Annyeonghasaeyo yeorobeun~~~~
LONG TIME NO SEE!!!
Hohoho
Mian ya.. kemaren hiatus bentar #PLAKK *ditimpug duit sekarung*
*reader: bentar pala lu!*
Hehehee.. mian”… kemaren abis UTS jadi idenya ketumpug sama materi.. eh begitu materinya beres di ujiin,, ide buat FFnya juga ikutan abis.. huhu *curcol*
N kebetulan aja agy sempet jadi langsung aku bikin part 6-nya..
Mian ya kalo part kali ini mengecewakan.. soalnya bikinnya juga pake SKS.. huhu
Dari pada kebanyakan CINCONG mending di lanjut..
Hoho
Eiiiaa,, author akan sgat menghargai kalo reader sekalian gapada jadi SILENT READER
Terserah deh mau komentar apa juga bakala author trima dengan ikhlas,, n pasti aq bales ato jawab ko komentarnya,, tenang aja., karena author ini kerajinan balesin komen.. hahahaha #PLAKK
Leave ur comment ! Don’t be silent READER please.. and NO PLAGIATISM!!
- Cast: masih kea kmren.. SUPER JUNIOR, SHINEE, FT ISLAND
- Seo Chaehyun : Pipit
- Choi Hyerin : Ami Himawari
- Kim Hyunjae : Author
- Kim Chaeyoung : Pyna
- Kim Binwoo : cindy
————o0o————-o0o————-
—part 6—
*Chaehyun POV*
Drrtt.. Drtt.. ponselku bergetar hebat. 1 pesan masuk. Aku langsung tersenyum ketika membca nama pengirimnya.
from: nae Jagy^^
Jagy, berdadanlah secantik mungkin,
1 jam lagi ku jemput^^
Ur JAGIYA~~ Chu ❤
Aku hanya bisa tersenyum bahagia membaca pesannya. Dandan yang cantik?? Aku langsung manatap pantulan wajahku sendiri di cermin. Aku bahkan sudah siap sejak 1 jam lalu OPPA!
ding… dong…
‘Eh?? Cepat sekali dia,” batinku sambil melirik kearah jam dinding lalu berjalan keluar kamar untuk membuka pintu apartment. Baru saja aku keluar dari kamar, Binwoo yang sedari tadi sibuk dengan notebooknya di meja makan langsung berlari mendahuluiku dengan secepat kilat, mau tak mau aku mengikutinya dari belakang. Ia langsung membuka pintunya –tanpa bertanya lewat intercom terlebih dahulu seperti biasanya- perlahan-lahan namun pasti. Seorang namja jangkung berperawakan kurus dengan pakaian serba hitam dan jaket kulit berwarna senada berdiri di hadapan kami sambil tersenyum.
“Hi!” sapanya sambil tersenyum riang. Aku menatapnya dengan tatapn tak percaya, sementara Binwoo sudah menatap kami berdua dengan tatapan bingung.
“Nugu.. saeyo?” tanya Binwoo ragu sementara tangan kirinya menyikut lengan kananku pelan, membuatku tersadar dari lamunanku.
“Teppei-san??” kataku. Ragu.
“Pin.. Ponn!!” Ia tersenyum manis sambil membuat tanda v di tangan kanannya. “Hyun-chan!!! I miss u so much!!” tambahnya lagi, namun kali ini sambil memelukku sekilas lalu melepasnya. Aku tersenyum kecil lalu mengangguk.
“Me too!!”
“Onnie-ya,” Binwoo menarik pundakku agar mendekat lalu berbisik di telingaku, pelan. “Siapa namja ini kok mirip Ikuta Toma??”
“Teppei Koike, teman masa kecilku saat aku tinggal di Jepang,” bisikku padanya tanpa sekalipun melepaskan pandanganku pada namja tampan yang pernah menjadi cinta pertamaku dulu itu. Binwoo mengangguk ragu lalu tersenyum pada Teppei yang langsung membalasnya dengan senyuman khasnya.
“Ah, ya, Teppei-san, kenalkan, ini Binwoo, Kim Binwoo, magnae kami,” ucapku dalam bahasa Korea. Teppei mengangguk paham lalu mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Binwoo yang sudah terlebih dulu mengulurkan tangannya.
“Binwoo. Kim Binwoo.”
