka tiba di depan sebuah ruangan dengan pintu kaca berukuran besar di lantai 4.

Tokk.. Tokk..

Pria itu langsung mebuka kedua sisi pintunya begitu terdengar seseorang mempersilakan mereka masuk dari dalam. Tanpa basa-basi, mereka langsung masuk kedalam ruangan besar bergaya klasik tsb.

“Tuan Park, mrs. Shelina Kang sudah tiba,” ucap pria tsb.Park JinYoung bangkit dari duduknya dan langsung menghampiri mereka.

“Senang akhirnya kami dapat bertemu denganmu, mrs. Kang,” ujarnya ramah sambil mengulurkan tangannya.

Wanita itu tersenyum samar, lalu membalas jabatan tangannya. “Langsung saja. Aku ingin semuanya berjalan sesuai rencana.”

^0^

Begitu selesai memarkirkan mobilnya di basement RS int Seoul, Hyerin langsung keluar dari mobil dan berlari memasuki gedung rumah sakit, semenntara Jonghun yang baru sadar adiknya it sudah berlari keluar meninggalkannya langsung menyusulnya dari belakang.
Langkahnya langsung terhenti begitu melihat seorang dokter baru saja keluar dari dalam sebuah kamar perawatan. Di tatapnya dokter yang diketahui dari papan nama yang dipajang di jas dokternya bernama dr. Jang itu, dengan tatapan cemas. Jonghun yang baru saja tiba langsung berdiri sigap di belakang Hyerin.

“Ba.. Bagaimana keadaannya, uisa?”

“Kalian keluarganya?”

“Aku ibunya!” jelas Hyerin gemas, karena dokter itu tidak menjawab pertanyaannya.

“Anak anda.. Dia..”

^0^

Hari ini adalah hari pertama diselenggarakannya SM TOWN LIVE CONCERT di Korea. Sejak pagi-pagi buta, kesibukan sudah terlihat dimana-mana. Tak hanya pihak panitia, tapi juga semua artis yang bernaung dibawah bendera SM.

“Jagy, mianhae aku tak bisa mengantarmu,” sesal Donghae di telpon begitu ada jeda istirahat sebentar di sela-sela kesibukannya. Kyuhyun yang kebetukan sedang duduk disamping Donghae hanya bisa tersenyum penuh arti.

“Ya! Oppa, gwencahana.. Aku kan sudah berkali-kali mengatakannya kepadamu,” ujar Hyunjae gemas, di seberang telpon.

“Tapi…” belum sempat Donghae melanjutkan kalimatnya, ponselnya langsung direbut Kyuhyun dan dia langsung me-loadsepeaker-nya sehingga hampir semua orang yang ada diruangan itu dapat mendengarkan ucapan mereka.

“Ya, dongsaeng-ah! Hati-hati di jalan ya! Mian Oppa tak bisa mengantarmu.”

“Gwencahana Oppa! Tenang saja. Semua akan baik-baik saja!”

“Arraseo! Sudah sana! Berangkat! Nanti kau ketinggalan pesawat! Kau kan ikut penerbangan pagi, bukan?”

“Ne~~~ Arraseo!! Oppa… Jagy.. Bawel!! Bye!”

BIPP.

Donghae menghela nafas. Kyuhyun malah terkikik geli melihat ekspresi hyungnya yang seperti anak di tinggal ibunya itu.
“Ya, hyung. tenang saja! Semua akan baik-baik saja. Dia kan kesana biar cepat lulus. Nanti juga kalian akan bertemu lagi kan?” ucapnya sambil menyerahkan ponsel hitam itu ketangan Donghae.
‘Semoga saja begtu,’ ucapnya dalam hati. Entah mengapa ia merasa ada sesuatu yang mengganjal.

Sementara itu, ditempat lain, Hyunjae menatap layar ponsel yang memajang foto dirinya dan Donghae yang diambil saat mereka ke Mokpo, lalu menarik nafas berat. Dilihatnya pak Jung yang sedang sibuk memasukkan barang-barang bawaannya ke dalam bagasi mobil. setelah yakin tak ada satupun barangnya yang tertinggal, ia langsung masuk kedalam mobil yang dikendarai pak Jung dan segera berangkat menuju Incheon.
Sepanjang jalan, ia hanya bisa terdiam dan memilih untuk melihat keluar jendela, mencoba menikmati pemandangan kota Seoul yang entah kapan dapat ia nikmati kembali.
Keberangkatannya kali ini tak seperti keberangkatannya yang sebelumnya. Ia berangkat sendirian. Tidak seperti 3 tahun lalu yang ditemani ibu dan onnienya, dan diantarkan oleh ayahnya –jangankan mengantar, ia bahkan hanya berpamitan pada mereka lewat telpon karena kemarin kedua orang tuanya itu secara tiba-tiba berangkat ke Hokkaido karena ada urusan keluarga- sementara Kyuhyun dan Donghae juga sedang sibuk dengan acara concert mereka yang akan dimulai beberapa jam lagi.

Hari ini entah mengapa, perjalanan Seoul-Incheon yang biasanya cukup memakan waktu sekitar 2 jam kini malah memakan waktu sekitar 3,5 jam, yang mau tak mau membuat Hyunjae kalang-kabut karena ketinggalan pesawat. Alhasil Jung ahjussie terpaksa membantunya untuk mencarikan pesawat pengganti karena mau tak mau ia harus berangkat ke LA hari ini juga karena lusa ia ada tugas yang harus segera dikumpulkan.

“Pesawatnya berangkat setengah jam lagi. Tapi, mianhae Agassi, hanya tersisa bangku ekonomi.”

^0^

“Park JinYoung sunbaenim~~~” sapa seorang gadis berperawakkan genit, layaknya gadis-gadis pada umumnya begitu melihat bos yang sudah dianggap kakak olehnya itu berdiri tak jauh dari tempatnya. *biar gga ribet dsingkat aj jd YP ya :P*
JYP menoleh, lalu tersenyum begitu meilhat salah satu anak asuhannya itu kini berjalan kearahnya.
“Annyeonghasaeyo~”

“Ah, Youngeun-ah. Annyeong. Kau tetap ceria seperti biasanya.”

“Hehehe” Youngeun terkekeh. Namun belum sempat ia mengatakan sesuatu, ia melihat sesosok wanita perpenampilan high class berjalan mendekat kerah mereka. ‘eh?? Itukan??’

JYP menoleh, lalu tersenyum. Wanita itu juga tersenyum, tapi bukan kearahnya, melainkan..

“Eomma??” Youngeun langsung menutup bibirnya rapat-rapat. JYP yang mendengarnya hanya bisa tersenyum.

“Annyeong. Shin YoungEun.”

^0^

Pesawat sudah lepas landas sejak sepuluh menit yang lalu. Perjalanan panjang yang sangat melelahkan menuju LA terpaksa di lewati Hyunjae di bangku kelas Ekonomi. Sejujurnya ia tak masalah mau duduk di kelas manapun. Hanya saja, untuk perjalanan sejauh itu ia tak dapat membayangkan bagaimana ia nanti.

Sementara itu, concert SM TOWN sudah dimulai sejak 3 jam yang lalu. Concert yang berjalan selama kurang lebih 5 jam itu berlangsung dengan sangat meriah. Semua berjalan sesuai rencana. Tanpa insiden sedikitpun.
BoA baru saja turun dari terowongan panggung utama yang ada di paling depan. Itu tandanya bagian Kyuhyun dan Chaehyun untuk tampil sudah tiba.

Intro dari lagu One year later mulai mengalun lembut, dengan segera Chaehyun melangkah keluar dengan mengenakan gaun berwarna putih tanpa lengan diatas lutut, dari baling panggung sambil menyanyikan bagiannya.

  • “Hanchameul ggumeul ggun geot gata
    Handongan hemego hemeta
    Machi yaksogirado handout
    Naekyejeoreul,, keoseulleo keu Nacheoreom
    maju seoineun uri..

    keu ddae uriga sseonaeryeogadeon
    areumdaweodeon iyagi..
    keu ddae uriga.. gidohaesseodeon yeonwon hajadeon yaksokdeul
    hanashik ddeollalda nauigaseumi
    keyondaji mothalgeol algie
    nesaenkage ggukgguk chamasseo
    neoui il nyeoneun ddo.. eoddaesseoni..”

  • Tak lama, dari arah kiri panggung, seorang pria bertuksedo putih keluar dari bawah panggung. Menatap lembut kearah yeoja yang berdiri jauh dari pandangannya.

  • “hanchameul ijeun chae saraji
    Handongan kawaenchanh deut haesseo
    Hajiman shigani heureumyeon ggaedara gagoisseo
    Neo obshineun andwoedaneun geol~
    Keu ddae uriga jogeuman eoreunseowodeoramyeon
    Keu ddae uriga micheo molladeon jigeumeul aradeoramyeon
    Ggeuchi obneun huhwoeman.. dwoe nwoeidaga igyeonael
    Jashini obseoseo
    Keu got majeo ggukgguk chamaseo
    Keureohge il ryeoni heullawasseo”
  • Perlahan-lahan, langkah mereka mendekat satu sama lain. Bertatapan, namun masih menjaga jarak.

  • “”Hoksi neodo nae mam geteulgga~”

    “Dashi han beonman gihwoereul jugeni”

    “Ijen ara jeoldaero urineun
    Heeojil su ebseo,, saranghago ddo saranghaneun hansaram~~~~”

  • langkah mereka saling mendekat. Perlahan Kyuhyun mengenggam sebelah tangan Chaehyun, sementara tangan yang lainnya memegang mic. Ditatapnya dalam kedalam mata Chaehyun yang cerah. Membuat riuh rendah para penonton yang hadir semakin tak terelakkan.

    “AAAAAAAAAAAA~~~” pekik Chaehyun. Lengkingan suara tinggi Chaehyun menggema keseluruh stadium. Membuktikan kwalitas vocalnya yang memang prima, dan tak salah jika ia ditunjuk sebagai ‘main vocal’ di grupnya.

  • “Uri johadon cheoeom keu ddaero dashi toragasseumyeon hae”

    “ Areumdawogo”/“Areumdawogo~~”
    “Haengbokhaaseodeon”/ “Haengbokhaaseodeon”
    “sarangieodeon naldeuro”

    “Gaseum apeun yaegideul, Heotdwoen datumdeul”

    “ ijen modu damudeo dugo
    Dashin ggeonaeji malgiro hae”

    “Kyejeori ddo heullo”/“myeotyeoni jinado”

    “Oneul gadeun mamman”

    “dashin obge”

  • Mereka berdua tersenyum, menatap satu sama lainnya, lalu berbalik, membungkuk kearah penonton tanpa melepaskan genggaman tangan mereka satu sama lain, kemudian menghilang pergi kebawah panggung.

    Setelah sampai di bawah panggung, Chaehyun dan Kyuhyun masih belum melepaskan genggaman tangan mereka satu sama lain, sampai akhirnya Heechul datang dan menatap mereka dengan tatapan aneh.

    “YA! Tidak usah pamer kemesraan segala dihadapanku seperti itu!” cibirnya sebelum pergi melewati mereka. “Bikin iri saja!”
    Chaehyun dan Kyuhyun saling berpandangan, lalu tertawa geli.

    ^0^

    “Appa!!!” pekik sebuah suara begitu Seluruh personil super Junior sudah kembali dari panggung,berjalan menuju waiting room mereka setelah concert berakhir.
    “Appa!!!” pekik suara itu lagi. Dahi Shindong berkenyit. Setahunya diantara mereka semua yang sudah menikah dan memiliki seorang anak hanya Leader mereka. Leeteuk. Diliriknya Leeteuk yang masih berdiri mematung di depan pintu masuk room, sementara personil lainnya sudah masuk kedalam. Penasaran. Ia langsung menghampirinya.

    “Omo!” pekiknya, tak percaya. Kontan membuat semua personil lainnya langsung ikut-ikutan keluar melihat.

    “J.. Jongmi-ah!? JONGMI!!!???”

    “Appa!!!!”

    Leeteuk tersenyum. Ia berlari menghampiri bocah kecil yang di kepalanya masih dililit perban, dan mengangkatnya dari sebuah dorongan bayi yang dibawa oleh Jonghun, adik iparnya. Senyumnya kembali mengembang begitu melihat sosok wanita yang teramat dicintainya kini berdiri di balik punggung Jonghun

    “Jongmi-ya.. Anakku.. Kau sehat nak?”
    “Hyerin-ah.. Yeobo.. Kau sadar! Terima kasih tuhan!!”

    ^0^

    YoungEun, atau lebih tepatnya Shin YoungEun, member sekaligus sub vocal dari salah satu girlband ternama di Korea Selatan. Super Girl. Menatap bingung sosok wanita yang kini duduk berhadapan dengannya. Ia meletakkan garpu dan pisau yang sedari tadi ia gunakan keatas piring, tanda bahwa ia telah selesai makan.
    Wanita ia mendelik, lalu mengelap bibirnya yang dilapisi lipstick berwarna merah maroon dangan serbet yang telah disediakan di samping piring.

    “Untuk apa eomma kemari?” tanyanya, to the point. Wanita itu malah tersenyum, lalu meneguk sedikit air dari dalam gelas Kristal yang ada di hadapannya.

    “Apa aku tak boleh menjenguk putriku sendiri?” ia menatap YoungEun dengan tatapan yang sangat sulit untuk diartikan. YoungEun menarik nafas pasrah. Ibunya ini memang sulit ditebak. Ia sendiri bingung, kenapa istri ayahnya ini tiba-tiba saja datang jauh-jauh dari Paris dengan alasan yang baginya terlalu di buat-buat. ‘untuk menjenguk putrinya sendiri’ katanya?
    Sepertinya tidak mungkin! Tapi, untuk apa dia sampai datang ke kantor segala? Dan bahkan sepertinya ia juga sudah mengenal JYP. Ia kembali menatap wajah ‘istri ayahnya’ itu, lalu tersenyum datar.

    “Tenang saja YoungEun-ah. Eomma disini untuk membantumu,” dahi YounEun berkenyit. Untuk membantuku? Apa maksudnya??

    ^0^

    Hyunjae kembali memijit-mijit dahinya yang terasa pening. Sesekali ia memanggir pramugari yang bertugas untuk membawakannya segelas air.

    “Thank’s,” ucapnya begitu salah seorang pramugari memberikannya segelas air hangat sesuai keinginannya. Pramugari itu mengangguk.

    “Silakan panggil saya kembali jika anda membutuhkan sesuatu,” katanya, ramah, sebelum akhirnya undur diri dari hadapan Hyunjae.

    Dipandanginya segelas air hangat yang kini ada di genggamannya. Perlahan ia mengangkat gelas tersebut dan mendekatkan bibir gelas ke bibirnya. Belum sempat ia meneguknya gels tersebut malah terlepas dari genggamannya. Sebuah guncangan hebat terjadi di kabin pesawat.

    “Keadaan darurat. Dimohon untuk mengencangkan sabuk pengaman anda,” ucap pilot dari arah pengeras suara. Para penumpang yang panic segera kembali ke tempat duduknya masing-masing lalu segera mengencangkan sabuk pengaman mereka masing-masing, termasuk Hyunjae. Tak lama setelah pengumuman tsb, sebuah guncangan kembali terjadi, namun kali ini kebih kencang. Lampu diseluruh kabin pesawat berkedip-kedip. Aura panas, dan sesak mulai menyelimuti kabin. Sepertinya kadar Oksigen yang ada mulai menipis. Dari atas kabin alat pembantu pernafasan mulai bermunculan. Dengan segera seluruh penumpang menariknya dan mulai bernafas dengan bantuan alat tsb.

    BRAKKKKKKK!!

    DUARRRRRRRRR

    “ARGHHHHHHHHHHH!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”

    ^0^

    saking lelahnya mereka semua, begitu sampai di apartment mereka semua –baik itu penghuni lantai 11 ataupun 12- berkumpul di lantai 12, karena mereka ingat lantai 11 kemarin dipakai oleh para menejer dan asistennya, jadi kemungkinan masih berantakan. Shindong yang sedari tadi memang sudah menahan kantuk langsung masuk kedalam kamar, diikuti eunhyuk. Heechul yang sudah kebelet langsung masuk kedalam kamar mandi. Ryeowook malah masuk kedalam dapur untuk memasak ramyeon, dibantu Sungmin, lantaran Kyuhyun, Donghae, Siwon, dan Yesung terus-terusan merengek kelaparan seperti anak kecil.
    Selagi menunggu makanan jadi, Donghae memilih untuk masuk ke kamarnya untuk ganti baju, sementara yang lainnya memilih untuk duduk manis, menunggu makanan matang di ruang TV sambil menonton.

    “Diberitakan. Sebuah pesawat Korean Airways dengan nomor penerbangan 1005, tujuan Seoul-Los Angeles, beberapa saat yang lalu dikabarkan mengalami kecelakaan…”

    Mendengar berita tsb, kontan perasaan Donghae berubah tak enak. Dengan segera ia berlari kembali ke ruang tv setelah memakai kaos santainya. Ia langsung merebut remote tv yang ada di tangan Siwon lalu membesarkan volumenya dan segera mendengarnya dengan seksama.

    “Ya, Donghae-ya. Kenapa kau?” Yesung menatap Donghae yang memasang tampang serius, bingung. Siwon hanya bisa angkat bahu begitu Yesung beralih meliriknya.

    ”Pesawat berisikan 674 orang penumpang ini dikabarkan mengalami kerusakan mesin saat menghadapi badai.…”

    Donghae menatap layar tv dengan tatapan nanar. Dadanya berdegub kencang. Perasaannya kini campur aduk.

    ”Dikabarkan sampai saat ini pesawat tsb pbelum diketemukan. Hanya beberapa serpihan dari bangkai pesawat saja yang di temukan mengapung di dareah perairan Inggris….”

    “Ya, hyung. Jangan-jangan kau berfikir Hyunjae ada di pesawat itu?” tanya Kyuhyun, meyakinkan. Donghae menoleh, lalu mengangguk pelan. Kyuhyun berdecak kecil, sementara member yang lain kini berkumpul disekitar mereka dan menatap mereka dengan tatapan bingung.

    Kyuhyun tertawa. Donghae dan yang lainnya menatapnya bingung.
    “Hyung.. Hyung.. Mana mungkin! Ia berangkat ke LA dengan Thai Airlines, kemarin aku sendiri yang memesankannya. Jadi tidak mungkin jika ia salah satu dari npenumpang tsb.”

    “Jincha?” Kyuhyun mengangguk yakin. Semua bernafas lega. Namun dalam hatinya, perasaan Donghae masih tak enak. Entah mengapa, ia sangat yakin jika sesuatu sedang terjadi pada kekasihnya itu.

    ^0^

    Semalaman Donghae tak bisa tidur. Alhasil sebuah lingkaran hitam kini menghiasi sekitar matanya. Siwon dan Yesung yang tidur di kamarnya langsung terkejut begitu melihat rupa Donghae yang berantakan. Ryeowook dan yang lainnyapun hanya bisa menatapnya sambil menahan tawa saat mereka semua berkumpul untuk sarapan di ruang tv.

    “Jangan bilang kau semalan tak tidur?” Heechul menatap Donghae penuh selidik. Donghae hanya diam, hanya memandangi roti bakar jatah sarapannya tanpa menyentuhnya. Kyuhyun mendesah. Dikeluarkannya ponsel miliknya dari dalam saku celana. Lalu mulai menghubungi seseorang.

    “Yobsaeyo?”
    “…”
    “Ne, Jung ahjussie. Aku hanya mau memastikan, apa kemarin semua lancar?”
    “…”
    “Ne?? bisa kau ulangi??” ucap Kyuhyun suara bergetar. Seluruh member melirik kearahnya, ingin tahu.
    “…”
    “MWO!!!??”
    “…”

    BLETAKKK
    Ponsel Kyuhyun terlepas dari genggamannya. Ia terduduk. Wajahanya berubah pucat. Donghae yang dududk di sampingnya langsung memungut ponsel Kyuhyun. Begitu dilihat sambungan telponnya belum terputus ia langsung mengangkatnya.

    “Wae gurae, ahjussie?”
    “…”
    “…..” Donghae diam. Suaranya tercekat. Dadanya berdegub tak karuan. Keringat dingin mulai membasahi tubuhnya.

    “Waeyo??” Siwon menatap mereka berdua, penasaran, disertai tatapan member yang lainnya.
    Donghae tertunduk lemas. Belum sempat ia berkata apa-apa, mendadak pandangannya kabur. Tubuhnya seperti terombang-ambing. Dan kemudian semua terasa gelap baginya.

    BRUGGGG

    “DONGHAE!!!!!!!!!!!!!!!”

    >>TBC

    Gimana”??
    Pendek?
    EMANG!! Hahaha sengaja!
    Biar bikin penasaran 😛

    Jgan lupa komentar yahh.. part 9, insyallah kalo gda halangan dlm pembuatannya bakal di publish taun depan
    #PLAKKK!!
    *reader: KLAMAAN!!
    Author: ye,, 6 hari lagi juga ud termasuk taun depan tau!
    :P*

    Jangan lupa untuk ninggalin COMMENT
    Atau kalo buat yg OL d hp,, silakan mention aq jay a di @yoendaELF
    Atau di fb jg bole,, kkk~

    Annyeong~~

    ~Still Merry Me ~ eps:7

    Annyeong yeorobeun~
    Mianhae belakangan suka jarang ngpost soalnya author sibuk ngerjain gunungan tugas yang semuanya rata-rata disuruh buat ngeresume buku T.T jdi kebayang kan gimana sibuk nan merananya author kesayangan *OVER PeDe MODE.FULL* kalian yang satu ini?? Huhuhu Dosennnyyaaaa sadis semuaaaaaaaaaa…. !!! >.< *curcol*
    *garuk-garuk tanah*
    Tapi berhubung author agy ‘enekk’ ngerjain tugas P.H.I ,, jadi disela-sela ngerjain resume buku yang tiada akhirnya,, author gendeng ini malah lnjutin bikin FF.. hoho

    Mengingat perjuangan author yang berat ini *alakhhh* jadiii,, buat READERS
    DON’T B SILENT READER PLEASE!!!!!
    Dimohon dengan sangat ituuu komentarnya…
    Ok.. Ok???

    Leave ur comment ! Don’t be silent READER please.. and NO PLAGIARISM!!

    • Cast: masih kea kmren.. SUPER JUNIOR, SHINEE, FT ISLAND
    • Seo Chaehyun : Pipit
    • Choi Hyerin : Ami Himawari
    • Kim Hyunjae : Author
    • Kim Chaeyoung : Pyna
    • Kim Binwoo : cindy

    ————o0o————-o0o————-

    —part 7—

    *Author POV*

    “Hyunjae-ssi!!” pekik Jonghun dari dalam mobil, begitu melihat sesosok yeoja berkacamata yang baru saja keluar dari sebuah toko CD sambil menenteng sebuah tas laptop. Hyunjae terlihat celingukan, bingung, saat merasa namanya di panggil. Jonghun segera meminggirkan mobilnya dan membuka kaca samping mobilnya itu begitu tiba di hadapan Hyunjae.

    “Jonghun Oppa?”

    “Ne. Neo oddigaeyo??”

    “Pulang. Wae?” jawabnya singkat, namun senyum ramah tak pernah lepas dari wajah gadis itu.

    “Naiklah. Biar ku antar”

    “Ha??” ia menatap Jonghun dengan tatap ragu, tapi akhirnya mengangguk setuju. Jonghun tersenyum puas, kemudian segera mengemudikan mobilnya begitu yakin Hyunjae kini sudah duduk di sebelahnya.

    “Err.. Hyunjae-ssi.. boleh aku tanya sesuatu?” tanya Jonghun pada akhirnya setelelah hampir sekitar setengah perjalanan mereka saling diam.

    “Ha? Ah, tentu saja. Mau tanya apa, Oppa?” jonghun melirik sekilas, lalu menghela nafas pendek.

    “Itu.. Apa tanggalnya sudah ditentukan??”