“Koike Teppei, cukup panggil aku Teppei, atau kalau kau mau, kau bisa memanggilku Oppa,” balasnya sambil mengedipkan sebelah matanya hingga berhasil membuat wajah Binwoo sedikit memerah. Buru-buru ia melepaskan tangannya lalu kempali menarikku agar mendekat kearahnya dan membisikkan sesuatu.
“Katanya dia orang Jepang, kok bahasa Koreanya fasih banget? o.O”
“Oh, ibunya adalah orang Korea dongsaeng-ah, dan dulu dia juga sempat tinggal di Korea maka dari itu jangan heran jika ia lancar bahasa Korea ” lagi-lagi Binwoo hanya mengangguk-angguk paham, sementara itu kulihat Teppei malah sibuk memperhatikanku dari atas sampai bawah.
“Waeyo??”
“Haa?? Anni,, hanya saja.. Mau kemana kau Hyun-chan, dengan dandanan seperti ini??” tatapnya penuh selidik. Belum sempat aku menjawabnya, sesosok namja yang sedari tadi sudah kutunggu-tunggu kehadirannya, tiba-tiba saja kulihat sudah berdiri di belakang Teppei dengan gaya khasnya.
“Kyu Oppa, annyeong~~” sapa Binwoo ceria sambil sedikit membungkukkan kepalanya, sekilas. Teppei yang kebingungan langsung berbalik kearah yang Binwoo maksud.
“Annyeong, dongsaeng-ah,” balasnya sambil tersenyum simpul, lalu menatapku dan Teppei bergantian. “Jagy, mianhae, tadi ajalan agak sedikit macet.”
“Gwenchana.. Gwenchana,” aku tersenyum kecil. “Ah, iya, Oppa, kenalkan, dia Teppei. Koike Teppei, teman kecilku saat tinggal di Jepang, Dan, Teppei-san, perkenalkan dia Kyuhyun, pacarku,” jelasku pada mereka berdua. Mereka mengangguk lalu saling berjabat tangan sekilas.
“Kita sudah terlambat, Jagy, kajja!”
^0^
*Author POV*
“Siapa dia??” tanya Kyuhyun tanpa melepaskan pandangannya sedikitpun dari balik stir. Chaehyun yang duduk di sebelahnya menatapnya dengan tatapan bingung, lalu tersenyum kecil.
“Kan tadi sudah ku katakan padamu, jagy, dia teman masa kecilku saat tinggal di Jepang.”
“Bukannya dia ‘first love’-mu??” celetuk Kyuhyun sambil menatapnya penuh selidik.
“Haa??? Anniyo… mana mungkin!! Hahahahaahaaa..” jawab Chaehyun gelapapan yang langsung di balas Kyuhyun dengan tatapan tajam.
^0^
“Ya, Hyunjae-ah, mau di apakan lagi mejanya??” eomma Kyuhyun hanya bisa geleng-geleng kepala, pasrah, melihat tingkah anak –angkat- bungsunya itu yang sedari tadi tak selesai-selesai menata meja, padahal sebenarnya tatanannya sedari tadi sudah bagus, hanya saja menurut Hyunjae masih kurang memuaskan karena makan malam kali ini bukan sekedar makan malam biasa,jadi penampilannya harus lebih ‘spesial’.
“Hha, biarkan sajalah yeobo, mungkin dia terlalu gembira karena ia akan dapat ‘onnie’ baru,” Appa Kyuhyun menepuk-nepuk pundak istrinya itu, lembut, lalu pergi meninggalkannya yang masih geleng-geleng kepala melihat kelakuan Hyunjae, ke ruang kerjanya di lantai 2.
^0^
“Annyeonghasaeyo,” sapa Chaehyun sopan begitu bertemu dengan kedua orang tua Kyuhyun di kediaman mereka.
“Ne, annyeong Chaehyun-ah,” jawab Appa Kyu, ramah, sementara istrinya hanya menatapnya dengan tatapan dingin, membuat Chaehyun bergidik ngeri.
“Ayo-ayo, sudah malam, kita langsung mulai saja makan malamnya, ayo Kyu, ajak Chaehyun kedalam,” tambahnya lagi sambil menarik lengan istrinya agar tak terlalu lama ‘menusuk’ Chaehyun dengan tatapan mautnya.