    “Ha??? Tanggal apa maksudnya, Oppa?” Lanjutkan membaca “~Still Merry Me ~ eps:7”

    ~Still Merry Me” ~eps: 6

    Annyeonghasaeyo yeorobeun~~~~
    LONG TIME NO SEE!!!
    Hohoho

    Mian ya.. kemaren hiatus bentar #PLAKK *ditimpug duit sekarung*
    *reader: bentar pala lu!*
    Hehehee.. mian”… kemaren abis UTS jadi idenya ketumpug sama materi.. eh begitu materinya beres di ujiin,, ide buat FFnya juga ikutan abis.. huhu *curcol*
    N kebetulan aja agy sempet jadi langsung aku bikin part 6-nya..
    Mian ya kalo part kali ini mengecewakan.. soalnya bikinnya juga pake SKS.. huhu

    Dari pada kebanyakan CINCONG mending di lanjut..
    Hoho

    Eiiiaa,, author akan sgat menghargai kalo reader sekalian gapada jadi SILENT READER
    Terserah deh mau komentar apa juga bakala author trima dengan ikhlas,, n pasti aq bales ato jawab ko komentarnya,, tenang aja., karena author ini kerajinan balesin komen.. hahahaha #PLAKK

    Leave ur comment ! Don’t be silent READER please.. and NO PLAGIATISM!!

    • Cast: masih kea kmren.. SUPER JUNIOR, SHINEE, FT ISLAND
    • Seo Chaehyun : Pipit
    • Choi Hyerin : Ami Himawari
    • Kim Hyunjae : Author
    • Kim Chaeyoung : Pyna
    • Kim Binwoo : cindy

    ————o0o————-o0o————-

    —part 6—

    *Chaehyun POV*
    Drrtt.. Drtt.. ponselku bergetar hebat. 1 pesan masuk. Aku langsung tersenyum ketika membca nama pengirimnya.

      from: nae Jagy^^
      Jagy, berdadanlah secantik mungkin,
      1 jam lagi ku jemput^^
      Ur JAGIYA~~ Chu ❤

    Aku hanya bisa tersenyum bahagia membaca pesannya. Dandan yang cantik?? Aku langsung manatap pantulan wajahku sendiri di cermin. Aku bahkan sudah siap sejak 1 jam lalu OPPA!

    ding… dong…

    ‘Eh?? Cepat sekali dia,” batinku sambil melirik kearah jam dinding lalu berjalan keluar kamar untuk membuka pintu apartment. Baru saja aku keluar dari kamar, Binwoo yang sedari tadi sibuk dengan notebooknya di meja makan langsung berlari mendahuluiku dengan secepat kilat, mau tak mau aku mengikutinya dari belakang. Ia langsung membuka pintunya –tanpa bertanya lewat intercom terlebih dahulu seperti biasanya- perlahan-lahan namun pasti. Seorang namja jangkung berperawakan kurus dengan pakaian serba hitam dan jaket kulit berwarna senada berdiri di hadapan kami sambil tersenyum.


    “Hi!” sapanya sambil tersenyum riang. Aku menatapnya dengan tatapn tak percaya, sementara Binwoo sudah menatap kami berdua dengan tatapan bingung.

    “Nugu.. saeyo?” tanya Binwoo ragu sementara tangan kirinya menyikut lengan kananku pelan, membuatku tersadar dari lamunanku.

    “Teppei-san??” kataku. Ragu.

    “Pin.. Ponn!!” Ia tersenyum manis sambil membuat tanda v di tangan kanannya. “Hyun-chan!!! I miss u so much!!” tambahnya lagi, namun kali ini sambil memelukku sekilas lalu melepasnya. Aku tersenyum kecil lalu mengangguk.

    “Me too!!”

    “Onnie-ya,” Binwoo menarik pundakku agar mendekat lalu berbisik di telingaku, pelan. “Siapa namja ini kok mirip Ikuta Toma??”

    “Teppei Koike, teman masa kecilku saat aku tinggal di Jepang,” bisikku padanya tanpa sekalipun melepaskan pandanganku pada namja tampan yang pernah menjadi cinta pertamaku dulu itu. Binwoo mengangguk ragu lalu tersenyum pada Teppei yang langsung membalasnya dengan senyuman khasnya.

    “Ah, ya, Teppei-san, kenalkan, ini Binwoo, Kim Binwoo, magnae kami,” ucapku dalam bahasa Korea. Teppei mengangguk paham lalu mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Binwoo yang sudah terlebih dulu mengulurkan tangannya.

    “Binwoo. Kim Binwoo.”

    “Koike Teppei, cukup panggil aku Teppei, atau kalau kau mau, kau bisa memanggilku Oppa,” balasnya sambil mengedipkan sebelah matanya hingga berhasil membuat wajah Binwoo sedikit memerah. Buru-buru ia melepaskan tangannya lalu kempali menarikku agar mendekat kearahnya dan membisikkan sesuatu.

    “Katanya dia orang Jepang, kok bahasa Koreanya fasih banget? o.O”

    “Oh, ibunya adalah orang Korea dongsaeng-ah, dan dulu dia juga sempat tinggal di Korea maka dari itu jangan heran jika ia lancar bahasa Korea ” lagi-lagi Binwoo hanya mengangguk-angguk paham, sementara itu kulihat Teppei malah sibuk memperhatikanku dari atas sampai bawah.

    “Waeyo??”

    “Haa?? Anni,, hanya saja.. Mau kemana kau Hyun-chan, dengan dandanan seperti ini??” tatapnya penuh selidik. Belum sempat aku menjawabnya, sesosok namja yang sedari tadi sudah kutunggu-tunggu kehadirannya, tiba-tiba saja kulihat sudah berdiri di belakang Teppei dengan gaya khasnya.

    “Kyu Oppa, annyeong~~” sapa Binwoo ceria sambil sedikit membungkukkan kepalanya, sekilas. Teppei yang kebingungan langsung berbalik kearah yang Binwoo maksud.

    “Annyeong, dongsaeng-ah,” balasnya sambil tersenyum simpul, lalu menatapku dan Teppei bergantian. “Jagy, mianhae, tadi ajalan agak sedikit macet.”

    “Gwenchana.. Gwenchana,” aku tersenyum kecil. “Ah, iya, Oppa, kenalkan, dia Teppei. Koike Teppei, teman kecilku saat tinggal di Jepang, Dan, Teppei-san, perkenalkan dia Kyuhyun, pacarku,” jelasku pada mereka berdua. Mereka mengangguk lalu saling berjabat tangan sekilas.

    “Kita sudah terlambat, Jagy, kajja!”

    ^0^

    *Author POV*
    “Siapa dia??” tanya Kyuhyun tanpa melepaskan pandangannya sedikitpun dari balik stir. Chaehyun yang duduk di sebelahnya menatapnya dengan tatapan bingung, lalu tersenyum kecil.

    “Kan tadi sudah ku katakan padamu, jagy, dia teman masa kecilku saat tinggal di Jepang.”

    “Bukannya dia ‘first love’-mu??” celetuk Kyuhyun sambil menatapnya penuh selidik.

    “Haa??? Anniyo… mana mungkin!! Hahahahaahaaa..” jawab Chaehyun gelapapan yang langsung di balas Kyuhyun dengan tatapan tajam.

    ^0^

    “Ya, Hyunjae-ah, mau di apakan lagi mejanya??” eomma Kyuhyun hanya bisa geleng-geleng kepala, pasrah, melihat tingkah anak –angkat- bungsunya itu yang sedari tadi tak selesai-selesai menata meja, padahal sebenarnya tatanannya sedari tadi sudah bagus, hanya saja menurut Hyunjae masih kurang memuaskan karena makan malam kali ini bukan sekedar makan malam biasa,jadi penampilannya harus lebih ‘spesial’.

    “Hha, biarkan sajalah yeobo, mungkin dia terlalu gembira karena ia akan dapat ‘onnie’ baru,” Appa Kyuhyun menepuk-nepuk pundak istrinya itu, lembut, lalu pergi meninggalkannya yang masih geleng-geleng kepala melihat kelakuan Hyunjae, ke ruang kerjanya di lantai 2.

    ^0^

    “Annyeonghasaeyo,” sapa Chaehyun sopan begitu bertemu dengan kedua orang tua Kyuhyun di kediaman mereka.

    “Ne, annyeong Chaehyun-ah,” jawab Appa Kyu, ramah, sementara istrinya hanya menatapnya dengan tatapan dingin, membuat Chaehyun bergidik ngeri.
    “Ayo-ayo, sudah malam, kita langsung mulai saja makan malamnya, ayo Kyu, ajak Chaehyun kedalam,” tambahnya lagi sambil menarik lengan istrinya agar tak terlalu lama ‘menusuk’ Chaehyun dengan tatapan mautnya.

    Appa dan eomma Kyuhyun sudah duduk di kursinya masing-masing ketika Kyuhyun menarik sebuah kursi dan mempersilakan Chaehyun untuk duduk di kursi yang ia persilakan, lalu ia duduk di kursi sebelahnya, tak lama Hyunjaepun keluar dari kamarnya dan langsung mengambil tempat di sampng eommanya. Mereka kini sudah duduk dengan rapih di kursinya masing-masing dan menikmati semua hidangan yang tersedia di meja.

    “Bagaimana makanannya, onnie??” Hyunjae menatap Chaehyun yang sedang sibuk mengunya makanannya, takut-takut makanannya tak enak.

    “Mashda!” pujinya sambil mengacungkan kedua jempolnya, puas. “Apa kau yang membuat semua ini, Hyunjae-ah??” Kyuhyun melirik Hyunjae, takjub.

    “Ha?? Ehehehe,, anni, bibi Ahn yang masak, aku cuma bantu menata piringnya saja. Hehehe,” jawabnya malu-malu. Kyuhyun hampir tersedak akibat menahan tawa begitu mendengarnya.

    ‘Aigoo,, adik-kakak sama saja -____-“’ gumam Chaehyun dalam hati sambil geleng-geleng kepala. ‘Kadang aku bingung mereka ini sebenarnya sodara angkat apa kandung? Sifatnya sama saja =,=’

    ^0^

    *Kyuhyun POV*
    “Bagaimana dengan tanggalnya?” tanya Appa saat kami semua tengah duduk di ruang tengah, menikmati berbagai potongan buah yang tadi di sajikan bibi Ahn. Kontan kami semua, kecuali Appa tentunya, mematapnya dengan tatapan bingung.

    “Tanggal apa maksudnya, Appa??” tanya Hyunjae polos. Yea! Bagus dongsaeng, untung kau duluan yang tanya, bukan aku! Hoho :P. kulihat Appa menatap kami semua tanpa terkecuali, secara bergantian dengan tatapan serius.

    “Tanggal pernikahan kalian. Kapan tanggalnya? Ayo kita tentukan sekarang?”

    “MWO!!??” pekik kami semua, kompak.

    “Andwae!! Aku tak setuju!” kulihat Eomma –yang sedari awal memang sudah terlihat menunjukkan tanda tak sukanya pada Chaehyun- langsung menatap Appa sengit lalu pergi meninggalkan kami begitu saja tanpa berkata apapun. Kulihat Chaehyun hanya bisa menunduk dibuatnya.

    “Jangan terlalu difikirkan, Chaehyun-ah, eomma Kyuhyun hanya tidak mau jika Ahra, noona-nya Kyuhyun di langkah,” jelas Appa yang membuat sedikit raut kelegaan di wajah Chaehyun. Aku menarik nafas berat. Bukan. Bukan itu, aku tau dengan pasti bukan itu alasan eomma sebenarnya. Sepertinya eomma masih belum bisa menerima Chaehyun.

    ^0^

    *Hyerin POV*
    “Ayolah, Hyerin, jebal~ Temani aku,, ya,, ya??” pinta Hyunjae dari seberang telpon dengan nada memelas. Aku menarik nafas pendek, lalu melirik Jongmi yang sedang asik bermain di dalam box bermainnya.

    “Arraseo.. Arraseo.. tak apalah jika memang sangat mendesak seperti itu, sekalian aku juga mau mengerjakan tugas kuliahku,” ucapku, pasrah.

    “JEONGMAL KAMSHAHAMNIDA NAE CHINGUYA~~~ SARANGHAE!!!” pekiknya riang sebelum akhirnya telpon kami terputus satu sama lain.

    “Eomma, aku titip Jongmi ya, aku mau ke kampus bersama Hyunjae, mau mengerjakan tugas,” jelasku pada eomma yang sedang asik meguji coba resep baru yang ia dapatkan kemarin di dapur.

    ^0^

    “Hyaa~ untuk apa buku sebanyak ini??” Hyunjae menatapku takjub begitu melihatku kembali ke meja baca, di sebelahnya, sambil membawa setumpuk buku dengan ketebalan luar biasa (?), sementara ia yang mengajakku ke perpustakaan Kampusku ini malah hanya mengambil 2 buah buku dengan ketebalan sedang.

    “Heeehehehe.. sekalian Hyunjae-ah, aku juga ada tugas yang belum selesai, jadi sekalian saja mumpung ada di perpus, hehe.” Hyunjae cuma bisa geleng-geleng kepala, lalu kembali berkutat dengan buku yang ada di hadapnnya dan sseskali mulai mengetikkan sesuatu di laptop miliknya yang sengaja ia bawa. Tak mau ketinggalan, akupun segera mengerjakan tugasku.

    DRRT.. DRRRT..
    Ponsel yang sedari tadi ku letakkan di atas meja, sebelah notebook milikku, bergetar hebat. Telpon masuk. Nae yeobo. Dengan segera aku mengangkatnya sebelum ahjussie yang sudah sejak 3 tahun yang lalu resmi jadi suamiku itu mengamuk-amuk tak jelas Karena aku tak mengangkat telponnya.

    “Yobsaeyo~”

    “Ne, yeobsaeyo, yeobo. Neo oddigaeyo?”

    “Aku dmasih di kampus, yeobo. Wae?”

    “Mwo?? Wae?? Ya, kau tak sadar sudah jam berapa sekarang??” pekiknya, persis seperti ahjumma-ahjumma -__-“.

    “Memangnya sekarang jam berapa? Bukankah masih siang ya??”

    “Mwo!!?? Siang kepalamu!? Lihat arlojimu SEKARANG!!” dengan malas aku menuruti perintahnya. Kulirik arloji perak keluaran CHANNEL hadiah darinya saat aku ultah kemarin. Aku langsung melotot kaget begitu melihat angka yang tertunjuk saat ini. JAM 8!!? Aku langsung menatap sekeliling. Perpustakaan sudah lumayan sepi, lampu perpustakaan sudah menyala terang, langit di luar jendela besar yang mengelilingi perpustakaan sudah melukiskan suasana langit malam lengkap dengan bintangnya, sementara itu di sebelahku, Hyunjae masih sibuk mengetikkan tugasnya di laptop, namun kali ini ada sesuatu berbeda dari dirinya. Penampilannya sudah tak seperti pada saat kami baru datang tadi, kali ini rambut panjangnya ia gelung asal dengan ballpoint sebagai tusukkannya, dan di atas hidungnya kini sudah bertengger kacamata baca berframe putih. Sepertinya ia juga tak menyadari berapa waktu yang ternyata sudah kita lewati disini karena terlalu serius mengerjakannya.
    “Sudah??” tanyanya, membuyarkan lamunanku. Aku mengangguk pelan, walau dalam hati aku yakin 100% ia tidak akan bisa melihatnya. “Jika sudah maka CEPAT PULANG!! Kasihan Jongmi dirumah, aku masih ada siaran.”

    “Ne, ne, arraseo.”

    BIPP
    Aku menarik nafas berat sambil memijit-mijit tengkukku yang terasa pegal karena terlalu lama mengetik.
    “Hya, Hyunjae-ya, sudah selesai??” aku meliriknya yang masih sibuk mengetik. “YA!” aku menyikut lengannya, kesal karena pertanyaanku tak ditanggapi =.=”.

    “Ha??” tanyanya tanpa ekspresi. Aigoo~ dia ini sudah seperti Oppanya saja, kalau sudah serius tak bisa di ganngu -___-“ *atau tak konek lebih tepatnya?? #PLAKK*.*author bongkar aib sendiri*

    “Kau sudah selesai?? Kalau sudah, ayo kita pulang, lihat sudah jam berapa ini??” ucapku dengan nada setenang mungkin, menahan emosi.

    “Jam??” ia langsung melirik erloji di pergelangan tangan kirinya lalu melotot tak percaya. “Aigoo~ sudah semalam ini??” dengan kecepatan kilat ia kembali mengetikkan sesuatu di laptopnya lalu mematikkannya dan membereskan seluruh peralatannya yang lain, yang ada di atas meja saat itu. Membuatku takjub.

    ^0^

    “Waeyo??” tanyaku begitu melhat Hyunjae menghela nafas lumayan berat begitu selesai memutuskan hubungan teleponnya dengan seseorang, begitu kami sampai di halte bus.

    “Ha? Oh, Jung ahjussie bilang ban mobilnya bocor, jadi ia tak bisa menjemputku sementara eomma memaksa bahwa aku harus di jemput karena tidak boleh naik kendaraan umum, jadi mau tak mau aku harus menunggu ada yang menjemputku dulu disini -___-” aku mengangguk-angguk kecil, maklum, karena sepertinya sifat Over protective eomma-nya itu masih belum hilang.

    DINNN.. DINNN…
    Tiba-tiba saja sebuah mobil sport berwarna biru metalik berhenti dihadapan kami berdua. Si pengemudi perlahan membuka pintu kemudinya lalu berjalan kearah kami. Jonghun Oppa??
    “Aigoo~ untung saja masih sempat,” ucapnya lega.

    “Kok Oppa bisa ada disini????”

    “Aku menjemputmu tau! Tadi Teuki hyung menelponku, untung saja kebetulan aku sedang di dekat sini, jadi sekalian saja,” ia mengacak-acak rambutku gemas. “Kajja! Aku harus segera kembali ke dorm, belum packing.”

    Aku melirik Hyunjae yang menatap kami berdua dengan tatapan bingung, lalu menepuk jidatku pelan.
    “Ah, ya, Oppa, kenalkan, dia temanku,” Jonghun Oppa menoleh kearah Hyunjae yang masih menatap kami berdua dengan tatapan bingung sambil tersenyum. “Kim Hyunjae..”

    “Ah,, aku ingat. Kau dongsaengnya Kyuhyun, kan?” potongnya, semangat. Hyunjae mengangguk kecil. “Aku, Jonghun, Oppanya Hyerin.”

    “Yasudahlah.. sudah.. sudah..” potongku cepat-cepat sebelum terjadi hal yang tak diinginkan (?). “Oppa, antar Hyunjae juga sekalian ya! Kasian dia jika harus pulang sendirian. Ok??”

    ^0^

    “Bye, Oppa! Bye Hyunjae!! Annyeong!! Hati-hati di jalan, antarkan Hyunjae sampai dirumahnya dengan selamat!!” kataku sambil melambai-lambaikan tanganku kearah Jonghun Oppa begitu turun dari mobil miliknya dan menarik Hyunjae yang semula duduk di bangku belakang untuk duduk di bangku depan, samping bangku kemudi, yang semula ku tempati. Jonghun Oppa mengangguk sambil tersenyum mengiyakan, lalu menghilang dari hadapanku.

    ^0^

    *Chaehyun POV*

    “Ok, pemotretan hari ini selesai! Kamshahamnida yeorobeun!” seru Jungshin sunbaenim, fotografer yang menangani pemotretan SPAO kali ini sambil bertepuk tangan.

    “Ne, kamshahamnida~” seru kami semua –Kyuhyun, Donghae, Eunhyuk Oppa, dan kedua anggota MIINA lainnya- bersamaan.

    “Huft~ lelah sekali hari ini,” keluh Binwoo sambil sesekali memijit-mijit tengkuknya yang kesakitan.

    “Aigoo~ Semangat! Semagat!!! Nanti di dorm eonni bikinkan sushi favoritmu!” ujarnya sambil menepuk pundak si magnae pelan. Binwoo memandangtnya dengan tatapan aneh.

    “Mwo?? Memangnya kau pulang ke dorm, eonni? Kau kan pulang kerumah Minho Oppa =.=” Chaeyoung eonni menepuk jidatnya pelan. Aigoo sepertinya dia lupa dengan statusnya yang sekarang.
    Aku hanya bisa geleng-geleng kepala melihatnya. Tak jauh dari tempat kami berada, kulihat Donghae dan Eunhyuk Oppa yang sudah berganti pakaian sibuk bercanda satu sama lain, sementara di sebelah mereka Kyuhyun Oppa sedang sibuk berbicara di telepon. Ia langsung tersenyum dan memasukkan ponselnya kedalam saku coat yang ia kenakan begitu sadar dari tadi kuperhatikan.

    “Wae Oppa?”

    “Anniyo. Kajja!”

    ^0^

    “Gomawo Oppa atas makan malam dan tumpangannya,” ucapku, manis, begitu mobil yang dikendarainya berhenti di taman samping apartmen. Kyuhyun Oppa tersenyum lalu menatapku lembut. Perlahan-lahan wajah kami saling mendekat. Perlahan tetapi pasti bibirnya mulai mengecup bibirku lembut.

    Blushhh… kurasakan wajahku langsung memanas seketika begitu ciuman kami terlepas. > //////// <

    “Sudah malam,” ucapnya, aku mengagguk pelan, ia tersenyum lalu keluar dari mobil, berjalan memutar dan membukakan pintu mobilnya untukku.

    “Gomawo^^”

    “Ne. Jaljayo~”

    “Jaljayo~” ia mengangguk lalu masuk kedalam mobil dan pergi menghilang dari hadapanku. Aku berbalik, berjalan menuju apartment tanpa kuasa menahan senyum di bibirku.

    “Senang sekali kelihatannya?” ucap sebuah suara, tiba-tiba. Langkahku terhenti. Kuedarkan pandanganku, ku tatap sekeliling. Taman ini sepi. Tak ada seorangpun yang terlihat batang hidungnya. Seketika bulu kudukku meremang dan segera ku ambil ancang-ancang untuk berlari secepat kilat meninggalkan taman ini, sebelum akhirnya sosok yang amat ku kenal muncul dari balik pohon beringin tua yang ada tak jauh dari tempatku berdiri.

    “Teppei-san??” tanyaku ragu. Ia menunduk lalu tersenhyum sambil menatapku.

    “Sepertinya kau senang sekali, Hyunchan? Yang tadi itu pacarmu kah?”

    “Ha?? Oh, Kyuhyun Oppa maksudnya? Ne. dia pacarku”

    ^0^

    *Author POV*

    Sejak Kyuhyun bergabung dalam sebuah drama musical dan debutnya sebagai SM THE BALLAD, serta kegiatan Super Junior yang padat, dan Chaehyun yang di sibukkan dengan comeback MIINA dengan mini album mereka serta kegiatan barunya yang kini mulai bergabung dalam INVISIBLE YOUTH bersama Binwoo sebagai anggota baru G7 dan DJ baru Simsimtapa menggantikan Park Gyuri yang sejak seminggu lalu secara resmi berhenti dari acara radio tsb, bersama Teppei, yang ternyata memang sengaja datang dan tinggal di Korea karena panggilan sebagai DJ baru, yang sudah pasti menguras banyak waktu dan tenaga, membuat mereka berdua sangat sulit untuk bertemu, apalagi berkencan.

    Dan sudah sekitar 1 minggu belakangan ini mereka hanya berkomunikasi lewat sms ataupun telepon. Mau tak mau ini semua harus mereka lewati demi tuntutan profesi.

    Chaehyun hanya bisa menatap layar ponselnya dengan tatapan sendu, sementara namja yang ada di hadapannya sibuk mengoceh ini-itu sambil sesekali menyendokkan spaghetti pesanannya kedalam mulut.

    “Jadi begitu… Ya!!” pekik Teppei begitu sadar bahwa yeoja yang ada di hadapannya tak mendengarkan ucapannya sama sekali. Chaehyun melirik teman sekaligus partner kerjanya itu sekilas lalu menghela nafas sambil menutup flap ponselnya.

    “Aku rindu Kyuhyun.” Mendadak raut wajah Teppei berubah, namun ia segera mengubahnya sebiasa mungkin, ia tersenyum kecil sambil menepuk-nepuk pundak temannya itu, menguatkan.