Appa dan eomma Kyuhyun sudah duduk di kursinya masing-masing ketika Kyuhyun menarik sebuah kursi dan mempersilakan Chaehyun untuk duduk di kursi yang ia persilakan, lalu ia duduk di kursi sebelahnya, tak lama Hyunjaepun keluar dari kamarnya dan langsung mengambil tempat di sampng eommanya. Mereka kini sudah duduk dengan rapih di kursinya masing-masing dan menikmati semua hidangan yang tersedia di meja.
“Bagaimana makanannya, onnie??” Hyunjae menatap Chaehyun yang sedang sibuk mengunya makanannya, takut-takut makanannya tak enak.
“Mashda!” pujinya sambil mengacungkan kedua jempolnya, puas. “Apa kau yang membuat semua ini, Hyunjae-ah??” Kyuhyun melirik Hyunjae, takjub.
“Ha?? Ehehehe,, anni, bibi Ahn yang masak, aku cuma bantu menata piringnya saja. Hehehe,” jawabnya malu-malu. Kyuhyun hampir tersedak akibat menahan tawa begitu mendengarnya.
‘Aigoo,, adik-kakak sama saja -____-“’ gumam Chaehyun dalam hati sambil geleng-geleng kepala. ‘Kadang aku bingung mereka ini sebenarnya sodara angkat apa kandung? Sifatnya sama saja =,=’
^0^
*Kyuhyun POV*
“Bagaimana dengan tanggalnya?” tanya Appa saat kami semua tengah duduk di ruang tengah, menikmati berbagai potongan buah yang tadi di sajikan bibi Ahn. Kontan kami semua, kecuali Appa tentunya, mematapnya dengan tatapan bingung.
“Tanggal apa maksudnya, Appa??” tanya Hyunjae polos. Yea! Bagus dongsaeng, untung kau duluan yang tanya, bukan aku! Hoho :P. kulihat Appa menatap kami semua tanpa terkecuali, secara bergantian dengan tatapan serius.
“Tanggal pernikahan kalian. Kapan tanggalnya? Ayo kita tentukan sekarang?”
“MWO!!??” pekik kami semua, kompak.
“Andwae!! Aku tak setuju!” kulihat Eomma –yang sedari awal memang sudah terlihat menunjukkan tanda tak sukanya pada Chaehyun- langsung menatap Appa sengit lalu pergi meninggalkan kami begitu saja tanpa berkata apapun. Kulihat Chaehyun hanya bisa menunduk dibuatnya.
“Jangan terlalu difikirkan, Chaehyun-ah, eomma Kyuhyun hanya tidak mau jika Ahra, noona-nya Kyuhyun di langkah,” jelas Appa yang membuat sedikit raut kelegaan di wajah Chaehyun. Aku menarik nafas berat. Bukan. Bukan itu, aku tau dengan pasti bukan itu alasan eomma sebenarnya. Sepertinya eomma masih belum bisa menerima Chaehyun.
^0^
*Hyerin POV*
“Ayolah, Hyerin, jebal~ Temani aku,, ya,, ya??” pinta Hyunjae dari seberang telpon dengan nada memelas. Aku menarik nafas pendek, lalu melirik Jongmi yang sedang asik bermain di dalam box bermainnya.
“Arraseo.. Arraseo.. tak apalah jika memang sangat mendesak seperti itu, sekalian aku juga mau mengerjakan tugas kuliahku,” ucapku, pasrah.
“JEONGMAL KAMSHAHAMNIDA NAE CHINGUYA~~~ SARANGHAE!!!” pekiknya riang sebelum akhirnya telpon kami terputus satu sama lain.
“Eomma, aku titip Jongmi ya, aku mau ke kampus bersama Hyunjae, mau mengerjakan tugas,” jelasku pada eomma yang sedang asik meguji coba resep baru yang ia dapatkan kemarin di dapur.
^0^
“Hyaa~ untuk apa buku sebanyak ini??” Hyunjae menatapku takjub begitu melihatku kembali ke meja baca, di sebelahnya, sambil membawa setumpuk buku dengan ketebalan luar biasa (?), sementara ia yang mengajakku ke perpustakaan Kampusku ini malah hanya mengambil 2 buah buku dengan ketebalan sedang.
“Heeehehehe.. sekalian Hyunjae-ah, aku juga ada tugas yang belum selesai, jadi sekalian saja mumpung ada di perpus, hehe.” Hyunjae cuma bisa geleng-geleng kepala, lalu kembali berkutat dengan buku yang ada di hadapnnya dan sseskali mulai mengetikkan sesuatu di laptop miliknya yang sengaja ia bawa. Tak mau ketinggalan, akupun segera mengerjakan tugasku.