    “Bersabarlah. Nanti juga kalian bertemu.”

    ^0^

    “Hyunjae-ssi!!” pekik Jonghun dari dalam mobil, begitu melihat sesosok yeoja berkacamata yang baru saja keluar dari sebuah toko CD sambil menenteng sebuah tas laptop. Hyunjae terlihat celingukan, bingung, saat merasa namanya di panggil. Jonghun segera meminggirkan mobilnya dan membuka kaca samping mobilnya itu begitu tiba di hadapan Hyunjae.

    “Jonghun Oppa?”

    “Ne. Neo oddigaeyo??”

    “Pulang. Wae?” jawabnya singkat, namun senyum ramah tak pernah lepas dari wajah gadis itu.

    “Naiklah. Biar ku antar”

    “Ha??” ia menatap Jonghun dengan tatap ragu, tapi akhirnya mengangguk setuju. Jonghun tersenyum puas, kemudian segera mengemudikan mobilnya begitu yakin Hyunjae kini sudah duduk di sebelahnya.

    ^0^

    Di tempat lain, seorang wanita berwajah oriental berperawakan kurus, dengan gaun dan berbagai barang bermerek menghiasi seluruh tubuhnya berdiri disebuah balkon besar bergaya eropa klasik sambil menatap angkuh sebuah article yang ada di halaman utama sebuah tabloid internasional. Perlahan bibirnya mengguratkan sebuah senyuman begitu membaca dan melihat gambar yang terpampang di halaman itu, atau lebih tepatnya sebuah seringai.

    “Gotcha!” gumamnya sambil tersenyum licik.

    TBC…

    Siapakah orang yang di maksud diatas??
    Adakah yg bisa menebaknya??
    Ayo” di Komen”..
    haha

    ~still merry me~ eps : 5

    Annyeonghasaeoyo yeorobeun~~
    Mian ya kalo part kali ini agak lama publishnya,, n mungkin part slanjutnya juga bakal telat *mungkin* soalnya author ud masuk masa” UTS jadi mian ya..
    Huhu..
    T.T
    Oh iya,, nanti di bawah ada beberapa nama acc twitter yg disebutin, tapi itu semua *kecuali yg oppadeul punya* Cuma FAKE ya,, karangan author aja namanya.. hoho
    😛

    Leave ur comment ! Don’t be silent READER please.. and NO PLAGIATISM!!

    • Cast: masih kea kmren.. SUPER JUNIOR, SHINEE, FT ISLAND
    • Choi Hyerin : Ami Himawari
    • Seo Chaehyun : Pipit
    • Kim Hyunjae : Author
    • Kim Chaeyoung : Pyna
    • Kim Binwoo : cindy

    ————o0o————-o0o————-

    part 5
    *Author POV*
    Cho family’s home
    “Ige mwoya??” Hyunjae hanya bisa melongo parah begitu dirinya diserang berbagai pertanyaan dan ratusan lampu blitz saat mobil yang ditumpanginya baru saja keluar dari garasi. Ia hanya bisa menatap ngeri dari balik jendela mobil, sementara Jung ahjussie, supir keluarganya kewalahan mengendarai mobilnya karena beberapa wartawan yang sempat mengepung mobil mereka.
    “Aigoo~ Gomawo ahjussie, untung saja tadi kau yang memaksa untuk mengantarku. Jika aku masih bersikeras untuk pergi sendiri apa jadinya sekarang?” Hyunjae mengelus dada, begitu mobil yang mereka tumpangi terbebas dari kepungan wartawan dan berhasil kabur dari sana. Jung ahjussie hanya melirik Hyunjae sekilas dari kaca spion sambil tersenyum kecil.

    DRRTT.. DRRTT..

    “Waeyo, Oppa?”

    ^0^

    Dorm Miina
    Kriingg… kring….

    Naega babo gataseo..
    Barabolsu bakkeman eobtneungeon amado…
    Wemyeon haljidomoreul ni maemgwa…
    Ddo kuraeseo deo mareojil saiga dwelggabwa…

    Secara bersamaan telepon yang ada di ruang tamu serta ponsel Chaehyun yang ia letakkan di atas makan bordering keras. Chaehyun yang sedang membuat coffe latte di dapur dan Binwoo yang baru saja selesai siap-siap untuk berangkat ke SM, langsung beralih dari aktivitas mereka masing-masing.

    “Yeobsaeyo,” ucap mereka bersamaan. Chahyun dan Binwoo saling berpandangan bingung.
    “MWO??” pekik mereka lagi bersamaan.

    “Ne, chamkanman,” Binwoo langsung mengobrak-abrik sofa, mencari remote tv, lalu menekan tombol on begitu menemukannya, dan mencari-cari channel yang dimaksud oleh menejernya. Chaehyun yang sudah memutuskan hubungan telepon dari asistennya, langsung menyusul Binwoo keruang tv. mata keduanya langsung membesar begitu melihat pemberitaan yang sedang disiarkan.

    ^0^

    SM Entertainment
    “Hya! Ige mwoya!!?” tiba-tiba saja Kyuhyun melempar kaleng minuman yang sedari tadi ia genggam, keras, sementara matanya memandang layar iphone4 miliknya dengan tatapan penuh amarah. Kontan, seluruh member super junior yang ada di ruang latihan itu pun segera menatapnya. “ARGGHH!!!!”

    “Ya!! Cho Kyuhyun! Aishh! Waeyo?? Wae gurae??” Heechul segera melepaskan headphonenya begitu mendengar teriakkan Kyuhyun. Sungmin yang duduk tak jauh darinya langsung menghampiri Kyuhyun.

    “Waeyo?”

    “Lihat sendiri!” jawab Kyuhyun ketus sambil menyerahkan ponselnya pada Sungmin, sementara ia langsung bangkit dan pergi keluar dari studio.

    “Ya!! Neo oddiga!!?” pekik Leeteuk yang baru saja datang, namun hanya dibalas bantingan pintu dari Kyuhyun. Ia hanya bisa geleng-geleng kepala menghadapi magnaenya yang satu itu.

    “Omona!” Sungmin membekap mulutnya tak percaya. Leeteuk dan yang lainnya segera mendekat kearahnya.

    “Waeyo??” tanya Donghae penasaran. Sungmin tak menjawab, ia malah menyerahkan ponsel Kyuhyun itu langsung pada Donghae agar ia dan yang lainnya dapat membacanya sendiri, tapi Leeteuk selaku leader langsung mengambil alih ponsel tsb.

    “MWO!!??” pekik mereka semua, histeris, begitu membacanya. Leetuk langsung mengembalikan ponsel tsb ketangan Donghae dan langsung berlari keluar menyusul Kyuhyun. Donghae kembali membaca deretan kalimat yang terpampang di layar ponsel Kyuhyun, sekali lagi. Rahangnya mengeras, sebelah tangannya mengepal kuat. Ia langsung mengeluarkan ponsel yang ia selipkan di saku hoddienya, lalu menghubungi seseorang.

    ^0^

    “Ige mwoya??” Chaeyoung memandang mereka semua dengan ekspresi bingung. Minho hanya bisa menggeleng. Ia sendiri bingung. Kenapa?? Antis MIINA muncul apakah karena pernikahan mereka? Tapi bukankah hal ini malah sudah mereka umumkan sejak bertahun-tahun yang lalu? Dan mereka semua sudah merelakannya? Tapi.. Kok??

    “HYA!!! ENYAH KAU MIINA!!” koar segerombolan gadis sambil mengangkat spanduk besar yang memajang foto ketiga member MIINA yang masing-masing gambarnya dicoret-coret spidol merah.
    “DASAR SEGEROMBOLAN GADIS TAK PUNYA OTAK!!”
    “ENYAH MIINA!!!”

    Seluruh tubuh Chaeyoung bergetar hebat mendengarnya. Minho langsung menggenggam erat kedua tangannya. Ia menatap Minho ragu, namun Minho hanya tersenyum, dan menepuk pundaknya, menguatkan.
    “Kajja,” ujarnya sambil menggandeng tangan Chaehyun erat, lalu keluar dari pintu kedatangan. puluhan lampu blitz, serta hujaman pertanyaan dari puluhan wartawan dan hujatan serta cacimaki dari para ANTIS langsung menyambut mereka.

    Sementara itu di luar, Jonghun yang baru saja sampai, langsung memarkirkan mobilnya asal di depan pintu masuk terminal. Setelah memakai kaca mata hitamnya, ia segera berlari masuk kedalam dan menyeruak masuk, menyelinap diantara kerumunan orang. Ia langsung meminta bantuan salah satu security yang ada untuk membawakan barang yang dibawa sementara ia menarik Minho dan Chaeyoung untuk segera berlari, pergi dari kerumunan. Begitu yakin semua barang dan diri mereka lengkap tanpa satu apapun, Jonghun segera menstater mobilnya dan menginjak gas dalam-dalam agar tak ada satupun wartawan ataupun antis yang dapat mengejar mereka.

    “Omo~ Yang tadi itu apa, Oppa??” Chaeyoung melirik Jonghun dari kaca spion sambil mengatur nafas. Minho yang duduk di samping Jonghun, di samping bangku kemudi, juga menatapnya bingung.

    “Mollayo,” Jonghun angkat bahu. “Aku juga bingung, dongsaeng-ah, karena tadi begitu aku sampai sudah banyak wartawan, jadi aku langsung berlari saja menyusul kalian. Tapi, aku tak yakin penyebab pastinya.”

    “Tapi, kenapa tadi disana banyak sekali antis?? Bahkan bukan antisku saja, tapi antis MIINA! Apa salah mereka, sampai dibawa-bawa begitu?” Chaeyoung mendesis sebal. Jujur ia sangat lelah karena perjalanan jauh, belum lagi sekarang mereka berdua akan langsung ke SM untuk latihan. Tapi begitu sampai di Seoul mereka malah disambut dengan cacian.

    “Tenanglah, Jagy. Aku yakin bukan sepenuhnya karena pernikahan kita,” Minho mengelus-elus salah satu pundak Chaeyoung, lembut, sambil tersenyum menguatkan. Jonghun yang sibuk menyetir hanya bisa geleng-geleng kepala sambil sesekali mengipasi wajahnya dengan sebelah tangan karena merasa kepanasan akibat romantisme pasangan pengantin baru itu.

    “Aigoo~ Aigoo~ Aku butuh hiburan!” Minho dan Chaeyoung terkekeh mendengarnya. Jonghun memanyunkan bibirnya sebal sambil memencet tobol ON pada music player yang ada di mobilnya. Awalnya ia mau menyalakan MP3 lagu kesayangannya, namun tangan Mino malah menekan tombol FM. Suasana berubah hening begitu mereka mendengarkan siaran radio yang ternyata tengah membahas tentang MIINA, Donghae, Kyuhyun, dan Minho.

    “Jadi ini gara-garanya??” gumam Jonghun, lalu menatap wajah kedua dongsaengnya bergantian, lalu kembali focus mengemudi. Minho dan Chaeyoung saling berpandangan. Bingung.

    ^0^

    *Chaehyun POV*
    “Oppa, otte?” tanyaku pada menejer Oppa, begitu kami berdua sampai di gedung SM. Ia menatap wajah kami bergantian, lalu mendesah pelan.

    “Oppa,” Binwoo menatap wajah menejer Oppa sambil menggigit bibir. Aish.. kasian sekali dia, gara-gara aku dia jadi ikut terbawa-bawa, padahal hubungannya dan Yesung Oppa sudah direstui oleh para fans sejak lama.

    “Gwenchana-gwenchana.. Nanti kita bicarakan lagi,” ia menepuk pundak kami berdua pelan sambil tersenyum datar. “Sekarang kalian latihan saja dulu. Studio di lantai 3 masih kosong, pakai saja yang disana, nanti aku menyusul.” Kami berdua mengangguk paham, ia tersenyum lalu pergi meninggalkan kami berdua menuju kantor Kim Youngmin sajjangnim.