DRRT.. DRRRT..
Ponsel yang sedari tadi ku letakkan di atas meja, sebelah notebook milikku, bergetar hebat. Telpon masuk. Nae yeobo. Dengan segera aku mengangkatnya sebelum ahjussie yang sudah sejak 3 tahun yang lalu resmi jadi suamiku itu mengamuk-amuk tak jelas Karena aku tak mengangkat telponnya.
“Yobsaeyo~”
“Ne, yeobsaeyo, yeobo. Neo oddigaeyo?”
“Aku dmasih di kampus, yeobo. Wae?”
“Mwo?? Wae?? Ya, kau tak sadar sudah jam berapa sekarang??” pekiknya, persis seperti ahjumma-ahjumma -__-“.
“Memangnya sekarang jam berapa? Bukankah masih siang ya??”
“Mwo!!?? Siang kepalamu!? Lihat arlojimu SEKARANG!!” dengan malas aku menuruti perintahnya. Kulirik arloji perak keluaran CHANNEL hadiah darinya saat aku ultah kemarin. Aku langsung melotot kaget begitu melihat angka yang tertunjuk saat ini. JAM 8!!? Aku langsung menatap sekeliling. Perpustakaan sudah lumayan sepi, lampu perpustakaan sudah menyala terang, langit di luar jendela besar yang mengelilingi perpustakaan sudah melukiskan suasana langit malam lengkap dengan bintangnya, sementara itu di sebelahku, Hyunjae masih sibuk mengetikkan tugasnya di laptop, namun kali ini ada sesuatu berbeda dari dirinya. Penampilannya sudah tak seperti pada saat kami baru datang tadi, kali ini rambut panjangnya ia gelung asal dengan ballpoint sebagai tusukkannya, dan di atas hidungnya kini sudah bertengger kacamata baca berframe putih. Sepertinya ia juga tak menyadari berapa waktu yang ternyata sudah kita lewati disini karena terlalu serius mengerjakannya.
“Sudah??” tanyanya, membuyarkan lamunanku. Aku mengangguk pelan, walau dalam hati aku yakin 100% ia tidak akan bisa melihatnya. “Jika sudah maka CEPAT PULANG!! Kasihan Jongmi dirumah, aku masih ada siaran.”
“Ne, ne, arraseo.”
BIPP
Aku menarik nafas berat sambil memijit-mijit tengkukku yang terasa pegal karena terlalu lama mengetik.
“Hya, Hyunjae-ya, sudah selesai??” aku meliriknya yang masih sibuk mengetik. “YA!” aku menyikut lengannya, kesal karena pertanyaanku tak ditanggapi =.=”.
“Ha??” tanyanya tanpa ekspresi. Aigoo~ dia ini sudah seperti Oppanya saja, kalau sudah serius tak bisa di ganngu -___-“ *atau tak konek lebih tepatnya?? #PLAKK*.*author bongkar aib sendiri*
“Kau sudah selesai?? Kalau sudah, ayo kita pulang, lihat sudah jam berapa ini??” ucapku dengan nada setenang mungkin, menahan emosi.
“Jam??” ia langsung melirik erloji di pergelangan tangan kirinya lalu melotot tak percaya. “Aigoo~ sudah semalam ini??” dengan kecepatan kilat ia kembali mengetikkan sesuatu di laptopnya lalu mematikkannya dan membereskan seluruh peralatannya yang lain, yang ada di atas meja saat itu. Membuatku takjub.
^0^
“Waeyo??” tanyaku begitu melhat Hyunjae menghela nafas lumayan berat begitu selesai memutuskan hubungan teleponnya dengan seseorang, begitu kami sampai di halte bus.
“Ha? Oh, Jung ahjussie bilang ban mobilnya bocor, jadi ia tak bisa menjemputku sementara eomma memaksa bahwa aku harus di jemput karena tidak boleh naik kendaraan umum, jadi mau tak mau aku harus menunggu ada yang menjemputku dulu disini -___-” aku mengangguk-angguk kecil, maklum, karena sepertinya sifat Over protective eomma-nya itu masih belum hilang.