    TINGG
    Begitu pintu lift terbuka kami segera keluar menuju studio 6. Tempat dimana biasanya kami berlatih. Sekilas aku mendengar sedikit keributan saat melewati studio 5. Tapi.. ah, mungkin mereka sedang berlatih, dan ribut-ribut tadi adalah suara musiknya. Jadi aku mengurungkannya, dan langsung masuk kedalam studio, menyusul Binwoo yang sudah masuk terlebih dahulu.

    BRAKKK!!!
    Suara apa itu?? Aku dan Binwoo saling berpandangan. Tak lama kemudian terdengar suara Leeteuk Oppa yang berteriak memanggil nama Kyuhyun. KYUHYUN?? Omo! Ada apa ini? O.O . Tanpa fikir panjang aku langsung berlari keluar, menyusul mereka.

    ^0^

    “Ya! Hyung! kali ini mereka itu sudah sangat KETERLALUAN!!” pekik sebuah suara begitu aku sampai di anak tangga yang terakhir. Suara siapa itu? Kyu Oppa kah?? Bingo! Tepat sekali! Kulihat Kyu dan Leeteuk Oppa tengah berbicara serius di atap gedung. Perlahan aku membuka pintu menuju atap, sedikit-demi sedikit, berusaha agar mereka tak mengetahui kehadiranku, dan mendengarkan seluruh pembicaraan mereka dengan seksama.

    ^0^

    *Auhtor POV*
    “Aku akan bisa menerima semua kritikan, penghinaan, dan cacian tapi TIDAK DENGAN YANG SATU INI!! INI SUDAH KETERLALUAN HYUNG!!” rahang Kyuhyun mulai mengeras menahan amarah. Leeteuk mengerti akan tekanan yang sedang dihadapi magnaenya yang satu ini. Sangat mengerti, karena ia dan Hyerin pun pernah mengalaminya dulu. Ia mungkin hanya bisa menghibur Kyuhyun dan memberikannya kekuatan berupa dorongan. Ia hanya dapat berusaha bersikap bijak dalam memberikan saran pada Kyuhyun, walau sebenarnya dalam hatinya yang terdalam ia juga sangat marah.

    “Aku tahu Kyunnie-ah. Aku mengerti perasaanmu,” ia menarik nafas berat, lalu tersenyum kecil. “Baiklah, kalu begitu selesaikanlah dengan caramu. Aku tak berhak melarangmu berbuat sesuatu mengenai pembelaan harga dirimu apalagi ini menyangkut keluargamu yang bahkan mungkin sama sekali tak mengetahui permasalahan ini,” Kyuhyun menatap Leeteuk dengan tatapn terima kasih, lalu memeluknya erat.

    “Gomawo, hyung!” Leetek mengangguk sambil menepuk-nepuk punggung magnaenya itu, pelan.

    “Oppa..” panggil sebuah suara dari balik pintu, lirih. Kyuhyun dan Leeteuk langsung melepaskan pelukkan mereka dan menatap gadis berambut panjang yang kini berdiri menatap mereka dengan pandangan nanar.
    “Mianhae.. Oppa.. Mianhae..” lirihnya. Kyuhyun langsung menghampirinya.

    “Waeyo jagy?? Kenapa minta maaf??” Kyuhyun memegangi wajah Chaeyun dan menghapus air mata yang kini mulai membasahi wajah cantik yeoja chingunya itu dengan kedua tangannya.

    “Mianhae Oppa, karena aku, ini semua karena aku. Andai saja aku tak menyeka keringatmu waktu itu, pasti Kang Hodong tak akan bertanya, dan membuat semua heboh. andai saja saat itu aku tak berbuat seperti itu di studio yang nyatanya memang banyak orang dan kamera yang siap mengabadikan gambar setiap saat, pasti berita ini tak akan muncul dan menimbulkan banyak antis. Mianhae Oppa, karena aku kau malah di cemooh banyak orang, dan bahkan keluargamu pun ikut terbawa-bawa.”

    “Ssst!” ia menaruh jari telunjuknya tepat di depan bibir Chaehyun. “Bukan salahmu. Oke? Memang sudah waktunya status kita diumumkan.”

    ^0^

    “Waeyo, Oppa??” ujar Hyunjae di telepon begitu melihat nama Donghae terpampang di layar ponselnya.

    “Jagiya, neo oddigaeyo??”

    “Di jalan, aku mau ke perpustakaan kota, Oppa. Wae?”

    “Untuk apa??”

    “He?? Aku mau mengerjakan tugas kuliah. Tugasku banyak yang belum kukerjakan. Wae??” Hyunjae mengerutkan kening, bingung.

    “ANDWAEYO!” pekik Donghae diseberang telepon, membuat Hyujae sedik menjauhkan ponsel dari telinganya. Penging.

    “Mwo??”

    “Ne! ANDWAEYO!! Kau jangan kemana-mana dulu! Berbahaya. Setidaknya untuk hari ini, jebal. Kembalilah kerumah.”

    “Tak bisa,Oppa.”

    “Wae?”

    “Rumah sudah dikepung wartawan.”

    ^0^

    Jonghun segera mengarakan kemudinya menuju basement begitu ia sampai di depan gedung SM dan mendapati sekumpulan wartawan dan anak muda lainnya tengah berkerumun di depan gedung. Mau tak mau ia yang awalnya hanya ingin mendrop dongsaeng-dongsaengnya itu di Lobby lalu kembali kerumah untuk menaruh barang-barang mereka jadi harus masuk ke basement.

    “Wahh.. MIINAmist, Shawol, dan ELF, ternyata memang GILA jika sudah marah ya?? MENGERIKAN!” Jonghun bergidik ngeri begitu mereka selesai parker di basement.

    “Dan aku juga baru menyadarinya saat ini, hyung.” jonghun geleng-geleng kepala, tak percaya.

    “Ah, ya, jeongmal kamshahamnida Jonghun Oppa, sudah mau menjemput dan mengantarkan kami kesini,” ucap Chaeyoung sambil sedikit membungkukkan kepalanya.

    “Gwencha-gwenchana.. Sudah tugasku sebagai Oppa dan Hyung kalian,” Jonghun tersenyum sambil memegangi sebuah boneka hijau di tangan kanannya.

    Chaeyoung tersenyum puas, sementara Minho langsung menutupi mata Chaeyoung yang terlihat mulai terpancing dengan pesona Jonghun, lalu menariknya keluar.

    “Hyung, gomawo!!”

    ^0^

    Perpustakaan Kyunghee University
    Hyerin hanya bisa memandang tumpukan buku super tebal yang kini hadir di hadapannya. Sedikitnya 5buku dengan ketebalan paling tipis 757 hal harus ia buka dan baca jika ingin nilai tugas invidunya naik dari C menjadi B atau bahkan A. Mau tak mau hal ini harus ia laukukan karena ia sudah ketinggalan 1 semester saat hamil dan melahirkan Jongmi dulu, padahal teman-teman satu angkatannya yang lain sudah mulai menyusun skripsi. Sedangkan ia masih harus mengulang satu semester lagi dan memperbaiki nilai-nilainya yang kacau balau.
    5 menit..

    10 menit..

    20 menit…

    Bosan. Pusing. Suntuk. Itu yang ia rasakan kini. Padahal baru 1buku yang berhasil ia baca, resume dan akhirnya ia ketik di notebook miliknya. Tapi entah kenapa ia sudah MUAK. Iseng-iseng, ia malah membuka twitternya lewat notebook.
    Matanya langsung terbelalak lebar begitu membaca salah satu postingan yang bertengger di Timeline akun pribadinya.

      @Gaemgyu: aku benar” tidak tahan! Sumpah! Jangan menghina karena sebuah perbuatan yang kulakukan jika kalian tak suka. Tapi tolong jangan sakiti keluargaku yang tak bersalah. Tolong kalian fikirkan sendiri jika hal ini terjadi pada diri kalian pribadi!

    “Ige mwoya??” desisnya.
    “Tak biasanya ia online? Tapi begitu posting malah seperti ini sih?” Hyerin mengerutkan kening. Jarinya-jarinya dengan cekatan mengetikkan nama @Gaemgyu di search engine yang ada di twitter. Ia membaca beberapa postingan yang ditujukan kepada Kyuhyun satu persatu, dengan teliti.
    “Kenapa memangnya sih?? Bingung aku,” gumamnya lagi, sementara jarinya malah tertarik untuk membuka mencari acc Donghae yang juga di sebut-sebut di salah satu postingan bersama dengan Kyuhyun, di search engine.

      @_861015HJFT: @donghae861015 oppa.. aku sangat cemburu!! Mengapa kau pacaran dengan @Gaemgyu dongsaeng??  kau membuatku nagis darah! Dan @Gaemgyu Oppa, kenapa kau bepacaran dengan manusia plastic itu!! Rrrr~

    Mata Hyerin langsung terbelalak membacanya. “Chaehyun eonni, dan Hyunjae gtu mksudnya?? Coba aku search lagi..” ia langsung membuka new tab dan kembali masuk ke twitter, mensearch acc hyunjae dan chaehyun di masing-masing tabnya.

      @ppipiyot: HYa!! @hyunKIM beraninya kau! Sudah jadi adik @Gaemgyu oppa juga, sekrang malah pcaran dengan @donghae861015! Tak puas huh!!?? Dan kau juga @SEOmiina jauhi OPPA KU!!!

      @amimiaw: @donghae Oppa,, chukkae!! Sebagai ELFish aku mendukungmu dengan @hyunKIM eonni  @Gaemgyu n @SEOmiina jg .. HWAITING!!

    “HWAAA! DAEBAK! Lebih parah dari pada jaman-jamanku dulu dengan iteuk ternyata! Haha :P”

    BRAKK!!
    Tiba-tiba saja terdengar sebuah gebrakkan dari arah meja penjaga perpustakaan. Ia menatap Hyerin dengan tatapan GARANG. Hyerin langsung mengunci mulutnya rapat-rapat, dan kembali mengerjakan tugasnya yang sempat terlupakan.

    ^0^

    SM ENt
    Akhirnya latihan pada hari ini berjalan dengan lumayan lancar, meski awalnya sempat kacau akibat kejadian tadi pagi, yang membuat latihan untuk super junior dan MIINA jadi agak molor dari jadwal. Namun biar begitu sejauh ini hasilnya memuaskan. Begitu selesai latihan, semua member SHINEE,SUPER JUNIOR dan MIINA berkumpul di salah satu ruang rapat yang tersedia untuk membicarakan masalah yang kini sedang memanas diluar.

    “Segera lakukan konferensi pers!” perintah Kim Youngmin. Mereka semua hanya bisa mengangguk.

    Hyunjae hanya bisa mengerucutkan bibirnya, kesal, karena sejak tadi pagi sampai sore menjelang seperti ini ia hanya bisa bengong memperhatikan Oppa dan Jagiyanya latihan, dan begitu mereka selesai latihan ia mala ditinggal sendirian di studio untuk rapat. Padahal kalau saja tadi Donghae tidak melarangnya ke perpustakaan kota untuk mengerjakan tugas dan Kyuhyun tidak memaksanya untuk datang ke SM, tugasnya pasti sudah selesai ia kerjakan sekarang, setidaknya setengahnya.

    ^0^

    *Chaehyun POV*
    Drrtt.. Drtt.. ponselku bergetar hebat. 1 pesan masuk. Aku langsung tersenyum ketika membca nama pengirimnya.

      from: nae Jagy^^
      Jagy, berdadanlah secantik mungkin,
      1 jam lagi ku jemput^^
      Ur JAGIYA~~ Chu ❤

    Aku hanya bisa tersenyum bahagia membaca pesannya. Dandan yang cantik?? Aku langsung manatap pantulan wajahku sendiri di cermin. Aku bahkan sudah siap sejak 1 jam lalu OPPA!
    TBC
    Gimana?? Jelek ya?? Mianhae..
    *bow*

    Still Merry Me ~eps:4

    Annyeong yeorobeun~~ im back~
    Hoho tapi,, mian ya kalo part kali ini aga mengecewakan..
    Hanya beberaapa couple aja yang muncul.. n pendek T.T
    Abisnya author agy mandegg ide,,
    huhu
    Ok.. let’s chek this out !!
    “jangan lupa ninggalin JEJAK setelah baca!”
    Leave ur comment ! Don’t be silent READER please.. and NO PLAGIATISM!!