DINNN.. DINNN…
Tiba-tiba saja sebuah mobil sport berwarna biru metalik berhenti dihadapan kami berdua. Si pengemudi perlahan membuka pintu kemudinya lalu berjalan kearah kami. Jonghun Oppa??
“Aigoo~ untung saja masih sempat,” ucapnya lega.
“Kok Oppa bisa ada disini????”
“Aku menjemputmu tau! Tadi Teuki hyung menelponku, untung saja kebetulan aku sedang di dekat sini, jadi sekalian saja,” ia mengacak-acak rambutku gemas. “Kajja! Aku harus segera kembali ke dorm, belum packing.”
Aku melirik Hyunjae yang menatap kami berdua dengan tatapan bingung, lalu menepuk jidatku pelan.
“Ah, ya, Oppa, kenalkan, dia temanku,” Jonghun Oppa menoleh kearah Hyunjae yang masih menatap kami berdua dengan tatapan bingung sambil tersenyum. “Kim Hyunjae..”
“Ah,, aku ingat. Kau dongsaengnya Kyuhyun, kan?” potongnya, semangat. Hyunjae mengangguk kecil. “Aku, Jonghun, Oppanya Hyerin.”
“Yasudahlah.. sudah.. sudah..” potongku cepat-cepat sebelum terjadi hal yang tak diinginkan (?). “Oppa, antar Hyunjae juga sekalian ya! Kasian dia jika harus pulang sendirian. Ok??”
^0^
“Bye, Oppa! Bye Hyunjae!! Annyeong!! Hati-hati di jalan, antarkan Hyunjae sampai dirumahnya dengan selamat!!” kataku sambil melambai-lambaikan tanganku kearah Jonghun Oppa begitu turun dari mobil miliknya dan menarik Hyunjae yang semula duduk di bangku belakang untuk duduk di bangku depan, samping bangku kemudi, yang semula ku tempati. Jonghun Oppa mengangguk sambil tersenyum mengiyakan, lalu menghilang dari hadapanku.
^0^
*Chaehyun POV*
“Ok, pemotretan hari ini selesai! Kamshahamnida yeorobeun!” seru Jungshin sunbaenim, fotografer yang menangani pemotretan SPAO kali ini sambil bertepuk tangan.
“Ne, kamshahamnida~” seru kami semua –Kyuhyun, Donghae, Eunhyuk Oppa, dan kedua anggota MIINA lainnya- bersamaan.
“Huft~ lelah sekali hari ini,” keluh Binwoo sambil sesekali memijit-mijit tengkuknya yang kesakitan.
“Aigoo~ Semangat! Semagat!!! Nanti di dorm eonni bikinkan sushi favoritmu!” ujarnya sambil menepuk pundak si magnae pelan. Binwoo memandangtnya dengan tatapan aneh.
“Mwo?? Memangnya kau pulang ke dorm, eonni? Kau kan pulang kerumah Minho Oppa =.=” Chaeyoung eonni menepuk jidatnya pelan. Aigoo sepertinya dia lupa dengan statusnya yang sekarang.
Aku hanya bisa geleng-geleng kepala melihatnya. Tak jauh dari tempat kami berada, kulihat Donghae dan Eunhyuk Oppa yang sudah berganti pakaian sibuk bercanda satu sama lain, sementara di sebelah mereka Kyuhyun Oppa sedang sibuk berbicara di telepon. Ia langsung tersenyum dan memasukkan ponselnya kedalam saku coat yang ia kenakan begitu sadar dari tadi kuperhatikan.
“Wae Oppa?”
“Anniyo. Kajja!”
^0^
“Gomawo Oppa atas makan malam dan tumpangannya,” ucapku, manis, begitu mobil yang dikendarainya berhenti di taman samping apartmen. Kyuhyun Oppa tersenyum lalu menatapku lembut. Perlahan-lahan wajah kami saling mendekat. Perlahan tetapi pasti bibirnya mulai mengecup bibirku lembut.
Blushhh… kurasakan wajahku langsung memanas seketika begitu ciuman kami terlepas. > //////// <
“Sudah malam,” ucapnya, aku mengagguk pelan, ia tersenyum lalu keluar dari mobil, berjalan memutar dan membukakan pintu mobilnya untukku.
“Gomawo^^”
“Ne. Jaljayo~”
“Jaljayo~” ia mengangguk lalu masuk kedalam mobil dan pergi menghilang dari hadapanku. Aku berbalik, berjalan menuju apartment tanpa kuasa menahan senyum di bibirku.
“Senang sekali kelihatannya?” ucap sebuah suara, tiba-tiba. Langkahku terhenti. Kuedarkan pandanganku, ku tatap sekeliling. Taman ini sepi. Tak ada seorangpun yang terlihat batang hidungnya. Seketika bulu kudukku meremang dan segera ku ambil ancang-ancang untuk berlari secepat kilat meninggalkan taman ini, sebelum akhirnya sosok yang amat ku kenal muncul dari balik pohon beringin tua yang ada tak jauh dari tempatku berdiri.
“Teppei-san??” tanyaku ragu. Ia menunduk lalu tersenhyum sambil menatapku.
“Sepertinya kau senang sekali, Hyunchan? Yang tadi itu pacarmu kah?”
“Ha?? Oh, Kyuhyun Oppa maksudnya? Ne. dia pacarku”
^0^
*Author POV*
Sejak Kyuhyun bergabung dalam sebuah drama musical dan debutnya sebagai SM THE BALLAD, serta kegiatan Super Junior yang padat, dan Chaehyun yang di sibukkan dengan comeback MIINA dengan mini album mereka serta kegiatan barunya yang kini mulai bergabung dalam INVISIBLE YOUTH bersama Binwoo sebagai anggota baru G7 dan DJ baru Simsimtapa menggantikan Park Gyuri yang sejak seminggu lalu secara resmi berhenti dari acara radio tsb, bersama Teppei, yang ternyata memang sengaja datang dan tinggal di Korea karena panggilan sebagai DJ baru, yang sudah pasti menguras banyak waktu dan tenaga, membuat mereka berdua sangat sulit untuk bertemu, apalagi berkencan.
Dan sudah sekitar 1 minggu belakangan ini mereka hanya berkomunikasi lewat sms ataupun telepon. Mau tak mau ini semua harus mereka lewati demi tuntutan profesi.
Chaehyun hanya bisa menatap layar ponselnya dengan tatapan sendu, sementara namja yang ada di hadapannya sibuk mengoceh ini-itu sambil sesekali menyendokkan spaghetti pesanannya kedalam mulut.
“Jadi begitu… Ya!!” pekik Teppei begitu sadar bahwa yeoja yang ada di hadapannya tak mendengarkan ucapannya sama sekali. Chaehyun melirik teman sekaligus partner kerjanya itu sekilas lalu menghela nafas sambil menutup flap ponselnya.
“Aku rindu Kyuhyun.” Mendadak raut wajah Teppei berubah, namun ia segera mengubahnya sebiasa mungkin, ia tersenyum kecil sambil menepuk-nepuk pundak temannya itu, menguatkan.
“Bersabarlah. Nanti juga kalian bertemu.”
^0^
“Hyunjae-ssi!!” pekik Jonghun dari dalam mobil, begitu melihat sesosok yeoja berkacamata yang baru saja keluar dari sebuah toko CD sambil menenteng sebuah tas laptop. Hyunjae terlihat celingukan, bingung, saat merasa namanya di panggil. Jonghun segera meminggirkan mobilnya dan membuka kaca samping mobilnya itu begitu tiba di hadapan Hyunjae.
“Jonghun Oppa?”
“Ne. Neo oddigaeyo??”
“Pulang. Wae?” jawabnya singkat, namun senyum ramah tak pernah lepas dari wajah gadis itu.
“Naiklah. Biar ku antar”
“Ha??” ia menatap Jonghun dengan tatap ragu, tapi akhirnya mengangguk setuju. Jonghun tersenyum puas, kemudian segera mengemudikan mobilnya begitu yakin Hyunjae kini sudah duduk di sebelahnya.
^0^
Di tempat lain, seorang wanita berwajah oriental berperawakan kurus, dengan gaun dan berbagai barang bermerek menghiasi seluruh tubuhnya berdiri disebuah balkon besar bergaya eropa klasik sambil menatap angkuh sebuah article yang ada di halaman utama sebuah tabloid internasional. Perlahan bibirnya mengguratkan sebuah senyuman begitu membaca dan melihat gambar yang terpampang di halaman itu, atau lebih tepatnya sebuah seringai.
“Gotcha!” gumamnya sambil tersenyum licik.
TBC…
Siapakah orang yang di maksud diatas??
Adakah yg bisa menebaknya??
Ayo” di Komen”..
haha