    • Cast: masih kea kmren.. SUPER JUNIOR, SHINEE, FT ISLAND
    • Choi Hyerin : Ami Himawari
    • Seo Chaehyun : Pipit
    • Kim Hyunjae : Author li>
    • Kim Chaeyoung : Pyna
    • Kim Binwoo : cindy

    —o0o—

    –part 4


    *Chaeyoung POV*
    Aku menatap wajah namja yang kini tengah tertidur dengan pulasnya di hadapanku ini sambil mengelus-elus wajahnya dengan punggung jariku. Tampan. Tanpa sadar sebuah senyuman kini terukir di bibirku. Aku mengecup bibirnya, kilat, lalu kembali tersenyum sebelum akhirnya bangkit dari tempat tidur dan masuk kedalam kamar mandi, meninggalkannya yang masih tertidur pulas.

    Aku sudah selesai mandi dan mengganti pakaianku dengan pakaian casual begitu mendapati Minho masih tertidur dengan pulasnya sambil memeluk guling. Aku melirik kearah jam dinding yang terpasang tak jauh di hadapanku. Pukul 12.15. Aishh~ bocah ini sudah siang masih belum bangun?.. =.=”

    “Oppa,,, Irona~” aku menarik, guling yang sedari tadi ia peluk mesra, paksa. Ia menggelinyang kecil, lalu menarik salah satu bantal yang ada di sebelahnya dan memeluknya erat.
    “Ya~~~ Oppa~ Irona~~~~!!!!!!!” kali ini aku menarik kakinya yang panjang, hingga separuh tubuhnya kini sudah berada di lantai. *gila si Chaeyoung.. Ekstrim! #PLAKK*

    “Aigoo~~” ia melirikku sebal.

    “Wae??” tantangku.

    “Anni,,” ia menatapku takut, lalu menggeleng kecil.

    “IRONA!!! PPALI!! Kau tak lihat JAM berapa sekarang, OPPA??” aku menunjuk-nunjuk kearah jam dinding. ia menggeleng, lalu pandangannya mengikuti arah jariku. “JAM 12!!! PPALI! Kita tak boleh buang-buang waktu!! Kita kan cuma 2 hari disini! =.=,” cecarku habis-habisan. Minho Oppa terlihat sedikit tersentak karena lengkingan suaraku, lalu menggangguk mengerti hingga akhirnya menghilang kebalik kamar mandi.

    “Aigoo~ bulan madu macam apa ini?? (_ _”)” batinku.

    ^0^

    *Author POV*
    DORM MIINA
    Dikamar, Chaehyun yang sedang tertidur pulas tiba-tiba saja dikagetkan oleh suara getaran ponsel yang sejak semalam memang ia simpan dibalik bantalnya. Matanya langsung membesar begitu melihat deretan kata-kata yang terpajang di layar ponselnya tsb.

      from: nae Jagy^^
      Chaehyun-ah,, bersiaplah~ 5 menit lagi ku jemput^^
      Ur JAGIYA~~ Chu ❤

    “Omo?? Jam berapa ini. Aku bahkan belum mandi!!” Chaehyun mengecak-acak rambutnya, frustasi. Secepat kilat ia meraih handuk yang ia gantung di balik pintu, lalu langsung melesat masuk kedalam kamar mandi yang letaknya berada di luar, mendahuli Binwoo yang baru saja akan masuk kedalam kamar mandi.

    “ONNIE!!!!!!” Binwoo merengut sebal begitu melihat Onnie kesayangannya itu malah nyerobot masuk, padahal ia sudah kebelet pipis. T.T

    “MIANHAE DONGSAENG-AH!! Onnie buru-buru!!!” teriaknya dari dalam kamar mandi. Binwoo mengerucutkan bibirnya sebal, lalu kembali duduk di sofa, diruang tv. tak sampai 5 menit kemudian Chaehyun sudah keluar dari kamar mandi sambil berlari dan masuk kedalam kamarnya, sementara Binwoo yang sudah kebelet langsung ngacir kedalam toilet.

    ^0^

    “Mana Chaehyun??” tanya Yesung bingung sambil clingukkan, begitu ia sampai di dorm Miina untuk menjemput Binwoo.

    “Ha?? Ah,, Tadi ia di jemput Kyu Oppa, jadi ia sudah berangkat duluan tadi,” Yesung mengangguk paham. “Mau masuk dulu, atau langsung berangkat?”

    “Oh, eh? Langsung berangkat sajalah. Kajja!”

    ^0^

    SM ENTERTAINMENT
    Semua artis-artis SM TOWN dari KANGTA ~ yang paling baru MIINA *kecuali yang sedang punya kegiatan lain diluar*, sudah berkumpul di sebuah ruangan besar, guna menghadiri rapat. Di dalamnya, tak hanya artis-artis sm yang berkumpul, tetapi juga dari petinggi hingga crew, juga ikut serta dalam rapat.
    Rapat kali ini memang bisa dibilang rapat besar, karena menyangkut event besar yang akan melibatkan mereka semua. SM TOWN LIVE CONCERT. Acara yang tak setahun sekali diadakan, jadi wajar saja jika rapatnya juga besar-besaran. Semua duduk berdasarkan grupnya masing-masing. Binwoo yang baru datang, langsung mengambil tempat disamping Chaehyun yang sudah duduk tenang didekat Kyuhyun.

    Rapat yang berjalan selama kurang lebih 2jam itu, akhirnya menghasilkan beberapa keputusan, bik berupa tempat, durasi, anggaran, sampai lagu-lagu yang nantinya akan di tampilkan. Dan yang paling membuat Chaehyun dan Kyuhyun berhasil senyum-senyum sendiri adalah saat diberitahukan bahwa ia dan Kyuhyun akan menyanyikan lagu ‘One year later’. Binwoo dan member super junior lainnya yang menyadari hal ini, langsung melirik mereka berdua penuh arti.

    ”Onnie~~ Chukkae! Haha~” goda Binwoo begitu mereka sudah kembali keruangan MIINA.

    “Aishh.. Kau ini menggodaku terus!” ucapnya, menahan malu.

    “Aigoo~ wajahmu memerah Onnie! Ahahaa,” godanya lagi. Sontak membuat wajah Chaehyun semakin memerah.

    ^0^

    “Wah~ asiknya,,” Heechul menoel-noel pundak Kyuhyun, sambil tersenyum penuh arti.

    “Apanya??” Kyu memasang wajah polos. Pura-pura tak tahu. Padahal sedari tadi wajahnya tak dapat mengembangkan senyuman.

    “Kyunnie-ah!” pekik Sungmin. Sontak tak hanya Kyuhyun yang menoleh, tapi juga semua member yang ada di ruangan SUPER JUNIOR itupun ikut menoleh. “NEO NAPPEUN NAMJA-YA~~~~ HAAAA II YAAA~~~” Sungmin bertingakh mendramatisir layaknya Hongki di mv nappeun yeoja. “Neo nappeun namja-ya~~~~ haaa…… iii…. Yaaaaaaa…” semua member yang ada langsung bengong seketika, lalu tertawa terbahak-bahak.

    “HAHAHAHA!! Minnie hyung.. jangan cemburu begitu..” Eunhyuk langsung berjalan mendekatinya lalu memeluk Sungmin yang kini pura-pura menangis.

    “Kyuhyun jahat~~” ujarnya. Eunhyuk mengangguk-angguk sambil menepuk-nepuk punggung Sungmin.

    “Ya~ ya~ tak hanya kau, kami semua juga tahu ia jahat.”

    PLETAKKK!
    “Aduh.. yak!! SAKIT!!” Eunhyuk meringis sambil mengelus-elus kepalanya, sakit.

    “Aishh! Kalian ini.. BERLEBIHAN!! T.T bilang saja kalau kalian sirik padaku!” kyuhyun merong. Kali ini sungmin dan yang lainnya yang menatapnya sebal.

    “PEDE!!!!”

    ^0^

    @ singapura
    *Chaeyoung POV*
    Hari ini adalah hari terakhir kami berada di singapura, sebelum akhirnya nanti malam kami sudah harus kembali ke Seoul, untuk menjalani latihan untuk concert SM TOWN. Maka dari itu, aku dan Minho, kami berdua bangun pagi-pagi sekali hari ini guna menikmati suasana Singapura.
    Setelah puas berkeliling, menikmati Singapore flyer, dan akhirnya berbelanja, kami berdua memutuskan untuk duduk sejenak di tangga dekat patung MERLION berada sambil menikmati ice cream cone yang kami beli sebelumnya. Aku ini bisa dibilang bilang maniak sekali dengan ice cream. Jadi, jika sudah bertemu ice cream, apapun akan ku cuekin. Haha. Seperti halnya sekarang. Saking asiknya makan ice cream, Minho terlupakan.

    “Euhm..” aku bergidik, begitu kurasakan sebuah tangan mengelap ujung bibirku, lembut. Aku menatap Minho yang kini dengan serisnya membersihkan ujung bibirku dari sisa ice cream dengan ujung bibirnya. Ternyata jika sedang serius begini, wajahnya justru terlihat lucu XD haha.

    “Makanya kalo makan itu jangan blepotan! Kayak anak kecil aja!” ucapnya sambil tersenyum, begitu ia selesai membersihkannya. Omona~ senyumnya~~ Beruntungnya aku memilikimu Oppa~~~~~
    “Kajja!” ia bangkit dari duduknya, sambil mengulurkan tangan kanannya, dan menarikku agar mengikutinya. Aku tersenyum, lalu mengamit lengannya mesra.

    BLETAKKK
    “ADUH!”
    Baru beberapa langkah berjalan, sebelah heels sepatuku patah, dan membuatku hampir terjatuh karenanya jika saja saat itu aku tak sedang mengamit lengan Minho. Kurasakan sakit di kakiku. Sepertinya terkilir. Dengan sigap, Minho Oppa langsung menarikku kembali untuk duduk dan membuka sepatuku untuk melihatnya. Dan benar dugaanku. Pergelangan kaki kananku memerah karena memar. Dengan hati-hati ia melepaskan sebatuku dan memijatnya perlahan.

    “ARGH!!! YA!! SAKIT!!!!!” teriakku sambil memukul pundaknya.

    “Ya!! Sabar!! Dimana-mana kalau terkilir itu memang sakit!!” ia menatapku sebal dan langsung kubalas dengan pelototan.
    “Aishh.. yasudahlah. Tunggu sebentar!” Minho berlari pergi meninggalkanku yang masih meringis kesakitan. Tak beberapa lama kemudian ia sudah kembali dengan sebuah bungkusan ditangannya. Ia langsung mengeluarkan sebuah benda berbentuk seperti pasta gigi dari kantong belanjaannya dan mengoleskan isinya ke atas bagian kakiku yang terkilir and memijatnya pelan.
    “Bagaimana? Sudah enakkan kan??” tanyanya sambil tersenyum. Aku mengangguk. Ia kembali mengeluarkan sebuah benda, tepatnya sebuah kotak, dari kantong tsb, tapi kali ini lebih besar dari yang sebelumnya. Aku menyipitkan mataku untuk membaca rangkaian huruf yang tercantum di kotak. CONVERSE. Converse?? Bukannnya itu.. ??
    “Wha,, pas ternyata! Syukurlah!” Minho tersenyum puas. Aku mengernyit bingung, lalu mengikuti arah tatapannya. Sepasang sepatu converse merah kini sudah terpasang manis di kakiku. ‘eh?? Sejak kapan??’ aku menatapnya heran.
    converse
    “Kau memang lebih cocok memakai sepatu seperti ini, dari pada yang itu!” ia menunjuk sepatu high heelsku yang tadi patah, lalu melemparnya ke tong sampah terdekat sambil bergaya ala pemain basket proffesional.

    “YA!!!! Sepatuku!!!!!” aku memandang nanar kearah tong sampah, highheels
    “Sepatu itu bahkan baru kubeli 4jam yang lalu..”

    “Ha?? Yasudah, biarkan saja. Sudah rusak ini. Pasti barang murahan,” ia melipat tangannya di depan dada. Aku hanya bisa menghela nafas, lalu bangkit dari dudukku.

    “Iya, saaaannngaaattttt MURAH!! Harganya 400 USD ! Dan untungnya aku bayar dengan kartu kreditmu,” kataku sambil berjalan lemas, meninggalkannya.

    “Eh?? HAAA????!!”

    ^0^

    *author pov*
    “Hyung~ aku pulang duluan ya~” pamit Kyuhyun begitu rapat internal super junior untuk concert SMTOWN selesai. Mereka semua menatapnya heran.

    “Tumben pamit, Kyu..” celetuk Leeteuk.

    “Iya, mana pake senyum-senyum segala lagi pamitnya,” tambah Donghae yang langsung disambut anggukkan member lainnya.

    “Ha?? Ah, sudahlah. Aku pamit ya~ Bye semua~~~” serunya riang sebelum akhirnya menghilang dibalik pintu. Para hyung hanya bisa geleng-geleng kepala meliht tingkahnya.

    “Aigoo~ sepertinya riwayat KyuMin akan benar-benar tamat sebentar lagi,” Sungmin menghela nafas berat.

    “Sabar hyung, tak hanya dirimu saja kok,” Eunhyuk menepuk-nepuk punggung Sungmin sambil memasang wajah frustasi.

    “Maksudmu??” tanya Siwon polos. Eunhyuk meliriknya sekilas.

    “Riwayat EunHae couple juga sepertinya terancam bubar,” ceplos Shindong tanpa dosa, yang langsung dibalas tatapan frustasi dari Eunhyuk.

    “Ha?? Wae?? Kalau EunHae bubar.. berarti EunSiHae juga terancam!”

    “Sepertinya kau harus cari couple baru lagi, hyung!” Wookie menatap Siwon dengan tatapan –sabar-ya-hyung- sambil tersenyum menguatkan.

    “Ah,, iya betul juga!” Siwon menepuk dahinya pelan. “Kalau begitu,, bagaimana jika kita buat WonHyuk couple saja, hyukkie??”

    “Mwo?? WonHyuk?? Shireo! EunSiHae saja aku sudah cukup, sekarang mau WonHyuk?” Siwon mengangguk sambil tersenyum manis, dan menaik-turunkan kedua alisnya.
    won smile
    “SHIREO! Dari pada WonHyuk.. Lebih baik..” Eunhyuk menatap Sungmin sambil tersenyum, “MinHyuk couple kurasa jauh sebih manis~”

    ^0^

    *Kyuhyun POV*
    “Bagaimana kabar Ommamu, Jagy?” tanyaku begitu mobil yang kubawa berhenti karena lampu merah. Sekilas kulihat raut wajahnya menegang. Damn! Seharusnya aku tak mengungkit hal ini lagi di depannya. Karena tiap kali ku ungkit moodnya pasti langsung berubah total. Tapi, jika tak ku ungkit bagaimana caranya nanti aku meminta restu ommanya? Serba salah! =.=
    Lampu kembali hijau, dan aku langsung melajukan kembali Hyundai NF sonata silver milikku.

    “Mollayo. Mungkin ia sudah bahagia disana dengan suami barunya,” jawabnya sambil tersenyum pahit.

    “Gwenchana.. Gwenchana..” aku meliriknya sekilas sambil mengusap-usap kepalanya lembut.
    “Ah, ya, sabtu nanti, orang tuaku mengundangmu untuk makan malam dirumah. Bisa kan??”

    “Ha??” ia menatapku dengan tatapan tak percaya. “Jinchayo?? O-orang Tuamu, Oppa??” aku mengangguk mantap.

    “Wae?? Tak percaya??” ia mengangguk, ragu. Aku tersenyum kecil sambil mengacak rambutnya, gemas.
    “Percayalah. Jadi, berdandanlah yang cantik. Nanti aku yang akan menjemputmu. Ok?” ia mengangguk sambil tersenyum manis.

    ^0^

    Hari ini starking episode dimana hubungan Donghae dan Hyunjae terkuak akhirnya diputar, kontan membuat ELF serta penonton setia acara paling ditunggu di Korea itu menjadi heboh. Namun, bukan hanya berita itu yang membuat khalayak heboh, tapi juga pengakuan Kyuhyun dan Chaehyun saat jeda filming Starking tempo hari. Memang bukan Starking yang menayangkannya, melainkan di Youtube! Rupanya ada salah satu pihak yang waktu itu juga ada pada saat kejadian, entah crew, bintang tamu, ataupun penonton. Belum lagi, disaat yang bersamaan sebuah foto yang menunjukkan kemesraan mereka berdua saat Kyuhyun mengantar Chaehyun sampai di taman dekat Apartmentnya, di muat di salah satu portal internet dan majalah hiburan, disaat yang hampir bersamaan.

    Hal ini jelas membuat semua heboh dunia hiburan Korea, dan menimbulkan kekecewaan para fans khususnya ELFish dan SparKyu. Untungnya, sebagian ELF, khususnya Elfish dapat menerimanya karena memang sudah jauh-jauh hari, atau lebih tepatnya saat ConPress 3tahun lalu Donghae sudah memberikan isyarat kalau ia sedang dekat dengan seorang yeoja dan sudah serius dengan hubungannya itu, tapi, lain lagi dengan SparKyu, mereka merasa sangat kecewa, apalagi saat tahu ternyata mereka sudah lama pacaran namun tak pernah sekalipun mempublikasikannya. Akibatnya, mau tak mau nama grup dan member lain pun jadi ikut terbawa-bawa. Karena saking kecewanya, sebagian dari mereka bahkan berubah menjadi antis dan bahkan membuat blog anti MIINA, karena menurut mereka MIINA adalah GB yang kecentilan! Bagaimana tidak? Ketiga membernya berhubungan dengan sesama artis juga! Chaeyoung yang sudah resmi menjadi istri Minho SHINEE, Binwoo yang sudah pacaran dengan Yesung SJ sejak masa-masa TRAINEE, dan sekarang? Chaehyun dengan Kyuhyun juga ternyata malah sudah berpacaran sejak mereka sama-sama masih SMA!

    Dan yang lebih parah. Apa? Banyak ELF yang berputar arah jadi Antis dan mulai meneror-neror mereka yang bersangkutan. Seperti yang dilakukan salah satu ELF dari luar Korea, ia langsung me-MENTION Kyuhyun lewat twitternya dan mengucapkan kata-kata yang tak pantas. Menghina keluarganya. Karena sepertinya ia sangat kecewa ketika tahu bahwa biasnya di SUJU, Kyuhyun, berpacaran dengan salah satu member MIINA, dan ia lebih kecewa lagi ketika tahu bahwa yang berpacaran dengan Donghae adalah dongsaengnya Kyuhyun.

    ^0^

    *Jonghun POV*
    Aku hanya bisa geleng-geleng kepala sambil senyum-senyum, ketika mengingat betapa bodohnya ekspresi aku dan dongsaengku yang lain saat mengira Hongki girang karena sedang jatuh cinta waktu itu, begitu aku menghentikan laju mobilku ketika lampu merah.
    flashback
    “Argh.. Jangan-jangan..”

    “Jangan-jangan apa, Jaejin hyung??” potong Senghyun sambil mengelus-elus lutut kakinya yang tadi sempat kepentok pinggiran meja saat menghindar dari Hongki.

    “Jangan.. Jangan.. Hongki hyung..”

    “SEDANG JATUH CINTA!!” sambar Minhwan yang langsung dibalas anggukkan Jaejin. Minhwan tersenyum puas karena ternyata jalan fikirannya sama dengan apa yang difikirkan Jaejin. Jonghun dan Seunghyun saling bertatapan, lalu menatap Hongki yang masih senyum-senyum gaje sambli memeluk selimut Jaejin.

    “Kau sedang jatuh cinta, Hongki-ah??” aku mentap Hongki penasaran.

    “Sama siapa hyung???” Seunghyun langsung duduk di samping Hongki sambil menoel-noel lengan Hongki. Aku, Jaejin, dan Minhwan juga tak mau kalah, mereka langsung menghambur kearah Hongki. Mendesaknya agar mengaku. Belum sempat Hongki mengaku, ia yang semula tertawa-tawa karena geli dikelitiki oleh keempat dongsaengnya yang lain, langsung diam dan tersenyum manis, lalu pergi meninggalkan mereka berempat. Mereka yang merasa aneh dan bingung langsung menatap kearah kemana Hongki melangkah.

    “Annyeonghasaeyo yeorobeun~” seorang yeoja membungkukkan badannya sambil tersenyum manis kearah kami.

    “OMONA~” pekik kami bersamaan begitu melihat sesosok yeoja tengah berdiri di depan pintu sambil tersenyum manis.

    “Andwaeyo~” Jaejin menepuk-nepuk pipinya pelan.

    “MICHOESSO!!!” pekik Seunghyun dan Minhwan kompak. Hongki cuma tersenyum penuh arti.

    “Ya!! Kenapa kalian??” tanya yeoja itu dengan tatapan bingung. Eh?? Tapi.. suaranya kok??

    “HEESICA!!!” teriak kami bersamaan. Hongki malah tertawa terbahak-bahak.

    “Ya!! Ku kira kau sedang jatuh cinta sama yeoja! Taunya.. Kau masih normal, kan?”
    BLETAKK!! Heechul hyung yang masih berdandan ala HeeSicanya langsung memukul kepalaku dengan ponselnyas, sadis.
    “Aku kan Cuma bercanda, hyung!” kataku sambil meringis.

    “Ya, habis! Makanya jangan bilang yang macam-macam! Aku ini masih normal tau!” sungutnya. Hongki malah tertawa-tawa tak jelas.

    “Kau sendiri untuk apa berdandan seperti itu, hyung? o.O” tanya Jaejin penasaran, yang langsung disambut anggukkan dariku.

    “Na?? Ya! Sebenarnya aku kemari untuk mampir saja, sekalian mengajak kalian makan siang. Tapi, tau-tau, si bocah tengik ini!” ia melirik Hongki yang masih sibuk tertawa, sebal, “Malah memamerkan wig yang baru dibelinya saat kalian ke Jepang kemarin. Dan ternyata mirip dengan potongan rambut JessJung, jadi aku mencobanya! Arra!!??”
    heesica
    “Lalu?? Jangan-jangan kau tertawa dan bertingkah aneh dari tadi karena hal ini, ya, hyung?” tanya Seunghyun, sementara Minhwan, yang duduk disebelahnya malah asik memakan paha ayam goreng yang tadi belum sempat kami lanjutkan makannya.

    “Hahahaha.. IYa!” jawabnya santai. Ckck. Dasar AB! Autis!! *ditampol chocoball’s*

    flashback end
    TIINN…. TIIINN….

    Aku langsung tersadar dari lamunanku, dan langsung melajukan mobilku begitu melihat lampu ternyata sudah kembali hijau. Aigoo~ sudah jam segini, padahal nanti siang aku masih ada latihan, tapi malah disuruh-suruh. -____-.

    ^0^

    Tepat pukul 7 pagi, Minho dan Chaeyoung tiba di bandara Incheon, Korea. Begitu keluar dari pintu kedatangan, mereka langsung memasang wajah bingung ketika mendapati sekumpulan orang dan wartawan tengah berkerumun di depan pintu keluar. Bukan wartawannya yang membuat bingung, tapi melainkan sekumpulan orang yang juga ikut serta disana, karena mereka memasang spanduk besar-besaran yang bertuliskan ANTI MIINA!!

    “Ige mwoya??” Chaeyoung memandang mereka semua dengan ekspresi bingung. Minho hanya bisa menggeleng. Ia sendiri bingung. Kenapa?? Antis MIINA muncul apakah karena pernikahan mereka? Tapi bukankah hal ini malah sudah mereka umumkan sejak bertahun-tahun yang lalu? Dan mereka semua sudah merelakannya? Tapi.. Kok??

    TBC

    Gimana”?? gaje ya??
    Oh iya,, aq mau tanya dong.. diantara 5 couple yang ada..
    Chae-Hyun couple
    Hyun-Hae couple
    Teuk-Rin couple
    Min-Young couple, and
    Bin-Sung couple..

    Siapa yang kalian lebih suka??

    Ayo”.. LEAVE Ur comment..! don’t b SILENT reader!!
    n NO PLAGIATISM!!! Okay!!?